Deputi Direktur Amnesty International Untuk Asia Tenggara Dan Asia Pacific Josef Benedict (Dream.co.id/Ilman Nafi'an)
Dream - Amnesty International menuding militer Myanmar sengaja memasang ranjau tanah untuk menghalau kembalinya etnis Rohingya ke Myanmar.
Direktur Amnesty Internasional Usman Hamid mengatakan tim Amnesty International menemukan ranjau itu sejak pertama kali konflik terjadi. Laporan Amnesty International yang diperoleh dari wawancara dengan para pengungsi, ranjau tersebut telah memakan korban.
" Di dalam kunjungan pertama kami temukan tiga orang yang terkena ranjau," kata Usman di Kantornya, Jakarta, Jumat 15 September 2017.
Usman mengatakan tim Amnesty International menemukan potongan kaki dari seorang perempuan perusahaan dewasa dan anak-anak sekitar usia 10-13 tahun. Peneliti Amnesty Internasional untuk Myanmar Laura Haigh yang datang ke lokasi juga menemukan beberapa ranjau aktif yang dipasang di tanah.
" Kami memiliki bukti bahwa kelompok militer Myanmar memang telah menanam ranjau di suatu petak tanah kecil perbatasan antara Bangladesh dan Myanmar," kata Laura dalam video conference-nya.
Laura menjelaskan ranjau itu difungsikan agar para etnis Rohingya yang sudah keluar dari Myanmar tidak kembali lagi menjemput saudaranya yang masih berada di dalam wilayah konflik.
Advertisement
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000