Kasus Kekerasan di Thailand Selatan Turun 73% Selama Ramadan

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 26 Juni 2015 10:31
Kasus Kekerasan di Thailand Selatan Turun 73% Selama Ramadan
Dalam pekan pertama Ramadan hanya terjadi 13 kasus kekerasan. Jumlah ini menurun drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 48 kasus.

Dream - Kasus kekerasan di Thailand Selatan yang mayoritas dihuni penduduk muslim, mengalami penurunan sebanyak 73 persen selama Ramadan. Terdapat 19 kasus kekerasan terjadi sebelum puasa dan satu kasus terjadi pada pekan pertama Ramadan.

Juru Bicara Region 4 Internal Security Operation Command (ISOC) Kolonel Pramot Prom-in melaporkan situasi di kamp Sirindhorn di distrik Yarang Pattani hanya terjadi 13 insiden. Jumlah ini menurun jauh dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 48 insiden, atau turun 73 persen.

Selama pekan pertama Ramadan, terdapat lima insiden yang menelan tiga orang tewas dan empat luka-luka. Di samping itu, upaya pemberontakan hanya terjadi sebanyak satu kasus, sedangkan tiga lainnya masih dalam penyelidikan.

Selama Ramadan, tidak ada letusan kembang api yang kerap memicu konflik lantaran mengganggu aktivitas keagamaan.

Sementara terkait bom foya yang terjadi di Kota Yala pada 14-16 Mei lalu, pihak berwenang telah menahan 34 orang. Delapan dari 34 orang tersebut mengaku terlibat dalam tindakan kekerasan.

Dalam kasus lain, pemerintah Thailand telah menangkap 25 tersangka dan menyita 66.584 tablet methamphetamine, 1.530 liter bensin dan 270 solar serta banyak barang ilegal lainnya.

Sementara terkait operasi heart-and-mind, pasukan penjaga perdamaian daerah telah mengizinkan 30 stasiun radio mengudara kembali selama Ramadan, terhitung mulai 17 Juni hingga 16 Juli. Stasiun radio tersebut dibolehkan menyiarkan kegiatan umat Islam selama Ramadan.

Sumber: bangkokpost.com

Beri Komentar