Kalah dari Malaysia, Pesilat Indonesia Diduga Dicurangi Wasit

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 25 Agustus 2017 18:02
Kalah dari Malaysia, Pesilat Indonesia Diduga Dicurangi Wasit
Nilai yang diperoleh pasangan Malaysia tak logis.

Dream - Penyelenggaraan cabang olahraga silat di Sea Games 2017 mengalami nasib sial. Sebab, nomor silat yang diikuti tim Indonesia, yaitu silat nomor artistik ganda putra diduga dicurangi wasit.

Pada nomor artistik ganda putra yang digelar Kamis, 24 Agustus 2017, Hendy dan Yolla Primadona Jumpil harus takluk menghadapi pasangan Malaysia Taqiyuddin bin Hamid dan Rosli bin Mohd Sharif dengan nilai 582.

Adapun Hendy dan Yolla harus puas dengan raihan perak, usai mengumpulkan nilai 554. Perunggu didapatkan ganda Singapura Muhammad Haziq dan Nujaid Hasif dengan angka 543.

Kekalahan Hendy dan Yolla diduga karena kecurangan wasit. Kecurangan itu terendus manajer tim pencak silat Indonesia Edhy Prabowo. Menurut dia nilai tertinggi pada pasangan Malaysia yaitu 582 belum pernah ada.

 

Hendy dan Yolla Primadona Jampil kecewa berat dengan penilaian juri pencak silat nomor artistik ganda putra di SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Penilaiannya dinilai bak sihir. Hendy dan Yolla tampil impresif kala tampil di Hall 2 KLCC, Kamis (24/8/2017) siang. Unjuk kemampuan dengan koreografi rumit dan khas Indonesia, juara dunia dan pemilik medalli emas SEA Games 2015 itu harus puas hanya mendapatkan medali perak dengan nilai 554. Emas jatuh ke tangan pesilat Malaysia, Mohd Taqiyuddin bin Hamid dan Rosli Bin Mohd Sharif, yang mengumpulkan nilai 582. Perunggu direbut Singapura, Muhammad Haziq dan Nujaid Hasif, yang mendapatkan nilai 543. Seusai pertandingan, Hendy dan Yolla terlihat sangat terpukul hingga menangis. Keduanya ditenangkan oleh manajer tim Edhy Prabowo. Yolla bahkan sempat berujar tak mau ikut upacara penyerahan medali. Setelah menenangkan diri, Hendy dan Yolla pun menemui wartawan dan memohon maaf, sembari menceritakan pandangannya terhadap penilaian di nomor yang tadi diikuti. " Pertama-tama saya memohon maaf untuk seluruh bangsa Indonesia, karena tidak bisa menghasilkan yang terbaik untuk Indonesia. Sekali lagi saya mohon maaf," kata Hendy, yang sempat tercekat menahan tangis. " Terima kasih atas doa dan dukungannya, Alhamdulillah, ya walaupun hasil kurang memuaskan, tapi tetap harus disyukuri," imbuhnya. Yolla menilai apa yang diberikan wasit kepada pasangan Malaysia tak wajar. Sepanjang sejarahnya, belum pernah ada nilai 582 di nomor ganda dan ganda Malaysia pun prestasinya selama ini tak pernah mentereng. " Itu impossible menurut saya. Kita bertemu Malaysia bukan sekali dua kali. Kita bertemu mereka itu lima kali dan bahkan mereka nggak pernah sekalipun naik podium. Jadi sampai di sini dia juara satu," kata Yolla. " Gini, sepanjang sejarah ganda putra yang saya mainkan itu nilai tertinggi adalah 570. Waktu itu pecah rekor di Kejuaraan Dunia di Phuket, Thailand, yang mana mereka bahkan nggak naik podium. Di sini, seperti sihir bisa 582 itu tolok ukur yang sangat tinggi." *bersambung di kolom komentar

A post shared by Pencak Silat - Indosilat (@indosilat) on

" Nggak pernah ada nilai 582 dalam sejarah. Jangankan 582, 570 aja susah," kata Edhy dikutip di akun Instagram @indosilat.

Atas keputusan yang aneh itu, Hendy dan Yolla kecewa. Mereka bahkan sempat menangis tersedu.

Edhy menilai kecurangan semacam ini dampaknya lebih ke psikologis para atlet. Tapi dia mengaku sudah memperkirakan hal ini akan terjadi di nomor-nomor tak terukur.

" Ini pembunuhan masa depan anak-anak. Tapi ya sudah, kalau memang mereka ambisinya begitu ya sudah."

Beri Komentar