Kehilangan Sekolah, Siswa `Master` Dicekam Ketakutan

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 22 September 2015 09:42
Kehilangan Sekolah, Siswa `Master` Dicekam Ketakutan
"Mereka takut kalau-kalau diancam sama oknum Ormas itu,"

Dream - Pembongkaran sekolah Masjid Terminal (Master) pada 29 Agustus 2015 lalu berdampak panjang. Selain kehilangan tempat belajarnya, Siswa Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) kini juga dicekam ketakutan.

Aksi pembongkaran oleh oknum Organisasi Masyarakat (Ormas) di sekitar kompleks sekolah Master itu membuat beberapa siswa ketakutan. 

" Mereka takut kalau-kalau diancam sama oknum Ormas itu," jelas Koordinator Serikat Alumni Sekolah Mater Andika Ramadhan saat berbincang dengan Dream di Depok, Jawa Barat, Senin, 21 September 2015.

Tanah sekolah Master yang dianggap Andri masih sengketa oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membuat masalah ini menjadi semakin rumit. Alasannya, pada tahun 2013,  Pemkot sudah menyatakan tidak akan menggusur sekolah Master.

Ketua Yayasan Sekolah Master Nurohim dalam orasinya di depan siswa dan pengunjung acara Masterpedia bertekad menjaga sekolah ini. Sekolah Master yang kini tersisa 4.000 meter persegi dipastikan tidak akan tergusur.

" Kami sudah memiliki sertifikat tanah itu. Tapi jangan senang dahulu, kami harus punya bukti hitam di atas putih lainnya," tegasnya diikuti sorakan dari siswa Sekolah Master.

Berdirinya sekolah Master telah diakui mengubah suasana terminal Depok. Banyak dari para pengamen dan anak-anak dengan kondisi ekonomi kurang mampu belajar di sekolah itu. Bahkan, sekolah Master telah mengantarkan anak didiknya hingga bersekolah ke luar negeri. (Ism) 

Beri Komentar