Viral Masker Bra Anti Corona dari Jepang

Reporter : Annisa Mutiara Asharini
Jumat, 24 April 2020 14:14
Viral Masker Bra Anti Corona dari Jepang
Masker berbahan dasar bra itu dibuat sebagai masker kain pencegah virus corona. Berapa harganya?

Dream - Masker dari bra sempat viral dan menjadi lelucon di media sosial. Namun tampaknya Jepang menganggap serius ide tersebut dan menjadikannya kenyataan.

Perusahaan pakaian dalam dari Jepang, Atsumi Fashion memproduksi masker dengan memakai bahan pembentuk bra. Lapisan kain bra berwarna-warni itu disulap menjadi masker pencegah Covid-19.

Masker Bra

Foto: Twitter @AtsumiFashion

Perusahaan yang berbasis di Tokoyama itu juga menghiasi masker dengan renda sehingga membuatnya tampak seperti bra. The Lace Bra Mask mampu melindungi sebagian wajah hingga mencapai dagu.

Dilansir dari Japan News, masker dibanderol dengan harga 1,490 Yen atau Rp215 ribu dan terdiri atas warna putih, pink, lime, aqua blue dan hitam.

Masker Bra

Foto: Twitter @AtsumiFashion

Masker tersebut mendapat perhatian besar dan ludes kurang dari seminggu. Atsumi Fashion juga berencana membagikan masker kepada tenaga medis dan orang yang membutuhkan perlindungan selama pandemi corona.

1 dari 4 halaman

Menguak Efektivitas Masker Kain untuk Cegah Covid-19

Dream – Kondisi pandemi covid-19, masker medis menjadi sesuatu yang langka. WHO pun sudah memberikan saran untuk menggunakan masker kain sebagai alternatif pengganti masker bedah.

Namun, upaya pelindungan diri dengan menggunakan masker kain dianggap masih belum efektif. Dokter sekaligus Kepala Departemen Ilmu Kesehatan THT Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Dr. dr. Bambang Udji Djoko Rianto, Sp.THT (K)., M.Kes., mengatakan msker kain tidak dapat memproteksi masuknya partikel.

" Penetrasi masuk partikel kalau pakai masker kain ini 97 persen bisa tembus masker, perlindungannya hanya 3 persen saja,” ujarnya.

Masker kain tidak memiliki perlindungan layaknya masker bedah dalam mencegah penularan virus. Dikarenakan penularan virus covid-19 yang melalui percikan air liur (droplet) dan partikel kecil yang terbawa udara (airbone).

2 dari 4 halaman

Masker kain tidak memiliki 3 lapisan

Masker

Salah satu penyebab masker kain tidak memiliki tingkat efektivitas yang tinggi adalah karena masker kain biasanya terdiri dari satu lapis saja. Meskipun sekarang sudah banyak masker kain yang dibuat dengan menggunakan 2 lapisan kain. Namun hal tersebut belum dapat menjadi patokan.

Pada masker bedah terdiri dari 3 lapisan dengan fungsinya masing-masing. Lapisan luar anti air berfungsi sebagai pelindung dari droplet dan airbone. Lapisan kedua berfungsi sebagai filter kuman dan lapisan ketiga berfungsi untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut pengguna.

“ Ketiganya tidak didapat dari masker kain biasa dan ini bahaya. Sebab, begitu virus yang menenempel bisa menembus di sela pori-pori kain,” tutur dokter THT RSUP Dr. Sardjito ini.

3 dari 4 halaman

Hasil Riset

Riset

Terdapat sebuah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan efektivitas pengunaan masker bedah dengan masker kain. Penelitian tersebut telah diterbitkan pada jurnal BMJ Open (2015) berjudul A Cluster Randomise Trial of Cloth Masks Compared with Medical Masks in Healthcare Workers.

Dalam penelitian yang dilakukan di Hanoi, Vietnam pada 1.607 rumah sakit diketahui bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara penggunaan masker bedah dan masker kain dalam mencegah infeksi saluran pernafasan maupun infeksi virus.

”Hasilnya sangat luar biasa, ternyata orang yang pakai masker kain kemungkinan menderita infeksi saluran napas dan infeksi virus 13 kali lebih besar dibandingkan dengan yang memakai masker bedah. Ini kan bahaya sekali,”urainya.

Virus covid-19 memiliki ukuran kecil sekitar 0,125 mikrometer atau 125 nanometer. Sedangkan masker kain tidak memiliki kerapatan untuk menangkal jenis virus berukuran kecil seperti covid-19.

4 dari 4 halaman

Saran lain

Masker

Namun penggunaan masker kain tetap disarankan sebagai alternatif terakhir untuk perlindungan diri. Bambang menyarankan agar masker kain dilapisi oleh tisu dibagian tengahnya. Agar dapat mengurangi kemungkinan partikel virus masuk ke dalam masker kain.  

“ Memang sampai sekarang belum ada riset yang meneliti efektivitas penggunaan masker kain 3 lapis ini. Namun, logikanya kan lebih rapat jadi bisa lebih memproteksi dari infeksi virus,”paparnya.

Namun dalam upaya pencegahan virus covid-19, harus diperhatikan pula faktor-faktor lainnya selain menggunakan masker. Seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan air, melakukan physical distancing hingga sebisa mungkin untuk tetap berdiam diri di rumah. (mut)

(Sumber: ugm.ac.id)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More