Kemenag Belum Bahas Persiapan Haji 2020
Dream - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, Nizar Ali, mengatakan, belum ada pembahasan mengenai persiapan haji 2020. Sejauh ini, Kemenag masih melakukan evaluasi pelaksanaan haji 2019.
"Persiapan tahun depan belum karena kan penandatanganan MoU (Master of Understanding/nota kesepahaman) belum dilakukan, jadi belum bisa (disampaikan). Persiapan, ya seperti biasanya masih evaluasi-evaluasi pelaksanaan haji 2019," ujar Nizar di gedung DPR, Jakarta Kamis 7 November 2019.
Menurut Nizar, meski Indeks Kepuasan Jemaah Haji 2019 mencapai tingkat sangat puas, ada beberapa bagian yang harus diperbaiki. Salah satunya mengenai keramahan sopir bus yang biasa melayani jemaah Indonesia.
"Kriteria sopir antarkota, provinsi tidak ramah dan itu kita upayakan memilih sopir yang memiliki tingkat keramahan dengan jemaah," ucap dia.
Selera Tak Sama
Selain itu, Kemenag juga meminta bus yang digunakan untuk mengantarkan jemaah haji Indonesia berusia tidak lebih dari lima tahun.
"Dari sisi produksi bus yang digunakan antar kota itu kita grade jadi yang lima tahun terakhir. Bus Shalawat juga," kata dia.
Evaluasi haji lainnya yaitu mengenai menu makanan. Banyak jemaah mengeluh bosan dengan menu yang disediakan.
"Komplain bosan. Kalau selera kan nggak bisa disamakan," ujar dia.
Selain itu, Kemenag berencana menambah petugas haji terutama di daerah Arafah, Mina, dan Muzdalifah (Armuzna). "Hanya itu saja usul dari jemaah," kata dia.
5-5-3 Jadi Kunci Meningkatnya Kepuasan Haji, Apa Itu?
Dream - Indeks kepuasaan jemaah haji terhadap pelayanan yang diberikan petugas haji 2019 meningkat sebanyak 0,68 persen atau memperoleh 85,91 dibanding tahun lalu.
Formula meningkatkan Indeks kepuasan haji itu dituangkan dalam sebuah buku berjudul Formula 5-5-3 Manajemen Haji. Karya itu ditulis akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Helmi Hidayat.
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, formula 5-5-3 berisi poin-poin penting yang harus dilaksanakan petugas haji ketika proses haji memasuki wukuf.
"Itulah saya pilihan karena haji ada tiga tahapan, yaitu pra wukuf, wukuf, dan pasacawukuf," ujar Lukman di Jakarta, akhir pekan lalu.
Lukman mengatakan, angka 5-5-3 merupakan poin-poin yang ada pada pra wukuf, wukuf dan pasca wukuf.
"Maka pra wukuf ini ada lima, pertama setiap petugas harus sadar apa implikasinya dari bus sholawat tidak beroperasi," kata dia.
Pada H-5 pelaksanaan wukuf, bus sholawat sudah beroperasi karena jumlah jemaah yang berada di area wukuf meningkat. Sehingga kendaraan tidak bisa melintas.
Wukuf
Poin kedua yakni dampak berhentinya katering untuk jemaah. "Lagi-lagi karena ada kepadatan," ucap dia.
Petugas juga harus senantiasa memeriksa kondisi kesehatan jemaah. "Karena puncak haji adalah wukuf. Maka saya minta setiap petugas perhatikan kesehatan jemaah," ujar dia.
Poin berikutnya yakni sosialisasikan kepada jemaah haji ketika sudah berada di Azmuna dan yang terakhir dari lima poin pra wukuf yakni manasik haji. Lima poin berikutnya pada wukuf atau menjelang wukuf, petugas harus melakukan sweeping di hotel untuk memastikan tidak ada jemaah yang tertinggal.
"Karena kita punya 117 hotel. Pola ini harus dilakukan secara sistemik," ucap dia.
Petugas juga diwajibkan memperhatikan mobilitas jemaah ketika berada di Arafah, dari Arafah ke Muzdalifah, kemudian dari Muzdalifah ke Mina dan dari Mina kembali ke Hotel. Formulasi berikutnya yakni 3 poin pasca wukuf. Pertama, setelah Azmuna petugas haji kembali ke daerah kerja (Daker) masing-masing.
"Khusus daker Mekah dan Madinah menyiapkan kepulangan jemaah," kata dia.
Sangat Memuaskan, Indeks Kepuasan Haji 2019 Naik 0,68 Poin
Dream - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Tahun 2019 boleh tersenyum bangga. Indeks Kepuasaan Jemaah Haji (IKJH) tahun ini yang dilakukan Badan Pusat Statistik memperlihatkan hasil sangat memuaskan.
Pencapaian tersebut membuat Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin berhasil mempertahankan prestasi penyelenggarakan haji dengan hasil menembus kategori sangat memuaskan.
"Kami mengucapkan selamat kepada seluruh penyelanggara ibadah haji 1440H/2019M. IKJH 2019 ini nilai mencapai 85,91," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, Kamis, 17 Oktober 2019.
Dalam laporannya, IHKJH 2019 meningkat 0,68 poin dibandingkan 2018 yang berada pada indeks 85,23.
Survei menyasar tujuh layanan, petugas haji, ibadah, akomodasi, katering, transportasi, kesehatan, dan pelayanan lain.
Suhariyanto mengatakan, survei melibatkan 14.400 jemaah haji reguler dan 326 jemaah haji khusus selama 2,5 bulan pelaksanaan operasional haji.
Pelayanan Armuzna jadi Sorotan
Bila dirinci menurut jenis pelayanan, indeks kepuasan tertinggi terdapat pada pelayanan transportasi bus shalawat, yaitu sebesar 88,05. Pelayanan ibadah bernilai 87,77, sementara itu pelayanan katering non-Armuzna bernilai 87,72, pelayanan petugas sebesar 87,66, pelayanan bus antarkota sebesar 87,35.
Pelayanan akomodasi hotel sebesar 87,21, pelayanan lain-lain sebesar 85,41, dan pelayanan katering di Armuzna sebesar 84,48. Pelayanan transportasi bus Armuzna sebesar 80,37 dan pelayanan tenda di Armuzna sebesar 76,92.
Berdasarkan lokasi tempat pelayanan, indeks kepuasan jemaah tertinggi terdapat pada pelayanan yang dilakukan selama di bandara, yaitu sebesar 87,94. Berikutnya secara berturut-turut pelayanan di Mekah bernilai 87,89, pelayanan di Madinah bernilai 86,44, dan pelayanan di Armuzna bernilai 82,57.
“Untuk hasil yg komprehensif, tim Survei Kepuasan Jemaah Haji BPS yang terdiri dari enam orang, melakukan empat jenis pengumpulan data,” kata dia.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sering 'Bukber' saat Ramadan? Ini Dia 6 Kerugian yang Bakal Kamu Dapetin, Salah Satunya Jadi Ajang Pamer
Di balik kebahagiaan buka bersama, ada sisi negatifnya yang mungkin terabaikan.
Baca SelengkapnyaPuasa Ramadan Sebentar Lagi, Ini Dia Persiapannya agar Lebih Khusyuk dan Maksimal
Bulan Ramadan menjadi momen untuk melatih kesabaran serta ketakwaan di dalam diri.
Baca SelengkapnyaKetentuan Puasa bagi Musafir, Mana yang Lebih Utama Antara Tetap Puasa atau Membatalkannya?
Ketentuan puasa Ramadan bagi musafir dalam membatalkan atau melanjutkan puasanya disesuaikan dengan kondisi mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
7 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan Secara Tidak Sadar
Berikut adalah tujuh hal yang dapat membatalkan puasa Ramadhan secara tidak sadar.
Baca SelengkapnyaKedahsyatan Banyak Membaca Istighfar saat Sahur, Waktu Terbaik untuk Mendapatkan Ampunan Allah SWT
Saat sahur jadi waktu terbaik sekaligus ada pahala besar yang akan didapatkan.
Baca Selengkapnya44 Kata Bijak Sufi tentang Ramadhan, Jadi Bahan Renungan Selama Jalani Puasa
Selain menjadi bulan yang penuh hikmah, Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat untuk merenung dan memperbaiki diri.
Baca SelengkapnyaAksi Sopir Truk Kasih Tumpangan ke Bocah Jalan Kaki Sambil Menggendong Adiknya, Banjir Pujian!
Salut Sopir ini Berikan Tumpangan Pada Bocah yang Jalan Kaki Sambil Gendong Adiknya
Baca Selengkapnya38 Kata-Kata Menyambut Ramadhan Bahasa Arab, Memperkuat Ukhuwah Sesama Muslim
Kata-kata menyambut Ramadhan dalam Bahasa Arab yang isinya saling mengingatkan dan menyemangati sesama muslim.
Baca SelengkapnyaKisah Seram Sopir Ambulans Saar Antar Jenazah, Dengar Jeritan Minta Tolong hingga Dentuman Kuat dari Keranda
Kisah sopir ambulans diganggu setan saat antar jenazah.
Baca Selengkapnya