Dream - Polda Metro Jaya akan mengirim penyidik ke Australia untuk menggali informasi terkait kasus kematian Wayan Mirna Salihin.
" Kami sudah mendapatkan izin dari kepolisian Australia (AFP-red) dan ini waktu kami untuk menginvestigasi," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Carnavian di Polda Metro Jaya, kemarin.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menambahkan, tim penyidik yang dikirim ke Australia khusus untuk menginterograsi beberapa orang di yang mengenal Jessica saat tinggal di Negeri Kanguru itu.
Dari keterangan yang didapat itu, nantinya akan digunakan polisi untuk mengembangkan petunjuk yang didapat di Indonesia.
" Penyidik yang dikirim ke sana untuk mewawancarai kenalan Jessica, karena ada beberapa petunjuk yang dikembangkan," ucap Krishna.
Selain untuk menggali informasi seputar sosok Jessica, penyidik yang diberangkatkan juga ingin melihat gambaran mengenai pertemanan Jessica dengan Mirna.
" Kalau kami (yang ke sana-red) bisa observasi biar dapat gambarannya," ujar dia.
Meski begitu, Krishna belum dapat mengatakan kapan tim penyidik dari Polda Metro Jaya akan diberangkatkan. Sebab, ada beberapa kelengakapan yang harus dituntaskan penyidik.
" Belum, belum. Kan butuh surat izin, surat perintah, pesan tiket," ucap dia.
Lebih lanjut, Krishna enggan membeberkan siapa-siapa dan catatan apa saja yang hendak dikejar penyidik saat tiba di Australia. Sebab, menurut dia, proses penyidikan di luar kuasa hukum polisi memerlukan prosedur yang ketat.
" Memeriksa saksi di luar negeri secara prosedur harus ada dukungan dari kantor Konsultan Jenderal (Konjen) di Sydney, Australia," kata dia.
Dengan diberangkatnya tim penyidik ke Australia maka proses penahanan Jessica praktis akan memerlukan waktu. (Ism)
Dream - Sudah hampir sebulan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin berjalan. Tetapi, hingga kini kepolisian Polda Metro Jaya belum mengungkapkan motif di balik pembunuhan Mirna.
Dharmawan Salihin, ayah Mirna menepis kabar terbunuhnya putrinya berlatar belakang bisnis. Sebab, menurut dia, antara Jessica dan Mirna tidak memiliki ikatan bisnis.
" Wah kejauhan, nggak ada kaitannya. Om kerja apa, dengan Mirna dan Jessica ngak ada kaitannya. Dia (Jessica-red) baru pertama kali lihat," kata Dharmawan usai mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Rabu 10 Februari 2016.
Dharmawan mengatakan posisi sebagai pemimpin perusahaan miliknya terbilang sudah cukup lama. Tapi, Dharmawan menyebut, proses belajar Mirna untuk memimpin perusahaan miliknya terbilang baru.
" Dari dulu juga sudah menjabat. Tapi kan ngajarin kerjanya baru pas pulang dari Australia dan nikah," ujar dia.
Lebih jauh, mengenai aktivitas Mirna dan Jessica di Negeri Kanguru itu, yang diselidiki Polisi Federal Australia (AFP), Dharmawan enggan menanggapi.
Meski telah mendengar informasi yang diberikan polisi Australia kepada Polda Metro Jaya, dia enggan membeberkan hasil temuan itu.
" Saya kalau ngomong semua, sama saja saya telanjangin semuanya," ucap dia.
Menurut dia yang terpenting saat ini adalah kasus ini dapat cepat disidangkan. Sebab, sejauh pengelihatannya polisi dan jaksa telah mengoreksi berkas kasus kematian Mirna.
" Insya Allah doain saja supaya kasus ini cepat disidangkan. Mudah-mudahan bisa cepat nih, nggak ada kurang apa-apa," kata dia.
Seperti yang diketahui sebelumnya, perngacara Jessica yaitu Yudi Wibowo sempat membuka dugaan kasus yang menimpa kliennya.
Kala itu, Yudi mengatakan jika motif warisan bisa saja muncul dan menjerat Arief Soemarko, suami Mirna.
" Siapa yang ngomong warisan. Jessica kan nggak ada saudara sama Bapaknya Mirna. Kalau dapat warisan motifasinya ya suaminya (Arief-red)," ujan dia menerangkan. (Ism)
Dream - Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Carnavian menjelaskan kerjasama Polri dengan Kepolisian Federal Australia (AFP), terkait kasus kematian Wayan Mirna Salihin.
