Warga Bodetabek, Layanan Telemedicine dan Obat Covid-19 Kini Gratis!

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 15 Juli 2021 07:12
Warga Bodetabek, Layanan Telemedicine dan Obat Covid-19 Kini Gratis!
Bisa mendaftar dengan NIK dan hasil PCR positif dari laboratorium yang terafiliasi Kemenkes.

Dream - Beberapa waktu lalu pemerintah menggratiskan layanan telemedicine di beberapa aplikasi untuk pasien Covid-19 di Jakarta. Hal ini lantaran lonjakan kasus begitu tinggi dan kapasitas rumah sakit penuh dan hanya difokuskan untuk mereka yang bergejala sedang dan berat.

Pasien di Jakarta yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala diminta melakukan isolasi mandiri di rumah dan berkonsultasi dengan dokter secara online. Baik layanan dokter maupun obat akan diberikan gratis.

Hal tersebut juga kini diterapkan di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek). Pengumuman tersebut dikabarkan oleh akun Twitter resmi Kementerian Kesehatan RI @KemenkesRI.



1 dari 5 halaman

Mekanisme Telemedicine dan Obat Covid-19 Gratis untuk Warga Bodetabek

Untuk bisa mendapatkan layanan telemedicine gratis, warga sebelumnya harus terkonfirmasi positif Covid-19 dari laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan RI. Dikutip dari Isoman.kemkes.go.id, jika hasil tesnya positif dan laboratorium melaporkan hasilnya ke database kasus positif COVID-19 di Kemenkes (NAR), maka pasien akan menerima Whatsapp dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis.

Data tersebut wajib dilaporkan setiap labaoratorium penyedia layanan test COVID19 ke Kementerian Kesehatan. Kasus positif adalah pasien yang memiliki hasil positif tes PCR dari 7 hari ke belakang.

Untuk memeriksa apakah pasien dapat menerima layanan gratis atau tidak, masukkan dulu nomor induk kependudukan (NIK) dalam sistem. Untuk selanjuta bisa konsultasi dengan kode voucher ISOMAN di aplikasi telemedicine yang dipilih.

Prosedur selengkapnya bisa dilihat di sini.

 

2 dari 5 halaman

Dibutuhkan 20 Ribu Perawat dan 3.000 Dokter Tambahan Tangani Covid-19

Dream - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan kebutuhan tambahan tenaga medis dan dokter untuk penanganan Covid-19 yang tengah melonjak saat ini mencapai puluhan ribu orang. Sebanyak 3.000 dari jumlah tersebut khusus untuk kebutuhan tenaga dokter.

" Kami memerlukan tambahan perawat dan juga dokter," ujar Budi, disiarkan kanal Sekretariat Presiden.

Budi menyatakan pihaknya telah mengidentifikasi kebutuhan perawat tambahan sebanyak 16 ribu sampai 20 ribu. Kemenkes telah mengidentifikasi para perawat yang telah lulus pendidikan dan uji kompetensi dan masih di tingkat akhir untuk bisa menutupi kebutuhan tersebut.

" Atas instruksi Bapak Presiden, kami akan bicara dengan Pak Menteri Pendidikan bagaimana bisa menggerakkan perawat-perawat ini lebih cepat masuk ke praktik," kata Budi.

 

3 dari 5 halaman

3.900 Dokter Hampir Selesai Masa Internship

Sementar untuk kebutuhan dokter, Kemenkes mengaku membutuhkan tambahan sebanyak 3.000 orang. Dari identifikasi Kemenkes, Budi mengatakan terdapat 3.900 dokter muda dengan masa internship yang akan segera selesai.

" Jadi kami juga sudah mempersiapkan dokter-dokter tersebut yang baru lulus internship untuk segera masuk," kata dia.

Nantinya, Budi mengatakan para Nakes tersebut akan mendapatkan vaksinasi dosis ketiga menggunakan vaksin Moderna. Sedangkan vaksinasi untuk Nakes segera dijalankan setelah koordinasi dengan sejumlah asosiasi profesi.

" Rencananya akan sesegera mungkin setelah kami finalisasi distribusi dengan asosiasi dokter, perawat, bidan untuk melakukan vaksinasi ketiga dengan Moderna bagi mereka," kata dia.

4 dari 5 halaman

Tenaga Kesehatan Dapat Vaksinasi Ketiga, Pakai Vaksin Moderna

Dream - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan usulan untuk vaksinasi dosis ketiga telah disetujui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Tetapi, vaksinasi ketiga ini hanya bagi tenaga kesehatan.

Budi mengatakan kondisi vaksinasi saat ini belum sepenuhnya mencakup seluruh target. Sehingga vaksinasi ketiga hanya diberikan kepada nakes.

" Karena tenaga kesehatan kita itu setiap hari bertemu dengan virus yang tinggi sekali kadarnya dan mereka harus kita lindungi mati-matian agar bisa konsentrasi bekerja," ujar Budi dalam konferensi pers disiarkan kanal PerekonomianRI.

Budi menyatakan pihaknya telah berdiskusi dengan BPOM dan ITAGI terkait rencana vaksinasi ketiga ini. Sudah diputuskan vaksinasi ketiga untuk nakes akan menggunakan vaksin Moderna.

 

5 dari 5 halaman

Tiba Besok Minggu

Berdasarkan hasil uji klinis, vaksin Moderna terbukti ampuh melawan sejumlah varian baru Covid-19 baik Alpha, Beta, dan Gamma. Hal ini menjadi pertimbangan pemberian vaksin Moderna untuk nakes agar dapat memberikan kekebalan terhadap varian baru tersebut.

" Vaksin Moderna ini rencananya akan datang di hari Minggu dan diharapkan mulai minggu depan sudah bisa kita mulai," kata Budi.

Indonesia mendapatkan bantuan vaksin Moderna dari AS sebanyak 4 juta dosis dan akan tiba secara bertahap. Tahap pertama, vaksin Moderna sampai di Indonesia akhir pekan nanti.

BPOM sendiri telah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Moderna. Vaksin ini akan menjadi vaksin mRNA pertama yang digunakan di Indonesia.

Beri Komentar