Para Peneliti Melakukan Pemindaian Di Piramida (National Geographic)
Dream - Para peneliti yang memindai piramida tempat pemakaman Firaun Tutankhamun mendapat temuan mengejutkan. Mereka menduga ada dua ruang misterius yang tak pernah dibuka selama 3000 tahun.
Menurut Kementerian Kepurbakalaan Mesir, satu ruangan terletak di bagian timur piramida. Satu lagi terletak di bagian utara. Berdasar hasil pemindaian itu, ruangan-ruangan itu diduga berisi bahan metal dan organik.
Lantas, bagaimana gambaran dari dua ruang misterius itu? Kementerian Kepurbakalaan Mesir mengeluarkan sketsa. Berdasarkan sketsa tersebut, ruang-ruang itu bersebelahan dengan ruang penguburan Tutankhamun. Di sebelah utara dan timur.
Berikut sketsa yang dibuat oleh laman BBC:
Menteri Kepurbakalaan Mesir, Mamdouh el-Damaty, mengaku yakin temuan itu adalah ruangan, namun entah berisi apa. Keyakinannya itu mencapai 90 persen.
”Tapi saya tidak pernah memulai langkah berikutnya sebelum 100 persen,” tutur El-Damaty, sebagaimana dikutip Dream dari BBC, Jumat 18 Maret 2016.
Dream - Para ilmuwan mendapatkan temuan mengejutkan saat melakukan pemindaian di piramida yang menjadi makam Firaun Tutankhamun. Hasil pemindaian itu menunjukkan adanya dua ruangan yang tak tersentuh selama 3.000 tahun.
Menurut Menteri Kepurbakalaan Mesir, Mamdouh el-Damaty, ruangan misterius ini diduga berisi material logam ataupun organik.
Mamadouh menambahkan, ruangan misterius ini akan dipindai kembali pada akhir bulan ini. Sebab, para peneliti perlu mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi.
Penemuan ini setidaknya bisa menjadi petunjuk baru bagi masa-masa kuno di Mesir yang penuh “ gejolak”. Dan sejumlah peneliti berspekulasi ruangan itu menjadi makam Ratu Nefertiti, istri dari ayah Firaun Tutankhamun.
Sementara itu, Mamadouh juga memperkirakan bahwa ruangan tersebut merupakan makam anggota keluarga dari Firaun Tutankhamun. Meski demikian, dia tidak berspekulasi apakah ruangan itu makam dari Nefertiti.
Dream - Jenggot topeng Firaun Tut Ankh Amun berbahan emas yang telah berusia lebih dari 3.000 tahun copot akibat kesalahan prosedur dalam pembersihan. Jenggot itu lantas dipasang kembali, tetapi dalam posisi yang tidak tepat.
Alhasil, topeng itu harus mengalami perbaikan. Dalam proses perbaikan ini, pihak pengelola museum di Mesir memilih melibatkan perusahaan lem asal Jerman, Henkel.
" Saran yang kompeten dan dukungan dari tim ahli departemen penelitian Henkel Adhesives memberikan kontribusi yang signifikan. Kami dapat mengembalikan jenggot pada posisi semula menggunakan solusi yang disediakan Henkel," ujar penanggung jawab proyek restorasi topeng Firaun, Christian Eckmann.
" Kami sangat bahagia bisa menjadi bagian dari proyek yang luar biasa ini," kata Presiden Henkel Mesir, Ahmed Fahmy.
" Mesir adalah pasar penting bagi Henkel dengan tradisi yang panjang. Kami bangga dapat berkontribusi dengan keahlian kami mengembalikan secuil dari sejarah," kata dia melalui keterangan tertulis.
Kisah ini bermula ketika pakar perekatan hotmelt, Dr Dick Kasper membaca artikel koran mengenai penggunaan lem yang salah dan membahayakan patung berusia lebih dari 3.000 tahun itu. Dia lalu memanggil tim restorasi untuk memberikan dukungan.
" Kami adalah pakar perekatan," kata Kasper.
Koleganya, Dr Rainer Schonfeld kemudian diundang ke Mesir untuk memeriksa kondisi topeng tersebut.
