Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Setelah melewati fase Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak Maret 2020 karena pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia pelan-pelan berangsur dizinkan berkativitas terbatas di luar ruangan. Fase transisi adaptasi kehidupan baru ini biasa disebut New Normal.
New Normal bukan berarti bisa hidup bebas seperti kondisi seula. Butuh beragam persiapan agar kebiasaan kita beraktivitas berubah untuk mencegah tertular atau menularkan virus corona. Untuk para pegawai yang bekerja di kantor, periode ini adalah waktunya kembali menggunakan kendaraan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Sebelum menggunakan kembali mobil Sahabat Dream yang terparkir lama di rumah sejak PSBB, kamu perlu melakukan berbagai pengecekan agar kendaraan kamu melaju sempurna. Kondisi baterai atau aki oli mesin harus menjadi perhatian.
Ketika kendaraan roda empat lama tidak digunakan, kondisi oli mesin pada mobil bisa saja mengalami pengendapan di bagian bak penampang oli atau carter, apalagi jika mobi tidak pernah dinyalakan sama sekali.
“ Jika oli terlalu lama mengendap di bagian bawah mesin maka fungsinya sebagai pelumas akan berkurang," kata Group Head of After Sales & CS Operation Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto.
Menurut Boediarto, dampak dari kendaraan yang jarang dinyalakan selama pandemik bisa terasa saat saat mesin dinyalakan. Beberapa komponen bisa saling bergesekan tanpa adanya perlindungan dari oli.
" Jika mobil terlanjur hanya parkir lama dan jarang dinyalakan, sebaiknya mengganti oli mesin terlebih dahulu," tambahnya menjelaskan.
Persiapan yang bisa dilakukan adalah dengan rutin memanaskan mobil sebanyak 3 hari sekali. Teknik ini akan menjaga sirkulasi oli di dalam mesin.
Mobil jika telalu lama dalam kondisi diam dan tidak dinyalakan, dapat berpotensi membuat oli mengendap dan menjadi lumpur oli (Sludge).
Perlu dilakukan pengecekan dari dipstick oli, untuk memastikan jumlah dan kekentalan oli masih dalam kondisi normal atau tidak.
Jika ingin melakukan pengecekan level oli mesin, lakukanlah di tempat yang rata agar hasil yang didapatkan akurat. Volume oli mesin pada kondisi aman berada diantara level minimum dan maksimum.
Volume oli mesin harus dalam takaran yang pas, tidak boleh kurang ataupun lebih. Jika volume oli mesin di bawah titik minimum disarankan untuk melakukan penambahan, dengan oli yang sama.
Jika ternyata oli mesin sudah terlanjur berbentuk sludge, maka tidak ada pilihan lain selain melakukan pengantian oli dengan yang baru.
Ketika kondisi ini terjadi jangan menyalakan atau menjalankan mobil, lebih baik hubungi bengkel resmi kendaraan kalian.
Dream – Kemacetan parah bisa membuat radiator mobil bisa bekerja kurang optimal karena kurang mendapatkan embusan udara dingin. Suhu panas di ruangan mesin juga akan terperangkan sehingga membuat bagian penting mobil ini panas.
Dalam kondisi ekstrem, mesin bisa mengalami overheat dan mati mendadak. Hal ini disebakan oleh oli yang menguap.
Dikutip dari Auto2000, Senin, 12 Agustus 2019, saat suhu kerja mesin normal, sebenarnya oli telah membantu tugas mengurangi panas mesin. Masalahnya, oli mesin tidak memiliki sistem pendingin khusus sehingga menemui kesulitan melepaskan panas yang berlebih saat jalanan macet.
Secara alami oli juga mengalami penguapan saat suhu tinggi. Karena pada batas temperatur tertentu, energi dalam yang mengikat molekul hidrokarbonnya tidak sanggup lagi menahan diri akibat adanya energi panas dari luar.
Asal masih dalam kadar aman, penguapan oli mesin masih wajar saja. Direkomendasikan pemilik mobil mengganti oli setiap 6 bulan sekali atau 10 ribu km.
Kalau kamu sama sekali tidak peduli pada kondisi oli mesin, seperti tidak pernah mengecek volume oli lewat tongkat pemeriksa (dipstick), ini akan bermasalah. Tanpa sadar, oli mesin berkurang atau bahkan mengering.
Volume oli yang tidak sesuai kebutuhan akan membuat tugasnya melumasi, mendinginkan, membersihkan, dan melindungi mesin semakin berat. Jika dibiarkan akan membuat usia pakai komponen mesin turun dan cepat rusak.
Turunnya kondisi komponen membuat mesin kesulitan mengail tenaga sehingga performanya turun. Selain tentunya membuat boros konsumsi bensin karena kamu akan menekan pedal gas lebih dalam untuk mendapatkan tenaga.
Apalagi kalau sampai oli mesin habis total. Komponen mesin yang bergesekan tanpa ada pelumas akan membuat mesin macet dan rusak parah. Biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki pun tidak murah.
Dream – Oli mesin punya jangka waktu masa pergantian. Umumnya hal itu ditentukan dari seberapa keras mesin bekerja dan jangka waktu penggunaan kendaraan. Apalagi jika kendaraan kamu baru saja diapakai mudik ke kampung halaman.
Sering kita dengar risiko berat jika telat mengganti oli mobil atau malah tidak menggantinya sama sekali. Oli yang menipis apalagi sampai habis bisa menyebabkan kerusakan parah pada mesin mobil.
Dikutip dari Suzuki, Selasa 11 Juni 2019, risiko pertama lupa ganti oli adalah overheating atau mesin yang kelewat panas. Dalam kondisi ini, suhu mesin mobil naik dan jadi sangat panas.
Ketika oli mesin tidak diganti, fungsi utama oli mesin sebagai pendingin mesin tak bisa bekerja maksimal. Alhasil, mesin mobil menjadi sangat panas atau overheat.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah