Risiko Penggunaan Oli Palsu
Dream - Untuk kendaraan bermotor, oli memegang peranan penting. Oli melumasi komponen yang bergesekan, meredam panas, dan sebagainya. Saking pentingnya, pemilik kendaraan disarankan untuk memakai oli asli.
Sayangnya, masih ada yang memutuskan untuk memakai oli palsu. Barang KW ini justru memperbesar risiko kendaraan menjadi rusak.
Dikutip dari Suzuki, Sabtu 28 Desember 2019, dalam jangka panjang, oli palsu bisa membuat kerusakan mesin yang parah. Oli palsu yang sudah pasti tidak sesuai dengan kebutuhan mesin, bisa berdampak mengerikan pada mesin.
Gesekan yang terjadi pada komponen-komponen yang ada di mesin kendaraan tidak bisa diredam dengan baik.
Meski di awal pemakaian tak muncul masalah, efek penggunaan oli palsu akan mulai terasa perbedaannya dalam jangka panjang. Sejumlah komponen mesin yang bergesekan lama-lama akan rusak.
Komponen-komponen yang biasanya menjadi korban dari pemakaian oli palsu dalam jangka panjang adalah piston dan dinding silinder. Mengapa?
Komponen inilah yang bekerja keras dan menghasilkan gesekan dan panas yang tinggi. Kalau memutuskan menggunakan oli palsu, barang ini takkan melumasi komponen dengan sempurna.
Selain itu, pada bagian kepala silinder tempat klep, noken as, dan komponen lainnya juga menghasilkan gesekan yang tinggi.
Dalam jangka waktu lama, pemakaian oli palsu akan menyebabkan noken as tergerus kemudian hancur. Oli palsu yang digunakan terus-menerus juga bisa menyebabkan endapan oli di bagian mesin.
Endapan inilah yang bisa menjadi salah satu biang kerok rusaknya mesin. Jika mesin sudah rusak, pemilik mobil harus siap-siap mengeluarkan dana yang sangat banyak.
Dream – Oli mesin selama ini lebih banyak diketahui berfungsi melumasi bagian dapur pacu kendaraan. Tapi tahukah Sahabat Dream jika ada fungsi lain dari cairan kental berwarna pekat ini.
Dikutip dari Federal Oil, Kamis 17 Oktober 2019, oli mesin yang berfungsi melumasi mesin berfungsi mendinginkan komponen mobil yang paling aktif bekerja ini. Oli akan meredam panas yang berlebihan yang dihasilkan oleh mesin.
Oli mesin juga bisa membantu membersihkan komponen. Pelumas memiliki zat aditif yang bisa membersihkan komponen di dalam mesin.
Fungsi oli mesin ketiga adalah menghaluskan suara mesin. Jika mesin motor bersuara kasar, kemungkinannya berasal dari oli yang sudah lama tidak diganti. Oli ini berperan sebagai peredam suara agar membuat mesin terdengar halus.
Keempat, mencegah mesin berkarat. Oli memiliki aditif yang berfungsi sebagai anti karat yang efektif membantu mesin berbahan dasar logam.
Kemungkinan besar karat timbul karena bercampur dengan elemen lain. Saat mesin berkarat, kerjanya akan semakin terbebani.
Terakhir, Oil mesin berfungsi sebagai perapat. Selain melumasi, oli mesin merapatkan celah-celah antara silinder dan piston.
Ini akan membuat kemungkinan terjadinya kebocoran kompresi dan tekanan hasil pembakaran akan berkurang.
Dream – Penggantian rutin oli mesin wajib dilakukan setiap pemilik kendaraan. Lalai melakukannya hingga membuta kering, bersiap-siap saja mengeluarkan biaya perbaikan yang sangat mahal.
Selain soal rutinitas, sayangnya masih banyak pemilik kendaraan yang lupa satu aturan penting saat mengganti oli mobil.
Tahukah Sahabat Dream jika pengisian oli mobil juga harus memperhatikan ketepatan takaran.
Pengisian oli, baik kurang maupun berlebih, akan berakibat buruk kepada mesin. Ingat, setiap mesin memiliki kapasitas masing-masing. Bahkan, mesin yang punya kapasitas sama, tapi beda produksi, bisa punya takaran yang berbeda.
Makanya, pemilik kendaraan diminta untuk melihat stik penunjuk yang disediakan pada mesin kendaraan ketika mengisi oli.
Berikut ini adalah tiga efek pengisian oli yang terlalu banyak, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 20 September 2019.
Kualitas Oli Turun
Ketika terlalu banyak, oli mesin akan menggenani poros engkol. Akibatnya, oli tak bisa melunasi komponen mesin dengan baik dan gesekan antar komponen berlangsung secara kasar. Ha ini berpotensi merusak kualitas oli dan keausan komponen menjadi lebih cepat.
Langkah Piston Terhambat
Efek yang satu ini masih ada hubungannya dengan yang pertama. Biasanya, poros engkol tidak terendam oleh oli mesin. Gerakannya terbebas dari hambatan zat cair.
Saat poros engkol terendam oleh cairan oli, pekerjaan piston akan menjadi lebih berat. Jika itu terjadi, ada dua kemungkinan: putaran mesin jadi tidak maksimal atau bensin menjadi lebih boros.
Mengganggu Kopling Basah
Di sepeda motor, transmisi manual (sport/bebek) dilengkapi dengan wet clutch atau kopling basah. Kopling ini bekerja maksimal saat terendam oli mesin. Kalau rendaman ini berlebih, kopling juga berpotensi slip.
Jika benar-benar tergenang, gesekan menjadi semakin besar dan imbasnya tenaga mesin kurang atau bensin juga semakin boros.
(Sumber: Liputan6.com/Arief Aszhari)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik