Planetary Atmospheres Minor Species Sensor (Daily Mail/J Martin Harris)
Dream - Sebuah balon raksasa, dengan sensor khusus untuk mendeteksi jejak samar yang ditinggalkan alien di planet lain, dilepas ke atmosfer Bumi.
Balon bernama Planetary Atmospheres Minor Species Sensor (PAMSS) menghabiskan lebih dari satu jam di ketinggian 105.000 kaki atau 32.004 meter di atas permukaan Bumi melakukan tugasnya, sebelum akhirnya jatuh kembali ke Bumi dengan selamat.
Sensor, yang dikembangkan oleh para peneliti di NASA dan University of Central Florida, sedang diuji sebelum dikirim ke planet lain.
Sensor tersebut mampu mendeteksi jejak gas dalam ukuran per triliun. Kekuatan sensor itu jauh lebih sensitif dari teknologi saat ini. Sensor ini dirancang bisa mengungkapkan keberadaan kehidupan asing di planet lain.
" Sensor kami memiliki potensi untuk mendeteksi gas tertentu pada konsentrasi yang sangat rendah. Salah satunya adalah hasil metabolisme kehidupan seperti gas metana, yang di Mars konsentrasinya sangat rendah," kata Profesor Robert Peale, fisikawan di University of Central Florida yang memimpin proyek seperti dikutip Dream.co.id dari Daily Mail, Kamis 12 Maret 2015.
Peale dan timnya meluncurkan sensor, yang menggunakan laser inframerah berukuran sebutir garam, pada balon dari Tucson, Arizona, pada hari Minggu kemarin.
Sensor sebesar pemanggang roti itu menggunakan teknik yang dikenal sebagai 'intracavity laser absorption spectrometry' untuk mendeteksi sejumlah kecil gas.
Kebanyakan balon atmosfer yang digunakan saat ini tidak dapat mengukur konsentrasi jejak uap atau gas.
Namun, NASA berharap bahwa dengan menggunakan PAMSS mereka mungkin dapat mendeteksi sejumlah kecil metana di dunia lain seperti Mars, satelit Jupiter Europa dan satelit Saturnus Enceladus.
Metana tingkat rendah telah lama terdeteksi di Mars dan para ilmuwan sekarang ingin menjelajahi bagian tersebut lebih dekat. Mereka berharap di wilayah terdapat sisa-sisa kehidupan di bawah permukaan.
Tes ini untuk menunjukkan PAMSS bisa berfungsi di ruang angkasa yang memiliki tekanan rendah dan suhu dingin yang ekstrim. Suhu terendah di stratosfer sekitar -59 derajat Celcius.
Selain mendeteksi alien, Peale dan timnya mengatakan PAMSS bisa juga digunakan untuk mengawasi perubahan di lapisan ozon dan mendeteksi jejak gas yang dikeluarkan dari nafas guna mendiagnosa penyakit.
Advertisement
Dompet Dhuafa Heartventure, Berbagi Bersama Content Creator di Pelosok Samosir

Berawal dari Perasaan Senasib, Komunitas Kuda Klub Eksis 10 Tahun Patahkan Mitos `Mobil Malapetaka`

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera

Sentuh Minoritas Muslim, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan hingga Pelosok Samosir



Sentuh Minoritas Muslim, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan hingga Pelosok Samosir
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Geger Pengakuan Suami Wardatina Sudah Menikah Siri dengan Inara Rusli

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera

Insanul Fahmi Akui Nikah dengan Inara Rusli, Pihak Kajian Teman Searah Klarifikasi


Dompet Dhuafa Heartventure, Berbagi Bersama Content Creator di Pelosok Samosir

Habitat Terus Tergerus Masif, Populasi Gajah Sumatera Kian Terdesak ke Ambang Kepunahan