Penembakan Muslim di AS, Kebahagiaan Itu Berubah Jadi Pilu

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 13 Februari 2015 13:32
Penembakan Muslim di AS, Kebahagiaan Itu Berubah Jadi Pilu
Enam minggu sebelum tertembak, Deah dan Yusor baru saja melangsungkan pernikahan.

Dream - Keluarga Barakat baru saja mendapat kebahagiaan lantaran salah satu anggotanya, Deah Shaddy Barakat, 23 tahun melangsungkan pernikahan dengan Yusor Mohammad Abu-Salha, 21 tahun. Pernikahan itu terjadi enam minggu lalu.

Tetapi, tangis kebahagiaan itu seketika berubah menjadi pilu. Deah bersama istrinya serta adik iparnya, Rasan Mohammad Abu-Salha, 19 tahun, tewas tertembak di Chapel Hill, dekat dengan Universitas Carolina Utara, Amerika Serikat pada Selasa, 11 Februari 2015.

" Enam minggu lalu, saya menangis bahagia pada pernikahan adik bungsu saya. Hari ini kami menangis karena sakit yang tak terbayangkan atas pembunuhan bergaya eksekusi terhadap saudaraku Deah, istrinya Yusor, dan adik iparnya, Razan," ujar Suzanne Barakat, seperti dikutip dari onislam.net, Jumat, 13 Februari 2015.

Suzanne menggambarkan Deah dan Yusor merupakan pasangan yang serasi. Bahkan, dia mengenang adik iparnya sebagai wanita yang kreatif, murah hati dan teman yang setia.

" Mereka adalah idaman di komunitasnya dan memberikan kesan yang mendalam bagi orang-orang di sekitarnya," kata Suzanne.

Ia pun mengaku masih tidak percaya dengan insiden yang dialami adiknya. " Kami masih terguncang dan tidak akan pernah bisa memahami kejadian mengerikan ini," terang dia.

Sementara itu, Mohammad Abu-Salha, ayah dari Yusor, sulit menerima kematian dari dua anak dan menantunya. Ia pun tidak tahu bagaimana cara menerima fakta itu.

" Mereka tidak pernah membuat hari menjadi buruk bagi kami," kata Mohammad.

Padahal, tidak pernah sedikitpun terbersit dalam benaknya untuk membesarkan anaknya dengan kebencian terhadap negara. Sedari kecil, dia mengajarkan anak-anaknya untuk mencintai masyarakat dan negaranya.

" Kami merawat mereka dengan keimanan. Kami merawat mereka untuk mencintai orang-orang sekitarnya dan negaranya, dan kini hati semua orang sedang terluka," kata dia.

 

Beri Komentar