Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Olahraga dan diet sehat merupakan dua hal utama yang diperhatikan ketika ingin menjaga berat badan. Ada lagi satu hal yang kerap dilupakan, yaitu metabolisme tubuh.
Metabolisme tubuh sangat berpengaruh terhadap keseimbangan berat badan. Jika sistem metabolisme tidak stabil, berat badan akan sulit dikontrol meskipun sudah berolahraga dan diet sehat.
Dilansir dari Times of India, berikut mitos seputar kondisi metabolisme tubuh. Ketahui fakta-faktanya agar tak salah kaprah.
Mitos: Kardio Sangat Baik untuk Metabolisme
Faktanya, Kardio dapat membantu membakar kalori dengan cepat, tetapi mungkin bukan cara terbaik untuk meningkatkan metabolisme. Sahabat Dream perlu memilih jenis olahraga yang dapat membakar lemak bahkan saat istirahat, seperti latihan pembentukan otot.
Dengan cara yang sama, berolahraga secara ekstrem selama berjam-jam tidak akan meningkatkan metabolisme. Faktanya, tubuh justru akan mengalami stres dan peradangan yang dapat mengacaukan metabolisme.
Faktanya: Untuk menurunkan berat badan secara optimal, kamu perlu mempertahankan defisit kalori, atau secara sederhana, makan lebih sedikit dan kemudian meningkatkan metabolisme.
Fakta ini tidak berlaku karena suatu alasan. Perubahan dalam diet dan pola makan dapat menyebabkan perubahan berat badan serta regulasi lemak, tetapi itu tidak akan mempercepat metabolisme.
Penurunan tiba-tiba atau lonjakan asupan kalori dapat memperlambat metabolisme. Sebaiknya, berikan tubuh asupan nutrisi tepat di saat yang tepat.
Faktanya, Pria dan wanita memiliki perbedaan anatomi dan cara kerja hormon. Diyakini juga bahwa pria dan wanita memiliki cara berbeda dalam menurunkan berat badan. Hal tersebut dikaitkan oleh perbedaan metabolisme.
Namun kenyataannya, metabolisme bukanlah penyebab di baliknya. Penurunan berat badan sebagian besar disebabkan oleh komposisi otot dan kepadatan tulang seiring bertambahnya usia. Sehingga, mempengaruhi laju metabolisme.
Faktanya, memperbaiki metabolisme merupakan satu dari semua manfaat mengonsumsi teh hijau secara teratur. Beberapa asupan seperti teh hijau memang dapat meningkatkan metabolisme, tapi tetap saja memperbaiki gaya hidup dan berolahraga untuk bisa menurunkan berat badan. Bukan hanya sekadar minum teh hijau.
Sumber: Times of India
Dream - Nasi merupakan makanan pokok di banyak negara. Bahan makanan ini mudah didapatkan, mengenyangkan dan dapat melengkapi hidangan apapun. Sayangnya, kandungan gula pada nasi cukup tinggi.
Bagi yang memiliki riwayat penyakit diabetes, tak dianjurkan mengonsumsi nasi putih secara rutin. Begitu pun bagi yang ingin menurunkan berat badan. Pasalnya, nasi mengandung kalori yang cukup tinggi.
Nasi mengandung pati dan karbohidrat yang dapat menyebabkan berat badan bertambah. Dilansir dari Misskyra, berikut beberapa bahan makanan yang lebih sehat dan bisa menggantikan nasi sebagai karbohidrat utama.
Ini merupakan jenis pasta yang banyak digunakan dalam masakan Mediterania dan Timur Tengah. Terbuat dari butiran tepung, kuskus gandum mudah dikonsumsi sebagai pengganti beras. Kuskus juga dapat menambah tekstur unik pada makanan yang disajikan.
Kubis brussel merupakan pengganti nasi dengan kalori super rendah dan mengandung jumlah karbohidrat yang tepat. Bahan ini juga merupakan sumber vitamin C dan K.
3. Brokoli Rebus
Brokoli rebus memiliki banyak manfaat. Tidak hanya akan mengonsumsi lebih sedikit kalori, brokoli rebus juga kaya akan nutrisi penting bagi kesehatan tubuh.
Brokoli adalah sumber vitamin yang kaya akan antioksidan untuk melawan radikal bebas. Kamu bisa mengolahnya dengan memotong beberapa brokoli dan merebusnya agar bertekstur seperti nasi.
Beras shirataki terbuat dari akar konjak yang populer ditemukan di kawasan asia timur. Shirataki sangat rendah kalori dan mengandung glukomanan, yang merupakan serat utama dan ditemukan di akar.
Untuk mengolah nasi ini, cuci terlebih dahulu rendam selama beberapa menit, kemudian rebus. Selanjutnya, panaskan nasi dalam wajan sampai benar-benar kering. Setelah itu, konsumsi dengan lauk pauk seperti nasi pada umumnya.
Mencari opsi nasi rendah karbohidrat? Coba kembang kol rebus. Kamu dapat mengonsumsinya dengan apa saja karena rasanya tidak terlalu kuat dan memiliki tekstur yang mirip dengan nasi saat dimasak.
Bahan ini tidak mengandung karbohidrat terlalu tinggi dan kalori sebanyak nasi. Ini adalah pilihan populer bagi banyak orang yang sedang menjalani diet keto.
Setengah cangkir kembang kol yang direbus akan memberimu sekitar 13 kalori. Untuk membuatnya, iris kembang kol menjadi beberapa bagian dan rebus. Selanjutnya, masak dengan api sedang dan tambahkan sedikit air hingga kecokelatan.
6. Quinoa
Jadi pilihan untuk mereka yang ingin mendapat asupan protein tinggi dan bebas gluten. Setengah cangkir quinoa yang sudah dimasak akan mengandung sekitar 4 gram protein. Biji ini juga mengandung sembilan asam amino esensial dan mineral yang dibutuhkan tubuh agar berfungsi dengan baik.
Quinoa juga merupakan sumber protein yang baik terutama bagi mereka yang diet vegetarian. Kamu hanya perlu memasaknya selama beberapa menit dan gunakan garpu untuk membuatnya lebih mengembang.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN