Foto: Shutterstock.com
Dream - Diet ketogenik setahun belakangan marak diperbincangkan masyarakat Indonesia. Diet keto dipercaya mampu menurunkan berat badan secara cepat, padahal motode ini semula ditujukan untuk penderita epilepsi.
" Jadi penderita epilepsi tidak dikasih karbohidrat, sehingga hantaran listrik ke otaknya mereda, kejang-kejangnya menjadi lebih jarang," kata ahli gizi, Samuel Oetoro, di Jakarta, Selasa 12 September 2017.
Menurut dia, jika penderita epilepsi tak dikasih karbohidrat, maka hantaran listrik di otaknya menurun. " Tapi kalau dia makan karbohidrat, hantarannya jadi cepat," tambah Samuel.
Namun, diet ini kemudian dilirik masyarakat yang tidak menderita epileps,i karena efektif menurunkan berat badan. Dengan tidak mengonsumsi karbohidrat, orang yang menjalankan diet ini hanya mengasup lemak dan protein saja, yang bisa membuat kenyang lebih lama.
" Kenapa kenyang lebih lama? Satu, protein tinggi yang dikonsumsi menyebabkan keinginan makan turun. Ke dua, dia tidak ada karbo, kalau tidak ada karbo, air banyak yang dikeluarkan, makanya turunnya cepat," lanjut Samuel.
Meski efektif untuk menurunkan berat badan, rupanya hal tersebut tidak baik untuk kesehatan jika dilakukan secara terus-menerus. Banyak orang memang menilai diet ini bisa membuat orang lebih sehat. Tapi menurut Samuel, efek baik itu hanya saat awal saja.
" Diet keto itu tidak boleh lebih dari 3 sampai 6 bulan, yang terbaik itu dilakukan di bawah 3 bulan. Dan sebaiknya yang melakukan diet keto itu hanya orang obes yang sehat. Healthy obes itu boleh diet keto tapi di bawah 3 bulan. Diet keto lebih dari 6 bulan penelitiannnya, trigliserin, kolesterol, total kolesterol, asam urat naik. Itu bahaya," imbuh dia.
Bagi Sahabat Dream yang ingin melakukan diet secara sehat dan aman, Samuel punya tips. Menurut penelitian, kata dia, harus mengurangi jumlah kalori dengan mengurangi porsi makanan.
" Cara sederhananya, kurangi seperempat dari porsi makan kebiasaan. Tidak standar harus berapa kalori diturunkan, yang penting kurangi seperempatnya saja, tapi aktivitas dibanyakin," ungkap Samuel.
Jangan lupa, asupan gizi seimbang harus dipenuhi selama diet. " Komposisinya juga harus lengkap. Karbohidrat, protein, lemak. Karbohidrat pilihnya yang kompleks. Itu cara diet yang sederhana. Jangan meninggalkan konsep diet seimbang ini," tegasnya.
Advertisement
Traveling Rame-Rame Bareng Komunitas Backpacker Jakarta

Mengenal Kampung Korea di Baubau yang Gunakan Aksara Hangeul Korea

Manajemen Lapangan Padel yang Roboh di Meruya Minta Maaf, Keamanan Pondasi Dipertanyakan

Komunitas Pengguna Motor Listrik PEVR Pecahkan Rekor MURI

7 Rekomendasi Matcha Cafe di Jakarta, Surga Bagi Pecinta Matcha


Raisa dan Hamish Soal Perceraiannya: Bukan Menyerah, tapi Bijaksana


Pria Ini Dirikan Pusat Terapi dengan Anjing, Bantu Pasien Autisme hingga Alzheimer

Potret Tak Biasa Prilly Latuconsina, Pede Meski Pakai Banyak Koyo


Mengenal Kampung Korea di Baubau yang Gunakan Aksara Hangeul Korea

Manajemen Lapangan Padel yang Roboh di Meruya Minta Maaf, Keamanan Pondasi Dipertanyakan