Periksa Gula Darah Rutin Tiap Ulang Tahun, Ini Alasannya

Reporter : Cynthia Amanda Male
Selasa, 19 November 2019 13:48
Periksa Gula Darah Rutin Tiap Ulang Tahun, Ini Alasannya
Demi kesehatan jangka panjang.

Dream - Medical check up disarankan untuk dilakukan secara rutin. Terutama saat berulang tahun sebagai pengingat dan sebaiknya tidak ditunda-tunda apalagi sampai terlupa. Setelah mendapat hasil medical check up yang berupa angka, penting untuk memperhatikan hasil tiap pemeriksaan.

Salah satu yang penting diketahui adalah pengukuran kadar gula darah. Sahabat Dream perlu mengetahui, apakah gula darah dalam normal, prediabetes atau sudah diabetes. Normalnya, gula darah seseorang yang berpuasa berada di sekitar 110-125.

" Gula darah saat puasa itu antara 110-125. Itu prediabetes," kata Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA), Mardi Santoso di Agro Plaza, Jakarta Selatan, Senin 18 November 2019.

 

1 dari 5 halaman

Level Gula Darah

Prediabetes merupakan masa di mana gula darah berada di antara normal dan berpotensi diabetes. " Nah, setelah minum gula sebanyak 75 gram atau setelah makan, menjadi 140-199. Itu prediabetes, belum diabetes," ungkap Mardi.

Meskipun belum termasuk diabetes, namun prediabetes dapat mengarah ke penyakit tersebut. Untuk itu perlu dilakukan perawatan intensif dan langkah pencegahan.

" Prediabetes bisa jadi diabetes. Sekitar 25 persen kalau nggak dikendalikan, bisa diabetes. Mencegah obesitas, perbanyak gerak, cegah jantung koroner dan lain-lain," pesannya.

2 dari 5 halaman

Cari Tahu Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2

Dream - Diabetes jadi salah satu penyakit yang menimbulkan komplikasi jangka panjang. Bukan hanya menyerang yang berusia senja tapi juga anak-anak.

Penyakit ini memang tak bisa disembuhkan, tapi sangat bisa dikontrol. Ada perbedaan penyakit yang disebabkan oleh diabetes. Perbedaan ini disebabkan oleh pinotype yang berbeda dari diabetes tipe 1 dan 2.

" Penderita diabetes tipe 2 bisa memiliki faktor risiko jantung bahkan dari sebelum menderita diabetes," ujar Ketut Suastika, ahli endokrin yang juga Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin 1 Juli 2019.

Diabetes tipe 2 dikenal sebagai penyebab kelainan lemak, obesitas, serta penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke.

Tipe ini umumnya dialami oleh orang dewasa. Namun tidak menutup kemungkinan diidap oleh remaja belasan tahun.

" Ada pasien saya paling muda usianya 13 tahun, karena tubuhnya sangat gemuk. Apalagi kalau sudah ada faktor genetik juga," tutur Ketut.

Berbeda dengan tipe 2, diabetes tipe 1 bisa menyerang seseorang sejak lahir akibat faktor genetik. Tanda-tandanya pun sedikit berbeda dari tipe 2.

" Presentasinya cukup kecil, di bawah 10 atau 5 persen. Biasanya tanda-tandanya tubuhnya kurus. Sedangkan tipe 2, ciri-cirinya bertubuh gemuk. Lalu, sering buang air kecil," ungkap Ketut.

3 dari 5 halaman

Genetik vs Gaya Hidup

Jika diabetes tipe 2 bisa dicegah dengan gaya hidup sehat, diabetes tipe 1 sulit dihindari. Pasalnya hal ini karena latar belakang genetik serta bisa diperburuk oleh infeksi virus dan menyebabkan autoimun.

Puasa Ramadan Bermanfaat Bagi Penderita Diabetes

" Supaya tidak memperburuk kondisi tubuh saat mengidap diabetes, sebaiknya lakukan aerobik seperti jogging, jalan kaki dan perbanyak aktivitas fisik minimal 30 menit per hari dan 150 menit per minggu. Dan jangan lupa atur asupan kalori per hari agar tidak berlebih," tutupnya.

4 dari 5 halaman

Pentingnya Mengontrol Makanan untuk Penderita Diabetes

Dream - Bagi mereka yang tidak menderita diabetes, makan kue atau kentang goreng bukanlah masalah besar. Sebaliknya, bagi penderita diabetes makan terlalu banyak asupan yang mengandung gula dan karbohidrat bisa berakibat fatal.

Direktur Gonda Diabetes Center di Ucla Health, dr. Matthew Freeby, menjelaskan bahwa sulit untuk mengatakan makanan yang tepat bagi penderita diabetes. Tingkat toleransi pasien diabetes berbeda-beda.

" Jika seorang pasien makan karbohidrat yang berlebihan sehingga pankreas tidak dapat memproduksi insulin untuk menurunkan gula darah, itulah yang kami khawatirkan,” kata Matthew, seperti dikutip dari Prevention.

Kadar gula yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dikenal sebagai hiperglikemia dan hipoglikemia yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, sakit perut, detak jantung yang cepat, pusing, atau kebingungan.

 

5 dari 5 halaman

Waspada Gejala

Jika anda mengalami gejala tersebut ketika memiliki penyakit diabetes, sebaiknya cepat konsultasikan pada dokter.

Apabila terlambat, dalam kasus ekstrem hal ini dapat menyebabkan ketidaksadaran dan kematian. Vendana Sheth, seorang pakar gizi, mengungkap kalau penderita diabetes bisa makan karbohidrat atau makanan manis tapi dengan porsi secukupnya, tidak berlebihan.

Arden Endocrinology Solusi Atasi Diabetes

Beberapa makanan masuk dalam daftar 'merah' untuk penderita diabetes. Sebaiknya dihindari, jika pun dimakan sebaiknya dalam porsi yang sedikit. Makanan tersebut antara lain gorengan bertepung, seperti ayam tepung, ikan goreng topeng dan gorengan lainnya.

Kentang goreng sebaiknya juga dihindari, karena karbohidratnya sangat tinggi. Termasuk kue, cookies, donat dan minuman bersoda.

 

Beri Komentar