Menteri BUMN, Erick Thohir, Sedang Mengkoordinasikan Tiga BUMN Untuk Berkolaborasi Produksi Baterai Mobil Listrik. (Foto: Shutterstock/ilustrasi)
Dream – Menteri BUMN, Erick Thohir, mengkoordinasikan tiga BUMN untuk berkolaborasi memproduksi baterai listrik. Ketiga perusahaan pelat merah itu adalah PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
“ Ini contoh di inovasi bisnis bahwa kita sedang membuat konsorsium antara PLN, Pertamina dan Inalum supaya kita masuk hulu sampai hilir,” kata Erick saat menggelar rapat dengan Komisi VI DPR RI, dikutip dari Liputan6.com, Selasa 1 Desember 2020.
Selain urusan produksi, dia juga ingin membentuk pasar baterai mobil listrik di tingkat domestik. “ Nah jadi kita tidak mau juga istilahnya market kita, kita tidak jaga,” kata dia.
Khusus untuk produksi baterai mobil listrik, Erick ingin menugaskan PLN untuk membentuk genset listrik dengan sistem power battery.
“ Jadi listrik diganti listrik. Jadi tidak perlu lagi pakai minyak. Genset-nya berupa power battery, yang bisa menyimpan listrik. Ini sebuah bisnis model yang baru, yang kita harapkan tentu PLN juga (berpartisipasi),” kata dia.
Menurut Erick, energi hijau atau green energy merupakan sesuatu yang tak bisa ditolak untuk ke depannya. Dia berharap bisa melakukan digitalisasi pembangkit dan pengadaan listrik, sekaligus meningkatkan investasi di sektor green energy.
“ Tetapi tentu kita harus lindungi Jawa-Sumatera yang oversupply. Green energy-nya tetap kita bangun dari pinggir, dari pulau-pulau, yang memang juga kebutuhan energinya meningkat seperti hydro atau angin, atau seperti matahari,” kata dia.
(Sumber: Liputan6.com/Maulandy Rizky Bayu Kencana)
Dream – Setelah membangun pasar kendaraan hybrid electric vehicle (HEV), PT Toyota Astra Motor (TAM) memperluas pasar mobil elektrifikasi, dengan menyiapkan line up kendaraan battery electric vehicle (BEV). Mobil ini akan melengkapi pilihan kendaraan elektrifikasi bagi kendaraan masyarakat Indonesia.
Dikutip dari keterangan tertulis TAM, Kamis 19 November 2020, President Director TAM, Susumu Matsuda, mengatakan Toyota mulai elektrifikasi sejak 1990-an di global.
Hal ini dilakukan karena lingkungan perlu dilestarikan dan pihaknya juga berkomitmen untuk menghadirkan mobilitas yang lengkap yang dibutuhkan masyarakat.
“ Oleh karena itu, kami terus melengkapi pilihan kendaraan elektrifikasi baik dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV),” kata Matsuda di Jakarta.
Nantinya, Toyota akan meluncurkan kendaraan BEV melalui brand Lexus. Mobil itu akan dijual secara retail dan bisa dimiliki oleh pelanggan di Indonesia. Mobil bertenaga baterai akan melengkapi pilihan mobil model HEV yang sudah ada sebelumnya di brand Lexus.
“ Kami memiliki banyak pilihan teknologi elektrifikasi, saat ini kami sudah siapkan 3 teknologi baik HEV, PHEV, dan Battery Full EV untuk pelanggan di Indonesia. Ini menjadi milestone penting agar kami terus study untuk kedepannya melebarkan pilihan yang lebih lengkap, sejalan dengan kebutuhan mobilitasnya,” kata Marketing Director TAM, Kazunori Minamide.
Minamide menyebut mobil BEV akan menyasar sebagian kecil lapisan pelanggan yang cukup mampu. Agar bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk terbiasa dengan teknologi ini, TAM bekerja sama dengan ITDC untuk mempersiapkan dan membangun konsep EV Ecoutourism di kawasan Nusa Dua, Bali.
Oleh karena itu, dengan tujuan memberikan kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk semakin terbiasa dan kenal dengan teknologi ini, saat ini TAM juga tengah bekerjasama dengan ITDC Nusa Dua untuk mempersiapkan dan membangun konsep EV Ecotourism di kawasan Nusa Dua Bali.
Melalui kerja sama ini, Toyota akan menyediakan layanan mobilitas yang terintegrasi bagi semua masyarakat dan turis yang ingin mencoba menggunakan kendaraan BEV di Bali.
Harapannya, agar masyarakat dapat mencoba dan semakin terbiasa menggunakan kendaraan berbasis teknologi BEV serta dapat semakin mendukung daya tarik pariwisata di Bali dan Indonesia secara keseluruhan.
Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, mengatakan pendekatan yang sama juga digunakan dengan menyediakan teknologi PHEV untuk kendaraan Fleet Taxi. Harapannya semakin banyak lagi orang yang dapat merasakan pengalaman dengan kendaraan elektrifikasi.
“ Dengan berbagai pendekatan yang berbeda ini dan dengan tujuan untuk makin melengkapi pilihan kendaraan elektrifikasi," tambah Anton.
Dia optimistis masyarakat bisa berkesempatan merasakan dan menggunakan kendaraan elektrifikasi dapat dilakukan optimal baik melalui kepemilikan dan pengalaman dengan kendaraan umum seperti PHEV maupun menjajalnya di Ecotourism yang disiapkan di Bali.
Dream – Hyundai Motor Indonesia resmi meluncurkan dua mobil listrik bersamaan. Keduanya adalah Hyundai Kona Electric dan Ioniq Electric.
“ Indonesia, kami persembahkan Ioniq Electric dan Kona Electric,” kata Presiden Direktur Hyundai Motor Indonesia, Sung Jo-ha, dalam peluncuran virtual di akun Youtube Hyundai Indonesia, Jumat 6 November 2020.
Produsen mobil asal Korea Selatan ini ingin memberikan solusi mobilitas dengan teknologi yang ramah lingkungan.
“ Kami berkomitmen untuk memulai ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan berkontibusi dalam masyarakat dalam teknologi mobilitas ramah lingkungan,” kata dia.
Managing Director Hyundai Motors Indonesia, Makmur, menambahkan mobil listrik mendapatkan dukungan dari pemerintah, seperti gratis BBN, bebas aturan ganjil genap, dan ada infrastruktur stasiun pengisian listrik untuk masyarakat umum.
Makmur membocorkan fitur-fitur yang terdapat di Ioniq dan Kona electric. Dikatakan Ioniq bisa berakselerasi 0-100 km per jam dalam waktu 9,9 detik. Selain itu, ada fitur penghangat dan pendingin di kursi mobilnya dan ada wireless charging spot.
Sementara itu, Kona memiliki bentuk SUV sporty yang menggunakan warna hitam untuk interiornya dan kursi belakangnya bisa dilipat untuk memperluas kapasitas bagasi.
“ Hyundai memimpin sebagai game changer dan pemimpin mobil eletrifikasi,” kata Makmur.
Makmur mengatakan Hyundai Kona dijual seharga Rp674,8 juta. Ada empat pilihan warna, yaitu chalk white, galactic grey, dark knight, dan pulse red.
Hyundai Kona electric dijual dalam dua varian, yaitu prime seharga Rp624,8 juta dan signature Rp664,8 juta. Kona listrik ini dijual dalam empat varian warna, yaitu pearl white, fluidic metal, phantom black, dan fiery red.
Tak hanya itu, pembeli bisa membeli mobil itu melalui online di situs Hyundai. “ Semua diler Hyundai menjual mobil ini,” kata Makmur.
Biaya operasionalnya pun diklaim empat kali lebih hemat daripada mobil bensin. Hyundai juga memberikan garansi maintenance 75 ribu km atau 5 tahun, baterai 8 tahun atau 160 ribu km, road assistance bagi kendaraan yang bergaransi, serta mobile chatting service 24 jam.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN