Viral Cara Promo CEO Kecantikan, Telan Puluhan Pil Sekali Minum

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Selasa, 21 Juli 2020 07:12
Viral Cara Promo CEO Kecantikan, Telan Puluhan Pil Sekali Minum
CEO tersebut tengah memamerkan kepada publik tentang cara memngkonsumsi rentetan obat kecantikannya.

Dream - Sudah menjadi keharusan bagi kita semua apabila mengonsumsi obat dalam bentuk apa pun: diperlukan pengawasan serta rekomendasi dari profesional kesehatan.

Dengan banyaknya bentuk pengobatan saat ini, mayoritas konsumen terutama yang ingin melangsingkan tubuh, memiliki kulit putih dan terawat, berupaya mencari pengobatan alternatif dari pada mengunjungi para profesional.

Untuk melihat seberapa buruknya 'pengobatan alternatif', seorang CEO sebuah perusahaan kosmetik dan produk penurun berat badan menunjukkan pil-pil produknya yang membuat masyarakat Malaysia ngeri.

1 dari 3 halaman

Dalam sebuah video yang tersebar di sosial media, CEO tersebut tengah memamerkan kepada publik tentang cara mengonsumsi rentetan obat kecantikannya. Ia mengambil beberapa pil miliknya dan memasukan ke dalam mulut serta menenggaknya dengan sebotol soda.

Akan tetapi, mengonsumsi obat dengan jumlah banyak tak hanya berenti sampai situ. Sang CEO pun pindah posisi dan mulai meminum obat lagi.

CEO Meminum Pil

CEO Meminum Pil

2 dari 3 halaman

Dr. Rafidah Abdullah, seorang Nephrologist Kementerian Kesehatan Malaysia, pada akun Twitter pribadinya, menyebutkan bahwa hal tersebut sangatlah berbahaya.

" Sebagai dokter, saya hanya bisa berdoa agar organ dalamnya tidak dibuat untuk menanggung efek samping," ucap Dr Rafidah.

Netizens mengomentari video itu juga ngeri pada jumlah pil yang dia ambil hanya demi mempromosikan produk kecantikannya.

3 dari 3 halaman

CEO produk kecantikan tersebut memang terkenal dengan kontroversi dengan promosi produknya agresif.

Banyak warga Malaysia berharap bahwa Departemen Kesehatan atau pihak berwenang segera mengambil tindakan dari pemasaran yang agresif. Tidak untuk menghentikan bisnisnya, melainkan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih sadar akan bahaya 'produk alternatif' tanpa pengawasan.

(Sumber: Worldofbuzz)

Beri Komentar