Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Video berisi gambar sejumlah dokter melakukan operasi di ruang bedah sedang viral di media sosial. Lewat operasi itu, tim dokter mengeluarkan benda-benda tak lazim dari dalam perut pasien seperti korek api, bungkus makanan, baterai, hingga gunting.
Video itu mencantumkan keterangan gambar diambil oleh seorang dokter di RS Bedah Surabaya. Para dokter bedah disebut terlibat dalam operasi pengangkatan benda-benda asing itu.
Selain itu, pasien yang dioperasi diklaim merupakan balita usia empat tahun. Pada bagian akhir keterangan tertulis pesan untuk memperhatikan balita saat sedang bermain.
Berikut bunyi keterangan dalam unggahan itu:
Kiriman video dari seorang Dokter saat melakukan operasi pada seorang balita berusia 4 thn di RS Bedah Surabaya.
Dalam perut anak tsb ditemukan beberapa benda diantaranya :
- Korek Api
- Batere
- Uang mainan
- Gagang sendok
- Bungkus Madurasa
- dll
Mohon sempatkan untuk nonton video tsb, supaya bpk / ibu yg memiliki balita/cucu untuk tidak begitu saja meninggalkannya saat sedang bermain sendirian.
Demikian info ini di update semoga bermanfaat.
Terimakasih
Terkait video tersebut, pihak RS Bedah Surabaya memberikan klarifikasi. Pengelola menyatakan video itu tidak diambil di Manyar Medical Center yang merupakan satu-satunya rumah sakit bedah di Surabaya.
" Jadi, di rumah sakit kami tidak ada untuk kasus operasi ditemukan benda-benda seperti itu," ujar Kabag Pelayanan Medika RS Manyar Medical Center, dr Mira, dikutip dari Liputan6.com.
Mira mengatakan klarifikasi perlu disampaikan mengingat video tersebut mencantumkan keterangan yaitu diambil di RS Bedah Surabaya. Tetapi, kata dia, pihak rumah sakit tidak berencana melaporkan video tersebut.
" Video tersebut tidak jelas karena tidak mencantumkan nama dokternya. Kalau misalnya video tersebut mencantumkan nama dokternya maka bisa kita klarifikasi kepada dokternya," kata Mira.
Jawaban senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita. Dia menyatakan video tersebut tidak terjadi di Surabaya.
" Tidak benar," kata dokter yang akrab disapa dr Feni ini.
Dream sempat melakukan penelusuran terkait video tersebut. Video yang sama ditemukan di beberapa situs dan akun, namun mencantumkan tahun yang berbeda yaitu 2017.
Laman analisis berita hoaks, hoaxes.id, sempat menganalisis video ituawal 2018 lalu. Laman itu menyebutkan fakta dalam video itu memang benar terjadi.
Tetapi, operasi tidak terjadi di RS Bedah Surabaya melainkan di RSUD dr Soebandi Jember. Video itu disebutkan diambil pada Juli 2017.
Selain itu, pasien yang dioperasi bukanlah balita usia 4 tahun. Tetapi, pasien tersebut adalah pria 30 tahun bernama Hendro Wijatmiko, warga Desa Kilensari, Panarukan, Situbondo, Jawa Timur.
Dream - Media sosial tengah diramaikan kisah pendaki wanita yang terkena hipotermia saat berada di atas gunung.
Cerita itu dibagikan oleh akun instagram @willykurniawanid. Lewat postingannya, Willy memperlihatkan sebuah foto tangkapan layar berisi komentar seorang pendaki.
Komentar itu berisikan pengalaman saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, NTB. Menurut kisahnya, saat itu ada seorang pendaki wanita yang mengalami hipotermia hingga hampir meninggal.
Meski sudah mencoba berbagai cara namun kondisinya tetap tak membaik. Akhirnya perempuan itu terpaksa ditolong dengan cara yang menjurus ke arah asusila.
" Yg paling darurat jika sdh sampai tahap hipo mesti dise***. Gw pernah ada kasus cwek hipotermia hampir meninggal di gunung Rinjani, segala cara udh dicoba tpi cewek ini gak membaik, akhirnya ada anak mapala yg berpengalaman yg nyaranin untuk me*** cewek ini agar suhu tubuhnya hangat, akhirnya salah satu tman dkatnya cowoknya menyetubuhi cewek trsbt. Yg lucunya kami ada 20 org nungguin di luar tenda smbil nunggu si cowok melakukan itu, sambil mnum kopi. Alhamdulillah stelah itu cewek itu terselamatkan." Tulis seorang pendaki.
Lihat postingan ini di Instagram
Hipotermia sendiri adalah penurunan suhu tubuh yang berpotensi berbahaya.
Biasanya disebabkan oleh paparan suhu dingin yang berkepanjangan.
Lalu benarkah metode skin to skin adalah dengan persetubuhan?
Melansir Fan Page Gunung Lawu 3265 Mdpl, Faktanya, memang ada metode serupa tapi tak sama, bukan berarti " disetubuhi" .
Metode tersebut adalah " Skin to Skin Care" (SSC) atau yang dikenal juga dengan nama " Kanggaroo Care" .
Tapi metode tersebut hanya dapat dilakukan apabila sudah tidak ada lagi cara lain, untuk menghangatkan korban yang terkena serangan hipotermia atau bahkan sudah dalam kondisi darurat.
Kalau cara di atas tidak bekerja, cara terakhir adalah metode skin to skin. Tapi, bukan dengan mengajak korban berhubungan badan.
Jangan malah mencari kesempatan dalam kesempitan. Metode " skin to skin" yang diperbolehkan adalah dengan saling berpelukan, misalnya di dalam sleeping bag untuk mengembalikan suhu badan ke angka normal.
Yang harus diingat metode ini dilakukan antar orang dengan jenis kelamin yang sama. Cowok dengan cowok. Cewek dengan cewek.
Bukan malah dicampur-campur. Karena itu, saat hendak mendaki berkelompok, pastikan dalam rombongan ada cewek lebih dari 1 agar bisa membantu dalam metode skin to skin.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati