Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Hari raya Idul Adha identik dengan hidangan daging kambing. Segala macam olahan kambing biasanya tersaji di meja makan. Bagi penderita darah tinggi, mungkin takut untuk mengonsumsinya.
Hal ini karena ada anggapan makan kambing bisa meningkatkan level tekanan darah. Ternyata anggapan itu kurang tepat. Dikutip dari KlikDokter, berbagai studi ilmiah membuktikan bahwa daging kambing dan tekanan darah tidak memiliki hubungan yang saling mempengaruhi.
Salah satu studi yang membuktikannya adalah sebuah penelitian di India yang dipublikasikan oleh Pubmed Central pada 2014. Dalam studi tersebut, peneliti membandingkan antara orang yang jarang makan daging, orang yang sering makan daging kambing, dan orang yang sering makan daging ayam. Hasilnya, sering mengonsumsi daging kambing maupun ayam tidak menyebabkan tekanan darah naik.
Fakta yang benar adalah daging kambing mengandung sejumlah kolesterol di dalamnya yang efeknya bisa berdampak pada kenaikan kolesterol dan bisa memicu komplikasi. Beberapa ahli menyarankan untuk membatasi konsumsi semua daging merah, termasuk daging kambing, tak lebih dari 90 gram per hari.
Daging kambing juga mengandung zat bermanfaat bagi tubuh. Seperti protein yang bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh, kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta zat besi yang diperlukan sebagai bahan pembentuk sel darah merah.
Nah, agar manfaat tersebut benar-benar dirasakan, daging kambing harus diolah dengan cara yang benar. Hindari memasak daging kambing dengan suhu terlalu tinggi (di atas 250?C), karena dapat merusak kandungan gizi yang ada di dalamnya. Ini berarti, daging kambing sebaiknya tidak dibakar, digoreng, atau dipanggang.
Cara memasak daging kambing yang paling baik adalah dengan merebus atau mengukusnya. Namun, agar kandungan kolesterol di dalam daging kambing tidak bertambah, sebaiknya jangan gunakan santan saat proses pengolahannya. Banyak resep sehat yang dapat Anda kombinasikan dengan rebusan daging kambing. Misalnya, menjadikannya rawon, sup, atau semur.
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Dream - Meningkatnya penderita hipertensi di Indonesia tiap tahunnya sangat mengkhawatirkan. Hal ini karena hipertensi menjadi 'pintu pembuka' penyebab komplikasi penyakit lainnya seperti jantung, strok, dan ginjal.
“ Hipertensi itu terbagi menjadi primer dan sekunder. Hipertensi primer biasanya keturunan sedangkan yang sekunder, biasanya ada keluhan pada organ tubuh, seperti pada jantung, ginjal, dan otak. Oleh sebab itu, kontrol dalam konsumsi garam sangat penting dilakukan,” kata Dr. dr. Yuda Turuna, Sp.S di acara kampanye CERAMAH di Jakarta, 19 September 2019.
Untuk itu penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Jika hasilnya menuju hipertensi atau sudah hipertensi, segera konsultasi dengan dokter. Penting juga untuk menjaga tekanan darah dengan lima langkah berikut.
Olahraga teratur dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Kamu bisa melakukan olahraga ringan seperti bersepeda santai, jogging atau jalan santai. Lakukan olahraga ringan selama 30-40 menit selama 3 kali dalam seminggu.
Bagi penderita darah tinggi, konsultasi juga ke dokter gizi untuk mendapatkan diet yang sesusai. Perbanyaklah makanan yang mengandung kalium, kalsium dan magnesium.
“ Penderita hipertensi harus menjaga pola diet, kurangi konsumsi garam dan perbanyak sabu-sabu (sayur dan buah),” ujar dr. Tunggul Situmorang SpPD-KGH.
Jika memang sulit untuk tidak makan garam, lebih baik kurangi takaran garam dan kurangi konsumsi makanan yang terkandung sodium. Perhatikan juga kandungan garam di minuman dan camilan yang levelnya juga sangat tinggi
Mengontrol kolesterol dan cek diabetes sangatlah penting bagi penderita hipertensi. Konsultasikan pada ahli gizi agar pola makan bisa disesusaikan dan tidak meningkatkan tekanan darah.
Merokok dan meminum alkohol dapat melukai pembuluh darah. Dengan berhenti merokok dan meminum alkohol, kita secara langsung sudah berupaya menuju pola hidup sehat agar terhindar dari hipertensi.
Dengan menjaga pola hidup sehat dan sadar akan pentingnya pengecekan tekanan darah, dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi penyakit seperti strok, serangan jantung, diabetes dan lain-lain.
Laporan: Razdkanya Ramadhanty
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik