Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla Dan Waketum DMI Syafruddin (Foto: DMI)
Dream - Dewan Masjid Indonesia (DMI) merekomendasikan pelarangan masjid sebagai sarana kegiatan politik praktis untuk kepentingan jangka pendek. Imbauan itu tersebut merupakan satu dari tujuh rekomendasi hasil Rapat Kerja Nasional pertama (Rakernas I) DMI.
Meski melarang kegiatan politik praktis, DMI menegaskan mendukung penuh proses demokrasi yang aman, damai, dan demokratis.
Rekomendasi itu dibacakan Ketua Panitia Pengarah Rakernas I PP DMI, Kiai Haji Manan Abdul A Ghani, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu, 25 November 2018.
Selain soal larangan penggunaan masjid untuk kegiatan politik praktis, DMI juga merekomendasikan soal-soal internal diantaranya seperti penguatan konsolidasi menyeluruh dan percepatan implementasi dan penajaman program DMI, kaderisasi dan suksesi kepemimpinan di semua tingkatan organisasi itu.
Rakernas diikuti sekitar 250 pengurus pusat, daerah, dan badan otonom DMI yang telah berlangsung tiga hari dan ditutup Wakil Presiden yang juga Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla.
Hadir dalam penutupan itu antara lain Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin, yang juga Wakil Ketua Umum DMI, serta Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara yang merupakan salah satu pengurus pusat DMI.
Seusai pembacaan rekomendasi, Wakil Ketua Umum DMI, Syafruddin mengukuhkan dua badan otonom yang bernaung di bawah DMI yakni Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) DMI dan Badan Pembina Taman Kanak-Kanak Islam (BPTKI) DMI.
Syafruddin juga menyerahkan Sertifikat DMI kepada PT Unilever Tbk sebagai penghargaan terhadap perusahaan itu yang telah berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih masjid yakni di 1.100 masjid sepanjang tahun 2017 dan 2.200 masjid tahun 2018.
Dalam sambutan penutupannya, Ketua Umum DMI Jusuf Kalla menyampaikan semua target dan rencana yang telah dicanangkan oleh DMI sejauh ini berjalan dengan baik. “ Upaya-upaya kita untuk memakmurkan masjid sungguh-sungguh telah berjalan dengan baik,” katanya.
Menurut JK, DMI beberapa tahun ini telah berupaya memperbaiki penampakan fisik bangunan dan perlengkapan masjid. Upaya meningkatan kemampuan sumber daya manusia pengurus masjid juga telah dilakukan.
Ke depan, JK berharao ada sinergi dan keseimbangan antara tiga hal yakni fisik masjid, pengurus, dan yang mengisinya. “ Masjid ini kekuatan untuk meningkatkan harkat umat,” katanya.
Sambil berseloroh, JK bahkan mengatakan, “ Kalau masjid tidak maju, kelewatan. Ketuanya Wakil Presiden, tiga menteri jadi pengurusnya. Ada Menteri PANRB Pak Syafruddin, Menkominfo Rudiantara, Menteri Agraria Sofyan Djalil. Dan mereka jadi pengurus bukan sekadar pasang nama. Betul-betul mengurusi DMI,” katanya.(Sah)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib