Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bekerjasama dengan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), untuk membantu meringankan beban masyarakat Palestina yang masih dijajah Israel.
Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama, yang disaksikan oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Wakil Ketua Baznas, Zainulbahar Noor mengatakan, kerjasama ini akan berfokus pada pengungsi Palestina yang rentan dan akan berlangsung selama dua tahun.
" Baznas berkomitmen untuk membantu rakyat Palestina, seperti para pengungsi yang saat ini berada dalam perlindungan UNRWA. Jumlah pengungsi yang terdaftar sekitar lima juta jiwa tersebar di daerah Jordan, Lebanon, Suriah, Tepi Barat dan Jalur Gaza," kata Noor dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 16 Oktober 2018.
Dalam kurun waktu dua tahun itu, Baznas akan melakukan penggalangan dana di Indonesia untuk rakyat Palestina. Setiap enam bulan sekali dana yang terkumpul akan disalurkan ke UNRWA untuk dibagikan ke masyarakat Palestina.
" Bentuk dukungan dari Baznas terdiri dalam bentuk promosi kampanye di Indonesia," ucap dia.
Selain itu, BAZNAS juga memiliki berbagai program lain untuk mendukung kehidupan rakyat Palestina, melalui lembaga-lembaga lokal dan internasional dengan menyalurkan bantuan seperti kebutuhan pokok, bantuan pembangunan gedung sekolah dan perawatan medis.
Dream - Komitmen negara berkembang untuk kemerdekaan Palestina tak pernah surut. Sebagai perlawanan simbolis terhadap Amerika Serikat dan Israel, Kelompok 77 menunjuk Palestina sebagai pimpinan di Perserikat Bangsa-bangsa (PBB).
Komunitas Kelompok 77 dibentuk pada 1964 silam dengan tujuan mempromosikan ekonomi kolektif dan meningkatkan kapasitas negosiasi antar anggotanya. Saat ini, kelompok yang banyak dihuni negara berkembang itu telah memiliki anggota 135 negara.
Posisi kelompok ini di PBB memag tak biasa diabaikan. Ruang lingkup pembahasan agenda kolektif Kelompok 77 disebut mewakili total hampir 80 persne populasi dunia
Terpilihnya Palestina sebagai ketua kelompok untuk kepemimpinan 2019, oleh beberapa pengamat, disebut sebagai kemenangan diplomatik bagi Ramallah.
Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, membenarkan kabar keputusan Kelompok 77 sebagai misi pemenuhan syarat untuk bergabung dengan badan-badan penting dunia, seperti Pengadilan Kriminal Internasional dan Unesco.
Rakyat Palestina menggunakan keanggotaan dari kedua lembaga itu untuk meningkatkan dukungan terhadap cita-cita kemerdekaan, menjadi medium untuk melaporkan keluhan tentang dugaan pelanggaran HAM oleh Israel, serta aksi advokasi untuk protes terhadap perluasan pemukiman di Tepi Barat.
" (AS dan Israel) masih menyangkal kami adalah sebuah negara," kata Mansour kepada The New York Times.
" Kami berjalan seperti sebuah negara. Kami berbicara seperti negara. Karena itu kami adalah sebuah negara berdaulat," lanjutnya percaya diri.
(Sah, Sumber: Independent. co.uk)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media