Penderita Kanker Getah Bening Berisiko Mandul

Reporter : Dwi Ratih
Selasa, 15 September 2015 18:28
Penderita Kanker Getah Bening Berisiko Mandul
Obat-obatan selama kemoterapi berpotensi merusak sel sperma dan sel telur hingga mengakibatkan penderita kanker getah bening tidak bisa memiliki anak.

Dream - Kanker getah bening selain menyebabkan kematian, dapat juga menyebabkan kemandulan. Obat-obatan selama kemoterapi berpotensi merusak sel sperma dan sel telur hingga mengakibatkan penderita kanker getah bening tidak bisa memiliki anak.

" Risikonya lebih besar terjadi pada laki-laki, kalau pada perempuan cenderung lebih aman selama kemoterapi dilakukan saat tidak berovulasi," ungkap Andhika Rachman, dokter Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo di Jakarta. 

Bagi laki-laki penderita kanker getah bening atau limfoma biasanya akan disarankan untuk melakukan penabungan sperma. Sehingga mereka tetap dapat memiliki anak meskipun menjalani proses kemoterapi.

" Kalau nggak nabung sperma mereka nanti akan dihadapkan pada pilihan punya anak atau meninggal. Sedangkan kalau perempuan bisa diatasi dengan obat-obat KB," lanjut Andhika saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta.

Kanker limfoma sendiri dapat dideteksi sejak dini oleh setiap orang. Cara yang paling mudah yaitu dengan memijat seluruh bagian tubuh yang terdapat kanker getah bening seperti pada bagian leher, pundak, dada hingga lengan.

" Saat mandi lakukan teknik pemijatan secara perlahan di daerah leher ke bawah hingga ketiak. Kalau mandi kan licin jadi kalau ada benjolan akan mudah ditemukan," tambahnya pada Selasa,15 September 2015.

Pada orang-orang yang telah didiagnosa limfoma akan mengalami beberapa pemeriksaan fisik. Dilanjutkan dengan pemeriksaan darah untuk mengukur Lactate Dehydrogenase (LDH). Selanjutnya menjalani pemeriksaan berupa rontgen dada dan biopsi.

Selain dilakukan kemoterapi, pasien kanker getah bening juga akan menjalani terapi target, radiasi dan transplantasi sel puncak.

" Limfoma tidak akan hilang dengan operasi, karena seminggu atau dua minggu kemudian akan tumbuh lagi di tempat yang sama," imbuh Andhika.

(Ism, Laporan: Ratih Wulan)

Beri Komentar