Waspadai Silent Carrier Covid-19, Penyebar Corona Tanpa Gejala
Dream – Pada akhir Januari dan awal Februari ketika virus corona Covid-19 mulai menyebar ke luar China, para ahli kesehatan termasuk WHO telah menyatakan bahwa penularan dari orang yang tidak bergejala kemungkinan besar adalah hal yang langka.
"Dalam semua sejarah virus yang ditularkan melalui pernapasan jenis apa pun, penularan asimptomatik tidak pernah menjadi pendorong timbulnya wabah," ucap Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.
Penilaian tersebut didasarkan pada data awal penyebaran virus di Tiongkok, tempat virus tersebut berasal pada akhir Desember 2019. Beberapa bulan kemudian, fakta mempelihatkan kenyataan yang berbeda.
Ketika virus corona telah menyerang lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia dan membunuh 51.000 di antaranya, para ilmuwan mulai mengetahui lebih banyak tentang perilaku dan cara virus itu menyebar.
Dari kumpulan data tersebut, terdapat sejumlah penularan yang disebabkan oleh orang-orang yang tidak memiliki gejala. Sehingga langkah pencegahan yang dilakukan pun tidak maksimal. Karena mereka menganggap diri mereka tidak sakit.
Asimptomatik berbeda dari Presimptomatik
Asimptomatik adalah seseorang yang telah terinfeksi dan dinyatakan positif namun tidak menunjukkan gejala apapun. Fakta merek atertular virus baru dapat diketahui saat melakukan test secara langsung. Sebaliknya presimptomatik adalah gejala yang awal muncul pada seseorang yang terindikasi mengalami suatu penyakit.
Bagi Jeffrey Shaman, seorang ahli penyakit menular di Universitas Columbia, perbedaan yang lebih sederhana dan lebih penting adalah antara kasus "terdokumentasi" versus "tidak terdokumentasi". Besar kemungkinan bahwa banyak kasus dari Covid-19 yang tidak terdokumentasi karena memiliki gejala yang cukup ringan. Sehingga mereka merasa tidak perlu ke rumah sakit.
Perkiraan kasus tanpa gejala berkisar antara 18 persen hingga 30 persen dari semua infeksi
Sulit untuk dapat menghitung orang tanpa gejala. Karena mereka tidak melakukan tes sendiri. Namun wabah Covid-19 yang terjadi di kapal pesiar Diamond Princess memberi kesempatan kepada peneliti untuk mempelajarinya.
Setelah dikarantina selama dua minggu pada bulan Februari, banyak orang di atas kapal yang berulang kali diuji namun tidak menunjukkan gejala apapun. Peneliti CDC menemukan bahwa 46,5 persen orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala saat dilakukan pengujian.
Pada 11 Februari, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China melaporkan bahwa lebih dari 72.000 kasus yang dilaporkan di daratan China, sekitar 1,2 persen tidak menunjukkan gejala.
Laporan gabungan WHO-China tentang coronavirus, mulai pertengahan Februari menyatakan, “Proporsi infeksi yang benar-benar tanpa gejala tampaknya relatif jarang dan tampaknya bukan pendorong utama penularan.”
Shaman, pakar penyakit menular di Columbia, berpendapat proporsi kasus tidak berdokumen atau orang yang terinfeksi namun tidak didiagnosis secara resmi, bisa mencapai 86 persen. Perkiraan itu, didasarkan pada aktivitas yang diproyeksikan di Wuhan pada minggu-minggu sebelum China memberlakukan lockdown untuk membendung transmisi.
Orang dapat menularkan virus selama beberapa hari sebelum mereka menunjukkan gejala
Masa inkubasi virus yaitu masa antara terinfeksi hingga menunjukkan gejala adalah sekitar lima hari. Hal tersebut mirip dengan virus corona yang menyebabkan SARS. Namun untuk Covid-19 biasanya dilakukan selama 12 hari.
Penelitian lain juga mendukung gagasan bahwa penularan presimptomatik dapat terjadi selama beberapa hari sebelum gejala muncul. Dalam beberapa kasus dimana para peneliti dapat mengkonfirmasi waktu pemaparan hingga penularan terjadi dalam waktu satu hingga tiga hari sebelum pasien yang awalnya terinfeksi mengalami gejala.
Para ilmuwan masih mencari tahu kapan seseorang melewati ambang batas dari terinfeksi hingga dapat menginfeksi orang lain. CDC mengatakan bahwa seseorang dapat menularkan virus hingga 48 jam sebelum gejala berkembang.
Pentingnya berdiam diri dirumah
Kemungkinan bahwa seseorang dapat secara tidak sengaja menyebarkan virus telah menimbulkan perdebatan. Apakah seseorang diharuskan memakai masker baik masker kain atau masker medis ditempat umum. Namun hingga saat ini, CDC sendiri masih melarang penggunaan masker medis untuk orang sehat. Namun seiring waktu, CDC kembali mempertimbangkan hal tersebut. Dengan penggunaan masker kain sebagai solusinya.
Namun hal yang lebih penting untuk dilakukan adalah dengan tetap menjaga jarak. Melakukan social distancing dengan jarak minimal 1 meter, lebih banyak berdiam diri dirumah, dan mulai menghindari tempat-tempat keramaian hingga sering mencuci tangan dengan sabun dan air.
(Sah, Sumber: buzzfeednews.com)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1
Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.
Baca SelengkapnyaLagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X
Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Covid-19 Varian JN.1, Ciri Khasnya Lidah Pasien Lebih Putih
Merebak di Amerika Serikat, Singapura, China, dan India, Covid-19 di Indonesia sudah ditemukan 41 kasus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?
Apakah naik kereta api kini wajib pakai masker? Begini jawaban KAI
Baca SelengkapnyaKabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19
Yuk Intip kabar Terbaru Ningsih Tinampi yang dulu viral bisa obati pasien covid-19.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Vaksinasi Covid-19 yang Mulai Berbayar di 2024
Sempat gratis, vaksin keempat Covid-19 akan ditawarkan secara berbayar di tahun depan, kecuali untuk kelompok rentan.
Baca SelengkapnyaNOTED KAK! When Cegil diajak Ngonten
Kurang lebih begini keadaannya kalau anak kantor jadi diajak bikin konten. Temen kalian ada yang kaya gini gak?
Baca SelengkapnyaPeringatan Darurat WHO: Virus yang Pertama Kali Muncul Tahun 1700an Ini Kembali Hantui Indonesia, Bisa Sebabkan Lumpuh Layu
WHO mengumumkan bahwa enam kasus baru pada pasien yang sudah vaksin telah ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProses Penularan Virus Flu Bisa Sangat Cepat, Pakai Masker Adalah Kunci
Flu kembali menyerang banyak orang. Proses penyembuhannya pun memakan waktu cukup lama. Cari tahu proses penularan virus dan cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaViral Kondisi Tersangka Pembunuhan 5 Orang Satu Keluarga Buntut Cinta Tak Direstui
Viral Keadaan Junaedi Mendekam di Penjara, Remaja Tega Bunuh Satu Keluarga Buntut Cinta Tak Direstui
Baca Selengkapnya