Iklim Planet `Alien` Layak Huni Seperti Bumi

Reporter : Sandy Mahaputra
Selasa, 20 Januari 2015 17:03
Iklim Planet `Alien` Layak Huni Seperti Bumi
Berputar pada orbitnya sehingga memunculkan siang dan malam mirip di Bumi.

Dream - Dalam perburuan untuk kehidupan di planet asing, para astronom sejauh ini terfokus pada mencari planet mirip Bumi.

Sebelumnya diperkirakan beberapa exoplanet (planet di luar tata surya kita) - yang bisa menahan air - diyakini rotasinya terkunci. Sehingga hanya satu sisi dari permukaan planet itu yang menghadap mataharinya.

Namun kini para astronom mengklaim bahwa exoplanet seperti itu sebenarnya mengelilingi matahari mereka seperti Bumi.

Exoplanet itu bahkan berputar pada orbitnya sehingga memunculkan siang dan malam mirip di Bumi. Hal ini tentu menambah kemungkinan penemuan kehidupan asing di planet lain.

" Planet dengan lautan berpotensi memiliki iklim yang jauh lebih mirip dengan Bumi dari perkiraan sebelumnya," kata Jeremy Leconte, seorang astronom di Institute for Theoretical Astrophysics (CITA) di University of Toronto, Kanada.

" Jika kita benar, sisi malam yang dingin pada exoplanet menyebabkan air tetap terjebak dalam lapisan es raksasa," katanya.

" Pemahaman iklim exoplanet ini meningkatkan kemampuan planet untuk mengembangkan kehidupan atau tidak masih menjadi pertanyaan."

Leconte dan timnya sampai pada kesimpulan mereka setelah membuat model iklim 3D yang digunakan untuk memprediksi efek astmosfer planet terhadap kecepatan rotasinya.

" Atmosfer adalah faktor kunci yang mempengaruhi perputaran planet. Dampaknya cukup penting untuk mengatasi rotasi sinkron dan menempatkan planet dalam siklus siang-malam," kata Leconte.

Meskipun astronom masih menunggu bukti nyata, teori menyebutkan bahwa exoplanet harus dapat menciptakan atmosfer sebesar atmosfer Bumi.

Dalam kasus Bumi, dengan atmosfer yang relatif tipis, sebagian besar sinar matahari mencapai permukaan planet dan memaksimalkan proses pemanasan di seluruh atmosfer. Hal ini akan menciptakan iklim yang bisa dihuni di seluruh planet.

Dengan membuat perbedaan suhu di permukaan, antara siang dan malam dan antara khatulistiwa dan kutub, pemanasan matahari mendorong angin mendistribusikan massa atmosfer.

Dampaknya sangat signifikan sehingga bisa mengatasi efek gesekan pasang surut yang dihasilkan oleh bintang di satelit apa saja yang mengorbit, seperti Bumi terhadap Bulan.

" Bulan selalu menunjukkan sisi yang sama, karena gelombang yang diangkat oleh Bumi menciptakan gesekan yang mengubah rotasinya," kata Leconte.

" Bulan ini selalu sinkron dengan Bumi karena waktu yang dibutuhkan untuk berputar sekali pada porosnya sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengorbit di sekitar Bumi.

" Itulah sebabnya ada sisi gelap bulan. Namun teori pasang surut mengabaikan efek dari atmosfer."

Para peneliti mengatakan bahwa sejumlah besar exoplanet terestrial dikenal tidak dalam keadaan rotasi sinkron, seperti perkiraan awal.

Sementara model yang Leconte menunjukkan memiliki siklus siang-malam sehingga jauh lebih mirip dengan Bumi. Durasi hari-hari model exoplanet Leconte bisa bertahan antara beberapa minggu dan beberapa bulan.

(Ism, Sumber: Daily Mail)

Beri Komentar