Liliyana Natsir Dan Tontowi Ahmad Usai Memenangkan World Championship 2017 (badmintonindonesia.org)
Dream - Ganda campuran bulutangkis, Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir kembali membuat bangga Indonesia. Duet ini dinobatkan sebagai Juara Dunia Bulutangkis 2017.
Tontowi-Liliyana berhasil menuntaskan perlawanan pasangan peringkat satu dunia, Zheng Ziwei-Chen Qingchen asal China di laga final BWF World Championship 2017. Keduanya berlaga dalam tiga set pertandingan dengan perolehan skor 15-21, 21-16, dan 21-15.
" Kami bersyukur bisa juara dunia lagi, semua ini kami persembahkan untuk Indonesia. Bagi saya pribadi, motivasi terbesar saya adalah anak dan keluarga saya. Suatu hari nanti saya ingin anak saya bangga mengetahui kalau ayahnya pernah membela Indonesia," kata Tontowi, dikutip dari badmintonindonesia.org, Senin, 28 Agustus 2017.
Tontowi-Liliyana bermain sangat cantik dan begitu tenang. Meski sempat mengalami kekalahan di set pertama, semangat keduanya tidak padam dan performa mereka semakin meningkat.
Menghadapi serangan-serangan ganda campuran Indonesia tersebut, Zheng-Chen terlihat kewalahan. Keduanya mengatakan pergerakan Tontowi-Liliyana begitu cepat pada set kedua dan ketiga.
Bahkan, tekanan semakin gencar dilakukan Tontowi-Liliyana kepada Zheng-Chen hingga membuat pasangan Indonesia unggul 11-1 pada interval permainan. Zheng-Chen terus mencoba mencari celah agar terbebas dari tekanan, namun serangan Tontowi-Liliyana semakin tidak bisa dikendalikan.
Terkait kemenangan tersebut, Liliyana mengaku dia sama sekali tidak memikirkan gelar juara. Dia hanya ingin fokus bermain dengan mengikuti strategi pelatih.
" Kami tidak mau memikirkan soal memenangkan gelar juara dunia lagi. Kami hanya bermain, mengikuti strategi dari pelatih, walaupun di awal permainan kami sempat goyang," ucap Liliyana.
Gelar juara dunia ini adalah kali kedua diraih Tontowi. Gelar yang sama sebelumnya diraih Tontowi bersama Liliyana di World Championship 2013 di Guangzhou, China.
Sementara bagi Liliyana, gelar ini adalah kali keempat yang telah dia raih. Gelar juara dunia pertama dan kedua dia raih bersama Nova Widianto pada 2005 dan 2007.
" Kami merasa bermain seperti biasa, cuma kelebihannya, kami punya rasa percaya diri yang lebih besar karena kami sudah memenangkan medali emas Olimpiade. Kami manfaatkan pengalaman kami, lawan lebih muda, tetapi kami bermain lebih tenang," ucap Liliyana.
Lebih lanjut, Liliyana mengatakan gelar juara dunia ini dipersembahkan sebagai kado Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 meski tidak bertepatan pada 17 Agustus.
" Tahun lalu, kami memberikan medali emas Olimpiade sebagai kado terindah untuk Indonesia tepat di tanggal 17 Agustus. Tahun ini walaupun tidak pas di tanggal 17, tetapi bulannya masih bulan Agustus. Jadi gelar juara dunia ini kami persembahkan untuk kado kemerdekaan Indonesia," ucap Liliyana penuh semangat. (ism)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib