(Foto: Shutterstock)
Dream - Kanker payudara masuk dalam daftar 10 penyebab kematian terbanyak perempuan di Indonesia. Meskipun belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya, ternyata penyakit ganas ini bisa dicegah dengan melakukan serangkaian pemeriksaan rutin yang mudah.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama dengan Komunitas Survivors Kanker Payudara Lovepink menyuarakan kampanye Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) serta Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) sebagai wujud kepedulian terhadap kanker payudara di Indonesia.
SADARI dapat dilakukan oleh setiap perempuan sehat tanpa perlu datang ke dokter. Hal ini dilakukan pada rentang hari ke 7-10 setelah hari pertama menstruasi, dimana payudara sedang dalam kondisi paling lunak.
Pertama-tama, amati payudara kamu di depan cermin. Pada payudara sehat, tidak akan terdapat luka serta puting susu yang masuk ke dalam.

Setelah melihat, angkat tangan sebelah kanan, raba payudara dengan tangan kiri dari arah pinggir, memutar ke arah puting susu. Lalu tekan dengan perlahan. Keluarnya cairan berwarna merah darah merupakan indikasi dari adanya sel kanker.
Lakukan juga gerakan tersebut dalam keadaan berbaring. Biasanya, bila ada benjolan akan terasa pada posisi ini. Namun, tidak semua benjolan berarti kanker. Benjolan yang sakit merupakan indikasi dari adanya kista payudara. Kondisi ini tidaklah mematikan seperti kanker.
Sebaliknya, apabila benjolan justru tidak terasa sakit dan muncul selama dua kali siklus menstruasi, kamu harus waspada dan segera lakukan SADANIS.
SADANIS dapat dilakukan oleh dokter spesialis kanker (Onkologi). Berbagai penanganan seperti ultrasonografi (USG) maupun mammografi dapat membantu untuk mendeteksi adanya kanker atau tidak.
Sayangnya, masih sedikit orang yang melakukan kedua pemeriksaan tersebut. Melalui Riset Penyakit Tidak Menular (PTM) 2016, hanya 46,6 persen masyarakat yang pernah melakukan SADARI dan 4,4 persen yang melakukan SADANIS. Padahal, kedua cara tersebut terbilang jauh lebih murah dibandingkan dengan operasi serta kemoterapi.

" Jika seorang wanita telah melakukan SADARI, ia bisa mendiagnosis kanker sebanyak 70-85persen. Benjolan sebesar 2cm pun sudah bisa terasa oleh orang yang bukan dokter. Ditambah dengan melakukan SADANIS, resiko wanita untuk sampai pada kanker stadium lanjut akan jauh berkurang," ujar dr. Bob Adinata, perwakilan dari PERABOI (Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia) ketika di Salemba, Jakarta, Selasa, 19 September 2017.
Deteksi kanker payudara tidak hanya bisa dilakukan oleh wanita, namun juga kaum pria. Faktanya, lelaki dengan kondisi ginekomastia (pria berpayudara besar), obesitas, dan mengonsumsi obat hormon juga dapat terserang kanker payudara.
Karena lelaki tidak mengalami siklus menstruasi, mereka tidak bisa melakukan SADARI. Untuk itu, apabila memiliki faktor resiko diatas, segera lakukan SADANIS.
Kanker juga dapat dicegah dengan menjalankan pola hidup CERDIK (Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres).
Perilaku menunda akan menjadikan sel kanker tumbuh lebih ganas dan mengurangi angka harapan hidup. Bila ada cara yang mudah, tidak perlu untuk menunggu datangnya penyakit.
(Laporan: Annisa Mutiara Asharini)
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu