Mobil Desa Dimodif Jadi Ambulans, Keren

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 17 Juli 2019 17:49
Mobil Desa Dimodif Jadi Ambulans, Keren
Program ini jadi pilot project.

Dream – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pemanfaatan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) di seluruh daerah Indonesia. Upaya ini selaras dengan fokus program pemerintah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa.

“ Kemenperin giat melaksanakan program pengembangan AMMDes untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat dengan tujuan menciptakan ketahanan ekonomi dan mendukung kemajuan di desa,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Ditjen ILMATE Kemenperin, Putu Juli Ardika di Lebak, Banten, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Rabu 17 Juli 2019.

Putu mengatakan salah satu contoh penggunaan AMMDes adalah meningkatkan pelayanan transportasi rujukan kesehatan untuk membantu masyarakat. Sebuah AMMDes diubah menjadi ambulans untuk membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Lebak, Banten.

Kemenperin menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lebak, USAID Jalin, PT. Samudera Marine Indonesia, PT. Kreasi Mandiri Wintor Indonesia dan PT Kreasi Mandiri Wintor Distributor untuk meluncurkan program “ Pilot Project Peningkatan Pelayanan Transportasi Rujukan Kesehatan melalui pemanfaatan AMMDes Pengumpan Ambulans”.

“ Pemanfaatan AMMDes ambulance feeder ini membantu masyarakat dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Lebak,” kata dia.

Putu mengatakan kondisi infrastruktur dan topografi desa-desa di Lebak sulit dijangkau oleh ambulans konvensional.

1 dari 5 halaman

Ini Spesifikasinya

Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) Reiza Treistanto menyampaikan, AMMDes mempunyai model dasar yang dilengkapi dengan flat deck dan fitur power take off (PTO).

“ Mesin diesel yang digunakan pada model ini telah mengalami penyesuaian untuk mendapatkan performa yang lebih baik di medan off road dan berbukit,” kata dia.

Model ini mengaplikasikan sistem penggerak tunggal yang dirancang dengan kecepatan maksimal 30 km per jam. Mobil itu menggunakan mesin silinder berkapasitas 650 cc dan bisa menghasilkan kekuatan 14 hp.

Reiza mengemukakan, pihaknya bertekad untuk terus mendorong pengembangan teknologi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) agar dapat bermanfaat secara inklusif dan berkelanjutan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.

“ AMMDes itu sebagai alat mobilitas yang multifungsi. Jadi, satu alat, beragam manfaat,” kata dia,

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyampaikan, angka kematian ibu hamil di Lebak menempati peringkat keempat di Provinsi Banten. Sementara angka kematian bayi, menempati peringkat kedua di Provinsi dengan luas 9.662,92 km2 tersebut. Dengan adanya AMMDes pengumpan ambulans, diharapkan dapat membantu dalam penanganan kesehatan ibu hamil.

2 dari 5 halaman

Jokowi Sebut Mesin Mobil Desa Ini `Galak`

Dream – Mobil pedesaan, Kiat Mahesa Motor, meluncur bertepatan dengan pembukaan pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018.

Mobil ini mendapatkan apresiasi dari Presiden Joko widodo. Bagaimana pujiannya?

“ Tadi, katanya ‘Galak mesinnya, keras, kuat. Ya, harus kuat’,” kata Direktur Utama PT Kiat Inovasi Indonesia, Sukiat mengutip Presiden Jokowi di ICE BSD, Tangerang, Banten, seperti dilansir Liputan6.com, Rabu 15 Agustus 2018.

 

Sukiat mengatakan Jokowi akan mengajaknya bertemu kembali untuk membahas dan menindaklanjuti produk ini.

Mobil desa ini ini merupakan hasil kerja Kiat Inovasi Indonesia dengan dua anak usaha Astra Otoparts, yaitu PT Velasto Indonesia dan PT Ardendi Jaya Sentosa. Secara persentase, Kiat Inovasi Indonesia punya 51 persen saham KMW, sedangkan Astra ada 49 persen. 

3 dari 5 halaman

Hasil Kerja Sama dengan Astra

Untuk pemasaran serta produk dan suku cadangnya, Sukiat menyerahkannya kepada Astra. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, mengatakan angkutan pedesaaan alias Angkutan Mekanis Multiguna Desa menjadi salah satu kendaraan yang digenjot.

Saat ini, ada AMMDes yang diproduksi sebanyak 3 ribu unit dan akan ditingkatkan menjadi 9 ribu-15 ribu unit per tahun.

“ Produksi massal akan dimulai pada Januari 2019,” kata dia.

Airlangga mengatakan uji coba terhadap mobil desa telah dilakukan. Contohnya, perizinan dengan Kementerian Perhubungan.

“ Sekarang masih diurus izinnya. Rencananya bulan November dikeluarkan,” kata dia.