" Jenggot itu terpasang menggunakan epoxy. Kami punya banyak keahlian mengenai teknologi epoxy, dan kami juga tahu bagaimana mengganti lem jenis ini," ungkap Rainer.
Tim Rainer segera bekerja membuat analisis yang rinci dan mengembangkan metode khusus untuk mengganti lem apoxy dari topeng tanpa harus meninggalkan residu.
" Di waktu yang sama, kami memeriksa portofolio teknologi Henkel untuk memilih lem apa yang paling tepat digunakan dalam proyek restorasi ini," kata Dirk Kasper.
Terdapat persyaratan yang ketat dalam restorasi ini. Perekat harus dibuang tanpa meninggalkan residu, sementara perekat baru harus mampu bertahan di temperatur tinggi serta menahan getaran selama dalam perjalanan.
Tim lantas menggunakan model 3D sebagai bahan analisis, kemudian mengembangkan lem berteknologi tinggi.
" Ini merupakan aktivitas kami sehari-hari untuk merancag lem berteknologi tinggi, tapi proyek ini menantang tim kami. Kami sangat bangga bahwa holmelt adhesive berteknologi tinggi dari Henkel sekarang merekatkan topeng Tut Ankh Amun yang begitu terkenal di dunia," kata Kasper. (Ism)
Dream - Pernyataan mengejutkan dikeluarkan oleh salah satu bakal calon presiden Amerika Serikat, Ben Carson. Dia menyebut piramida di Mesir dibangun oleh Nabi Yusuf untuk menyimpan biji-bijian atau bahan makanan. Bukan sebagai kuburan Firaun.
Pernyataan itu disampaikan peserta konvensi Partai Republik ini pada tahun 1998 di Andrew University. Video tersebut diunggah ke Buzzfeed pada Rabu kemarin.
" Teori pibadi saya bahwa Yusuf membangun piramida untuk menyimpan biji-bijian,” kata Carson, sebagaimana dikutip Dream dari laman Al Arabiya, Kamis 5 November 2015.
Teori ini jelas berbeda dengan apa yang diyakini oleh sebagian besar orang. Terutama para arkeolog yang meyakini piramida merupakan kuburan para raja Mesir alias Firaun.
“ Sekarang semua arkeolog berpikir bahwa piramida-piramida dibuat untuk kuburan Firaun. Tapi, Anda tahu, itu akan menjadi sesuatu yang sangat besar jika Anda berhenti dan berpikir tentang hal itu," ujar dia.
Menurut Carson, piramida sengaja dibangun dengan banyak kamar yang tertutup rapat. Disain itu dibuat seperti itu untuk berbagai alasan.
" Dan berbagai ilmuwan mengatakan, ‘Ya, Anda tahu ada makhluk asing yang datang dan mereka memiliki pengetahuan khusus dan itulah, Anda tahu, ini tidak memerlukan makhluk alien ketika Tuhan bersama Anda,” tambah Carson.
Nabi Yusuf AS merupakan putra Nabi Yakub. Nabi Yusuf diangkat menjadi bendahara kerajaan oleh raja Mesir dan diberi kewenangan mengurusi keuangan dan persediaan makanan. (Ism)
Dream - Luxor adalah sebuah kota modern yang terletak di sisi Sungai Nil di Mesir bagian utara. Dibangun di bekas lokasi Thebes, kota ini begitu populer sebagai ibukota Mesir kuno pada tahun 2025 SM.
Raja-raja Firaun turun-temurun memerintah di sini, menciptakan peradaban yang belum pernah dilihat dunia sebelumnya.
Konon, kota ini juga dijuluki sebagai 'kota kematian' lantaran tanah-tanah padang pasir yang berada di bagian baratnya pada zaman dahulu digunakan untuk pemakaman semua penerus Dewa Amun (salah satu dewa dalam kepercayaan Mesir kuno).
Luxor menyimpan koleksi seni dan arkeologis Mesir purba yang berlimpah. Tak heran jika kini kota tersebut menjadi salah satu destinasi wisata utama para pelancong dunia yang datang ke Mesir. Selengkapnya baca di sini. (Ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik