Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Sejak wabah virus corona Covid-19 merebak di seluruh dunia, semua orang jadi lebih perhatian terhadap kebersihan dan kesehatan tubuh.
Salah satu hal yang dilakukan sebagai upaya pencegahan virus adalah mencuci tangan.
Tapi, mencuci tangan berkali-kali akan menyebabkan kulit kering akibat air hangat dan kandungan alkohol pada hand sanitizer maupun sabun.
Maka dari itu, gunakan hand cream setelah mencuci tangan.
" Kamu bisa menggunakan hand cream saat tangan sudah dikeringkan setelah mencucinya," kata Lindsay Broadbent, Centre for the Infection and Immunity Queen's University Belfast.
Bahkan, ia menyarankan untuk membawa hand cream sendiri agar tidak terkontaminasi dengan kuman yang ada pada botol orang lain.
" Sebaiknya, jangan menggunakannya dengan orang lain. Karena kamu tidak tahu apabila seseorang sudah benar-benar mencuci tangannya sebelum menyentuh botol hand cream."
Ketika memakai hand cream, keluarkan sedikit di punggung tangan tanpa menyentuh bagian ujungnya.
" Virus corona tidak bertahan lama pada hand cream, tapi sebaiknya tidak menyentuh bagian ujung botol. Karena bakteri dan jamur bisa berkembang di area tersebut," ungkapnya.
Jika tanganmu terasa kering dan tidak membawa hand cream, gunakan lotion tanpa menyentuh aplikatornya.
" Cuci tangan dan gunakan handuk atau tisu untuk menekan tombol botol lotion-nya. Jangan menyentuhnya dengan tangan secara langsung," kata Stephen Griffin, Antivirals and Viral Oncology Research Group di University of Leeds.
Hand cream sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Karena tubuhmu akan lebih rentan terinfeksi jika kulitmu berdarah, luka atau pecah-pecah.
" Pelindung pertama dari berbagai kuman dan bakteri adalah kulit."
Sumber: Miss Kyra
Dream - Demi menjaga kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh, kita dianjurkan untuk selalu cuci tangan dengan sabun. Terutama di tengah merebaknya kasus corona di Indonesia.
Bagaimana jika tak ada sabun cuci tangan? Alkohol 70% bisa diandalkan. Bagi yang belum tahu, hand sanitizer yang banyak disediakan di ruang publik dan rumah sakit merupakan campuran alkohol 70%.
Mungkin Sahabat Dream penasaran, mengapa harus 70%, padahal ada presentase yang lebih besar.
Elizabeth Scott, profesor mikrobiologi Simmons Center for Hygiene and Health mengungkap bahwa alkohol 70% cenderung lebih efektif untuk fungsi disinfektan.
" Alkohol dengan persentase lebih tinggi, lebih terkonsentrasi. Itu berarti alkohol 70 persen, memiliki lebih banyak air di dalamnya. Tujuh puluh persen alkohol mengandung air yang lebih banyak. Ini memungkinkan campuran tersebut melintasi membran sel, agar bisa membunuh kuman," kata Scott.
Scott menjelaskan aturan praktis ini hanya berlaku ketika sedang berusaha menangkis bakteri. Lalu apakah bisa menangkal virus? Efektivitas alkohol terhadap virus tergantung pada jenis virunya.
Virus dengan struktur selubung — termasuk virus flu, flu biasa, HIV, dan virus korona baru — dapat dapat dinonaktifkan dengan larutan alkohol (seperti pembersih tangan) 60 persen atau lebih. Sementara jenis virus lain seperti norovirus cenderung tidak akan mati hanya denga alkohol.
Secara praktis, bagaimana aturan ini bisa diterapkan pada kebersihan rumah?
Jika memotong ayam mentah di atas meja dapur dan ingin mendisinfektan untuk mencegah kontaminasi silang bakteri E. coli dan salmonella, bisa menggunakan alkohol 70 persen.
Tetapi jika ingin mendisinfeksi permukaan yang dicurigai terpapar virus, misalnya jika seseorang di rumah terserang flu, jenis alkohol yang disarankan adalah yang kadarnya di atas 60 persen.