Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Jelang pengumuman, para pelamar tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hendaknya siap dengan hasil apapun yang diterima. Masih banyak pekerjaan menanti selain menjadi abdi negara.
Pengalaman memprihatinkan dialami sepasang orang tua di Simalungun, Sumatera Utara. Kedua anaknya, Siti Nurliyana Purba dan Janter Purba, terpaksa dipasung oleh kedua orang tuanya setelah mengalami gangguan mental.
Bungani Saragih, orang tua kakak beradik itu terpaksa memasung anak perempuan dan laki-laki karena khawatir menyerang orang-orang yang lewat di depan rumahnya.
Keduanya dikurung di dalam kamar berbeda berukuran 2x3 meter di Desa Bahlias, Kecamatan Panai.
“ Payah, pak. Kalau tidak diikat, mereka pasti mengamuk, mengejar orang yang dilihatnya. Kami juga merasa bersalah jadinya, ” ungkap Bungani dilansir dari Merdeka.com.
Kondisi mereka semakin parah karena kondisi kamarnya sangat kotor dan mengeluarkan aroma tak sedap. Sebelumnya mereka pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Adam Malik Medan, namun faktor biaya membuat kakak beradik itu harus dibawa pulang.
" Waktu itu pernah masuk rumah sakit Adam Malik, waktu bapaknya masih ada. Tapi sekarang udah nggak ada duit lagi. Tanah sama ladang kami pun udah habis untuk biaya orang ini,”imbuhnya menambahkan.
Bungani menceritakan awal mula Siti mengalami gangguan jiwa. Menurutnya, perempuan berusia 43 tahun itu mengalami gangguan sejak berusia 19 tahun. Kala itu, ia mengalami stres akibat gagal melawati tes masuk pegawai negeri sipil (PNS).
Sedangkan Jansen sendiri baru menginjak usia 11 tahun, saat kakaknya mulai mengelami gangguan jiwa. Saat ini, Jansen telah berusia 32 tahun.
Keduanya terpaksa dipasung, karena sering mengancam dan membahayakan orang-orang di sekitarnya. Namun, masih diberikan makan dan minum secara rutin oleh ibunya.
" Malah kadang bisa mengamuk sendiri, sampai mau bunuh orang. Kalau Siti itu kalau ada laki-laki lewat dia ngajak-ngajak kawin," lanjutnya.
Melihat kejadian itu, kepala camat Panei, M U Baurus mengatakan akan segera menangani kasus tersebut.
" Kita akan berupaya mencari langkah-langkah yang lebih manusiawi untuk dua bersaudara ini. Menurut saya, memasung atau mengurung keluarga yang mengalami gangguan jiwa atau depresi, bukan langkah yang tepat. Ada banyak cara lain yang lebih baik," tegas Baurus.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi