Harambe Mendekap Anak Yang Jatuh (Her.ie)
Dream - Nasib tragis dialami oleh gorila di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat. Gorila itu mati ditembak setelah ada anak pengunjung kebun binatang yang jatuh ke kandangnya.
Dikutip Dream dari laman Metro.co.uk, Selasa 31 Mei 2016, saksi mata peristiwa itu mengatakan, sebelum ditembak mati, gorila berusia 17 tahun yang diberi nama Harambe itu mendekap bocah kecil itu.
Saksi itu menambahkan, sang gorila sebenarnya bersikap lembut. Harambe seolah melindungi bocah kecil itu dengan dekapannya.
Penembakan gorila ini mendapat sorotan dunia. Banyak yang berpendapat gorila dengan berat badan mencapai 181 kilogram itu bisa saja dilumpuhkan dengan cara dibius.
Meski demikian, banyak yang berpendapat penembakan itu sudah tepat dilakukan. Petugas kebun binatang tidak punya banyak pilihan selain membunuhnya.
“ Petugas harus membuat pilihan yang sulit dan mereka membuat pilihan tepat karena mereka menyelamatkan kehidupan anak kecil itu. Insiden itu bisa saja berakhir sangat buruk,” kata direktur kebun binatang, Thane Maynard.
“ Kita semua sedih bahwa kecelakaan tragis ini mengakibatkan kematian seekor binatang yang terancam punah. Ini adalah kerugian besar bagi keluarga kebun binatang dan populasi gorila di seluruh dunia,” tambah dia. (Ism)
© Dream
Sementara itu, Sharon Redrobe, chief executive Zoo Twycross, Leicestershire, Inggris, mengatakan, kematian Harambe merupakan kehilangan yang cukup 'tragis'. Namun, dia menyebut pilihan menembak Harambe tak bisa dihindari.
“ Penjaga kebun binatang menghadapi situasi hidup atau mati dan mereka lebih tahu perilaku hewan,” kata Sharon.
Dalam rekaman, kata dia, petugas prlu waktu sekitar 10 menit sebelum menembak Harambe. Itu menunjukkan bahwa petugas telah mencoba segala cara yang bisa dilakukan agar gorila jantan itu masuk dalam kandang dan menjauh dari anak itu.
“ Dalam rekaman video saya melihat binatang itu jelas-jelas menjadi lebih gelisah dan penjaga kebun binatang perlu membuat keputusan cepat,” ujar dia.
Menurut Sharon, juga menilai pilihan menembak gorila, bukannya membius, merupakan keputusan yang tepat. Sebab, pembiusan akan memakan waktu yang membawa kondisi semakin berbahaya bagi bocah yang jatuh ke kandang itu.
“ Membius gorila dengan penenang tidak akan berhasil dalam situasi seperti itu,” kata dia.
“ Butuh waktu hingga 10 menit agar penenang bisa bekerja dan gorila akan menjadi agresif yang akan menimbulkan konsekuensi yang lebih membahayakan,” tambah Sharon.
© Dream
Untuk memertegas pendapatnya itu, Sharon juga berkicau melalui Twitter. Dia berpendapat, meski terlihat lembut, gorila adalah binatang liar yang berbahaya.
“ Tragis. Gorila adalah binatang yang sangat berbahaya dan obat penenang butuh 5-10 menit untuk bekerja. Tamparan seekor gorila bisa membunuh seorang anak kecil,” tulis Sharon di @Spr1969.
Untuk diketahui, kandang yang menjadi lokasi insiden tersebut juga dihuni oleh dua gorila betina, namun keduanya tidak mendekati bocah 4 tahun yang jatuh ke kandang tersebut.
Advertisement

Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget