Kebiasaan Tidur Orang Indonesia Berubah Sejak Pandemi

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 20 Oktober 2022 14:12
Kebiasaan Tidur Orang Indonesia Berubah Sejak Pandemi
Saat kurang tidur, orang cenderung sulit fokus, mudah marah dan cemas serta level kognitifnya menurun drastis.

Dream - Merebaknya virus Covid-19 ke seluruh negara sampai akhirnya menjadi pandemi sejak 2020, tentunya sangat mengubah kondisi dunia. Bukan hanya pada aktivitas sehari-hari, tapi juga pola tidur.

Kecemasan dan kondisi yang tak menentu membuat banyak orang mengalami kesulitan untuk tidur dengan berkualitas. Tidur merupakan hal penting bagi kesehatan baik fisik, kognitif maupun mental.

Saat kurang tidur, orang cenderung sulit fokus, mudah marah dan cemas serta level kognitifnya menurun drastis. Bagaimana dengan kebiasaan tidur orang Indonesia saat ini?

Samsung baru saja merilis hasil riset pola tidur pengguna Samsung Health secara global. Didapatkan sejumlah data soal perubahan jam tidur orang Indonesia selama pandemi.

Riset dilakukan dengan menganalisis data dari 16 negara dengan pengguna Samsung Health untuk melihat bagaimana tren kebiasaan tidur bervariasi menurut wilayah. Untuk di Indonesia sendiri dari riset diketahui, sebelum pandemi Indonesia adalah wilayah dengan efisiensi tidur paling terendah, namun capaian tersebut kini menjadi milik Vietnam.

 

1 dari 5 halaman

Sleep Habit Samsung

Selain itu, dari 16 negara yang diteliti, Indonesia mengalami peningkatan efisiensi tidur tertinggi dari pra ke pasca pandemi. Indonesia juga mengalami penundaan waktu bangun dengan rata-rata 11 menit sejak pandemi dimulai, tetapi Indonesia tetap menjadi wilayah dengan waktu bangun paling awal.

Fakta lainnya dari riset tersebut adalah efisiensi tidur akan semakin menurun seiring bertambahnya usia. Ada pengecualian untuk orang-orang di usia 20–39 tahun, di mana mereka mengalami peningkatan efisiensi tidur.

Selain itu, mereka juga menjadi satu-satunya kelompok usia yang menunjukkanpeningkatan yang signifikan pada durasi dan efisiensi tidur sekaligus. Ingin tahun pola tidur kamu? Bisa menggunakan fitur Sleep Tracking, yang ada di Galaxy Watch Series.


Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita

2 dari 5 halaman

Tidur Hanya 6 Jam dalam Sehari, Cukupkah?

Dream - Banyak penelitian menjelaskan pentingnya tidur bagi kesehatan tubuh. Tidur mempengaruhi hampir setiap bagian tubuh manusia, mulai dari meningkatkan konsentrasi hingga memulihkan sistem tubuh.

Kuantitas atau kualitas tidur yang tidak cukup, menyebabkan risiko masalah kesehatan seperti memori kerja yang buruk, bahkan depresi. Efek tidur begitu siginifikan pada fisik dan psikologis manusia.

“ Tidur adalah salah satu fungsi dasar yang sangat penting karena ketika kita terjaga sangat menghabiskan energi, dan sangat membuat stres,” kata Sara Mednick, Ph.D., seorang peneliti di Mednick Sleep and Cognition Lab di University of California.

Kurang tidur atau ketika tidur tak berkualitas akan berdampak signifikan pada memori dan kecerdasan emosi. Berbagai penelitian telah mengaitkan kurang tidur dengan memori kerja yang buruk. Kualitas dan durasi tidur juga terkait dengan kecerdasan emosional, menurut sebuah studi tahun 2022.

 

3 dari 5 halaman

Insomnia dan Depresi

Insomnia berkorelasi dengan kemungkinan lebih tinggi terkena depresi. " Otak di malam hari ketika tidur pada dasarnya seperti membilas toilet dan membiarkan semua hal buruk dan kotoran pergi," kata Mednick.

Kualitas tidur yang baik adalah tidur malam tanpa gangguan yang berdurasi 7-8 jam. Ketika tidur kurang dari durasi tersebut, terdapat dampak yang diakibatkan terutama jika terjadi selama berlanjut.

Efek Stres Ternyata Lebih 'Menghantam' Otak Perempuan

Mengapa 8 jam? Hal ini didukung oleh sejumlah penelitian. Juga terdapat studi yang mendukung pernyataan tersebut, bahwa dari 10.000 peserta, orang yang tidur 8 jam unggul dalam latihan kognitif dibandingkan orang yang mendapatkan jam tidur kurang atau lebih dari jam tersebut.

 

4 dari 5 halaman

Saat jam tidur kurang dari 8 jam, berpikir cepat dan refleks adalah hal yang langsung berkurang. Semakin sedikit tidur, waktu refleks semakin lama.
Berdasarkan peneilitan yang dilakukan David Dingers, Ph.D., kepala divisi Sleep and Chronobiology di University of Pennsylvania School of Medicine, orang yang tidur enam jam atau kurang kinerjanya mereka menurun.

Kinerja Vaksin Lebih Optimal Jika Tidur Berkualitas

Aspek kognitif yang menguji kewaspadaan dan kemampuan mereka untuk bernalar, berkomunikasi, dan mengingat juga berkurang. Tidur 6 jam semalam juga dapat membahayakan fisik karena meningkatkan risiko kecelakaan mobil sebesar 33%. Selain itu, tidur 6 jam semalam dapat mengurangi metabolisme tubuh dan membuat diri lebih egois.

 

5 dari 5 halaman

Tidur 4 jam

Semakin sedikit jam tidur, maka semakin pendek durasi yang untuk berfungsi dengan cukup baik. Berdasarkan penelitian Dinges, mereka yang tidur hanya 4 jam hasilnya lebih buruk dibanding orang yang tidur selama 6 jam berdasarkan tes kognitif yang dilakukan.

Carilah Tidur Berkualitas Kalian Mulai Dari Sekarang!

Tidur hanya dengan 4 jam tiap harinya akan menyebabkan penuaan pada otak sekitar 8-9 tahun. Kerusakan yang diakibatkan kekurangan tidur juga mungkin tidak dapat diubah, sehingga bisa menyebabkan lebih sering sakit.

 

Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Fatherly

Beri Komentar