Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream – Sejak pandemi COVID-19 menyebar di seluruh dunia, masyarakat diminta waspada jika menemui beberapa gejala yang muncul, seperti demam dan batuk. Namun, karena gejala yang disebutkan mirip dengan penyakit musiman lainnya, masih banyak pihak yang kebingungan untuk membedakan gejala Covid-19 dan penyakit lainnya.
Sahabat Dream jangan khawatir, baru-baru ini sebuah studi menemukan cara mudah untuk mengetahui apakah gejala yang datang, hanya penyakit biasa, atau tertular COVID-19.
Penelitian yang dilakukan University of Southern California (USC) berhasil menemukan pola urutan gejala yang menandakan tertularnya Covid-19 pada individu.
Melansir dari Healthline, untuk memprediksi urutan gejala COVID-19, peneliti melakukan analisa tingkat kejadian gejala dari 5.000 kasus COVID-19 di China yang dikumpulkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Para peneliti juga mengambil data dari China Medical Treatment Expert Group untuk COVID-19 sejak Desember hingga Januari dengan 1.100 kasus.
Selain itu, pihaknya juga membandingkan urutan gejala COVID-19 dengan penyakit influenza, dengan 2.000 kasus di Amerika Utara, Eropa, dan Belahan Bumi Selatan tahun 1994- 1998.
Dengan melakukan kajian mengenai urutan gejala, dokter akan lebih cepat mengidentifikasi kasus COVID-19 sehingga bisa melakukan pengobatan maksimal.
Menurut data yang sudah dianalisis, berikut urutan gejala COVID-19 yang dialami pasien:
“ Pada kasus di lapangan, gejala awal COVID-19 lebih bervariasi,” katanya.
Robert menjelaskan pasien COVID-19 ada yang menunjukkan gejala lain, seperti kehilangan rasa dan bau, reaksi kulit (perubahan warna biru kemerahan), sakit kepala, pusing, atau bahkan tak ada demam, batuk, atau gejala pernapasan lainnya.
“ Munculnya mual, muntah, dan diare setelah timbulnya gejala pernapasan seperti demam dan batuk juga dapat menunjukkan bahwa seseorang mungkin terkena COVID-19.”tambahnya.
Dapat disimpulkan, para tenaga medis harus terus waspada dan mengevaluasi pasien yang mungkin memiliki gejala yang sudah disebutkan.
Para tenaga medis harus terus memperhatikan perkembangan gejala yang dialami pasien COVID-19 untuk menekan angka penyebaran.
“ Umumnya, melakukan isolasi dan melacak orang yang pernah kontak dengan pasien cukup efektif,”tambah Robert.
Dengan memahami gejala awal yang dialami, pasien akan lebih cepat dites, lebih menjaga jarak dan memperhatikan pedoman yang sudah ditetapkan.
Karena perubahan cuaca yang terjadi, ada kemungkinan seseorang bisa terpapar flu dan COVID-19 bersamaan.
Untuk mencegahnya, penggunaan masker, menjaga jarak sosial dan kebersihan harus terus digalakkan,”ujar Robert.
Advertisement
Pemilik Kulit Kering Wajib Tahu, Ini Kandungan Makeup yang Harus Dihindari
Kepsek SD Negeri Ini Absen 4 Bulan Tapi Tetap Digaji, Auto Kena Semprot Wakil Bupati
4 Komunitas Seni dan Kreatif di Jakarta, Wadah Kembangkan Kreativitas
6 Kafe Estetik Manjain Mata di Bandung yang Bikin Betah Nongkrong
Komunitas Hong, Lestarikan Permainan Tradisional Indonesia
Efek Dahsyat Bagi Tubuh Jika Konsumsi Telur Rebus Setiap Hari
Andre Taulany Ultah, Banyak yang Kirim Karangan Bunga `Balas Dendam`
6 Kafe Estetik Manjain Mata di Bandung yang Bikin Betah Nongkrong
Pemilik Kulit Kering Wajib Tahu, Ini Kandungan Makeup yang Harus Dihindari
Kepsek SD Negeri Ini Absen 4 Bulan Tapi Tetap Digaji, Auto Kena Semprot Wakil Bupati