(ism, Sumber: Liputan6.com/Herdi Muhardi)

4 dari 5 halaman

April 2019, Mobil Desa Siap Angkut Produk Hortikultura

Dream – PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) akan memasarkan alat mekanis multiguna pedesaan (AMMDes) pada April 2019. Kendaraan ini menggunakan 90 persen komponen dalam negeri.

Dikutip dari setkab.go.id, Jumat 29 Maret 2019, AMMDes ini diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan pemasaran AMMDes—KMW akan disertai dengan penjualan peralatan penunjang produksi seperti pompa irigasi, perontok padi, pengolah jagung, pembuat serpihan es, penjernih air, dan alat panen pisang yang dijual secara terpisah.

 

“ AMMDes-KMW juga memiliki spesifikasi teknis khusus sehingga mampu mengakses daerah dengan kondisi medan yang sulit,” kata Airlangga di Jakarta.

Dia menyebutkan pengembangan angkutan pedesaan memang digunakan untuk di desa. Kendaraan ini bertujuan untuk mendukung pascapanen atau alat angkut hasil hortikultura. Selain itu, AMMDes-KMW bisa pula dilengkapi dengan aplikasi lainnya sesuai kebutuhan, seperti untuk penjernih air.

“ Beberapa waktu lalu, pascabencana di Palu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengirimkan lima prototipe AMMDes-KMW penjernih air ke Palu. Dari uji coba, ternyata respons masyarakat di sana sangat luar biasa karena merasa terbantu,” kata dia.

Airlangga menyebut AMMDes-KMW mampu menopang peningkatan produktivitas pertanian, perkebunan, dan perikanan.

“ Alat multiguna ini juga telah diuji coba di kawasan hortikultura, yakni daerah penghasil pisang di Tanggamus, Lampung, yang digunakan untuk pengangkutan pisang saat panen untuk menjaga kualitasnya saat diangkut dari kebun ke packing house,” kata dia.

Kendaraan ini telah melalui berbagai tahapan pengembangan dan uji coba, termasuk dilakukan uji tipe dengan model dasar, yaitu unit yang dilengkapi dengan flat deck dan fitur power take off (PTO). Mesin yang digunakan pada model ini telah mengalami penyesuaian untuk mendapatkan performa yang lebih baik, seperti di medan off road dan berbukit.

“ Selain itu, model tersebut juga mengaplikasikan sistem penggerak tunggal yang dirancang dengan kecepatan maksimal 30 km per jam dan kapasitas silinder sebesar 650 cc atau setara dengan 14 HP,” kata Airlangga.

 

 

Tidak hanya itu, AMMDes-KMW juga dilengkapi dengan sistem suspensi, sabuk pengaman tiga titik, sistem differential lock pada roda penggerak belakang, sistem pengereman hidrolik, rem tangan, lampu sorot depan, lampu belok, lampu rem, lampu mundur, klakson, windshield glass dan wiper.

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) AMMDes-KMW sekitar 90 persen dari jumlah komponen yang digunakan dalam setiap unit AMMDes-KMW. Hanya transmisi dan beberapa bagian dari mesin saja yang masih impor. Dia mengharapkan angkutan ini bisa digunakan untuk menjangkau masyarakat lebih luas.

“ Untuk uji tipe, sudah diuji di Kementerian Perhubungan, dan dalam waktu dekat mereka akan keluarkan izinnya. Tentunya, AMMDes-KMW akan menjadi solusi bagi masyarakat di pedesaan,” kata dia.

 

5 dari 5 halaman

Kapasitas Produksi

Airlangga mengatakan, selain rangkaian uji coba, suku cadang AMMDes-KMW telah disiapkan. Distributornya juga disediakan.

“ Ditargetkan produksi AMMDes-KMW akan terus meningkat menjadi 9 ribu—15 ribu unit per tahun,” kata dia.

Presiden Direktur KMWI, Reiza Treistanto mengatakan, AMMDes-KMW yang merupakan karya anak bangsa diproduksi di lahan seluas 7 hektar dengan total kapasitas produksi sebesar 3 ribu unit di tahun 2019 dan dapat ditingkatkan sampai 15 ribu unit pada tahun-tahun berikutnya sesuai dengan permintaan pasar.

“ KMWI menerapkan KMWI Production System yang mengusung konsep lean manufacturing yang akan dikembangkan menuju Smart Factory,” kata Reiza.

Konsep ini merupakan salah satu implementasi teknologi industri 4.0 pada sektor manufaktur, dengan mengaplikasikan sistem konektivitas yang menghubungkan data-data pada shop floor dengan data di ruang kontrol untuk memonitor kondisi proses produksi dan pengambilan keputusan produksi.

Selain itu, KMWI Production System juga menjamin kualitas produk AMMDes-KMW yang akan dipasarkan melalui sistem quality built in process di dalam proses produksinya dan disempurnakan melalui final inspection process, sehingga produk yang akan dipasarkan telah lolos uji kualitas dan kelengkapan.

“ Ke depannya diharapkan AMMDes-KMW dapat berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan laju perekonomian masyarakat di pedesaan,” kata dia.

Beri Komentar