(Foto: Shutterstock)
Dream - Tampil menarik tak melulu soal fashion. Belakangan ini, banyak perempuan tertarik untuk mewarnai rambut sebagai statement look.
Warna rambut yang berbeda dapat menjadi sorotan banyak orang. Apalagi, saat ini tren pewarnaan rambut mulai ramai dengan munculnya tren yang lebih berani, seperti ungu, pink, biru, dan hijau.
" Sebanyak 59 persen pengunjung salon adalah kawula muda dengan rentang usia 18-34 tahun yang ingin mewarnai rambutnya," ujar Indra Tanudarma, Brand Manager L'oreal Professionnal Indonesia, di Loreal Academy, Jakarta Selatan, Kamis 1 Maret 2018.
Sebenarnya, tren pewarnaan rambut unik sudah mulai digemari sejak beberapa tahun lalu. Namun, tahun ini warna electric purple, pink sorbet, dan navy blue, kian menjadi favorit.

Terlihat dari banyaknya para beauty influencer yang menjadi trendsetter, termasuk Kim Kardashian, yang mewarnai rambutnya dengan warna pink dan ungu.
Warna ungu, pink, biru, dan hijau, dibarengi dengan kemunculan tren warna pastel. Namun sayangnya, tren ini cenderung membutuhkan perawatan yang lebih sulit. Apalagi saat pengaplikasian kurang sesuai dengan ekspektasi konsumen.
Melihat kebutuhan para wanita masa kini, L'oreal membuat rangkaian formula dan warna baru untuk memenuhi kebutuhan para konsumen. Produk L'oreal Colorful Hair diklaim dapat mempertahankan warna rambut hingga 15 kali keramas.

Menyinggung perawatan rambut hijabers yang diwarnai, Indra mengungkap jika tak ada yang berbeda. " Perawatan rambut diwarnai untuk hijabers sama saja dengan yang biasanya. Tapi sebaiknya rutin dirawat menggunakan serum dan masker rambut," imbuhnya.
(Laporan: Cynthia Amanda Male)
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
