Jaringan Penipu Internasional Raup Rp6 Triliun dari Indonesia

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Selasa, 1 Agustus 2017 13:02
Jaringan Penipu Internasional Raup Rp6 Triliun dari Indonesia
Pelaku bersembunyi di Indonesia, karena wilayah Indonesia yang luas.

Dream - Polisi menyatakan seluruh korban jaringan internasional kejahatan siber, yang dibekuk di tiga wilayah, adalah warga China. Para korban dirugikan hingga triliunan rupiah.

" Jadi, ini pelaku dari Tiongkok dan korbannya juga dari Tiongkok. Kebetulan tempat lokasi di Indonesia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, di kantornya, Jakarta, Senin 31 Juli 2017.

Sebanyak 153 anggota jaringan ini dibekuk di tiga wilayah, Jakarta, Bali, dan Surabaya, pada Sabtu pekan lalu. Dari jumlah itu, 148 orang berasal dari China, lima lainnya warga Indonesia.

Argo menjelaskan, para pelaku dari China datang ke Indonesia dengan menggunakan visa kunjungan dan tidak ditemukan paspor. Dalam melakukan aksi jahatnya, para pelaku menipu korban yang kebanyakan bekerja sebagai pengusaha dan pejabat di China yang memiliki masalah hukum.

" Kemudian dari kelompok pelaku ini, menelepon bersangkutan (korban) yang bermasalah dan kemudian ketiga ada sendiri yang melakukan negosiasi. Mengaku sebagai jaksa atau polisi di sana, tentunya dengan adanya imbalan," ucap Argo.

Pelaku kejahatan siber internasional

Dari aksi itu, pelaku yang berada di Indonesia dapat meraup Rp6 triliun. Sementara, dari jaringan yang berada di wilayah Myanmar, Kamboja, Thailand, Filipina, dan Indonesia, totalnya mencapai Rp26 triliun.

Argo menambahkan, para pelaku memilih Indonesia sebagai tempat bersembunyi lantaran wilayahnya sangat luas. Kondisi itu dinilai memudahkan mereka untuk bersembunyi.

" Kenapa dipilih Indonesia, jadi menurut informasi yang digali dari tersangka, ini di Indonesia mudah untuk bersembunyi. Karena lokasinya luas, geografisnya luas," beber Argo.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More