Menurut Tito, kerja sama dua kepolisian itu untuk mendapatkan kejelasan hubungan tersangka Jessica Kumala dengan Mirna.
" Kami sudah mendapat prosedur di sana. Kami sudah mendapatkan izin dari Kepolisian Australia dan ini waktu kami menginvestigasi," kata Tito di Polda Metro Jaya, Rabu 10 Januari 2016.
Tito menambahkan, kerja sama dengan polisi Australia juga untuk melihat perkawanan dua perempuan itu selama bersekolah di Billy Blue of College, Sidney, Australia.
" Kami menghubungi teman-teman polisi Australia untuk melihat bagaimana hubungan antara Jessica dan Mirna dan (teman-temannya-red) yang lain lain," ucap dia.
Tak hanya itu, penyidikan Polda Metro Jaya dan polisi Australia untuk melihat karakter Jessica selama di Australia. Penyidikan ini sekaligus untuk membongkar hubungan Jessica dengan Mirna.
" Kami ingin tahu hubungan jessica dengan Mirna dengan lebih spesifik. Kami mau tahu profil Jessica termasuk karakter selama dia hidup di Australia. Hal itu untuk mencari tahu kemungkinan motif hubungan Mirna dengan Jessica," kata dia.
Dream - Ayah Mirna, Darmawan Salihin mengungkap pesan mengejutkan dari Jessica Kumala Wongso, tersangka pembunuh putrinya yang dikirim untuk anaknya, Wayan Mirna Salihin. Pesan itu ditemukan dalam messenger WhatsApp di ponsel putrinya.
Hal itu terungkap dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa malam 2 Februari 2016. Bermula saat advokat Hotman Paris Hutapea melontarkan pertanyaan kepada Darmawan.
" Apakah ada pesan seolah-olah Jessica marah saat ditinggal Mirna menikah," tanya Hotman di acara yang sama.
Mulanya, Darmawan agak ragu menyampaikan ini di media karena terkait materi penyidikan. Tapi akhirnya, Darmawan menjawab pertanyaan advokat nyentrik itu.
" Mau dong dicium sama loe, udah lama," Darmawan mengutip pesan Jessica di ponsel putrinya. " Yang saya lihat seperti itu," tegas Darmawan membacakan pesan 'mesra' itu.
Darmawan mengaku, masih ada lagi beberapa pesan dari Jessica ke putrinya, namun itu akan dibuka di pengadilan.
Menurut Darmawan, Jessica sempat menghilang lama. Tetapi, mendadak muncul dan mencari Mirna.
Bantah
Pengacara Jessica, Yudi Wibowo, membantah kliennya itu penyuka sesama jenis. " Enggak benar itu. Jessica itu punya pacar bule," kata Yudi.
Yudi mengakui, Jessica tidak menyukai pria Indonesia. Sepengetahuannya, Jessica selalu menjalin cinta dengan pria asing. Tapi, Yudi tak menjelaskan dari negara manakah kekasih Jessica berasal.
" Dia nggak suka (cowok) Indonesia. Kekasihnya berwarga negara asing itu namanya Patrick," ucap Yudi beberapa waktu lalu.
Yudi menuturkan kedekatan yang terjalin antara Jessica dan Mirna hanya sebatas pertemanan. Keduanya, kata Yudi, dekat karena sekolah di universitas yang sama di Sidney, Australia.
" Mereka memang bersahabat, karena sama-sama dari Indonesia juga. Tetapi, keduanya tidak tinggal di rumah yang sama. Jessica tinggal sendirian, sedangkan Mirna tinggal bersama orangtuanya," kata dia. (Ism)
Dream - Ekspresi wajah Jessica Kumala terlihat tenang saat melakukan rekonstruksi kematian sahabatnya, Wayan Mirna di Kafe Olivier, West Mall, Grand Indonesia (GI), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu 7 Februari 2016.
Dalam rekonstruksi itu, Jessica memperagakan adegan saat ia terlebih dahulu datang ke kafe. Jessica diantar pelayan kafe bernama Cindy, lalu duduk di sebuah meja.
Jessica kemudian memegang menu makanan sambil memainkan ponsel di meja yang telah dipilihnya.
Saat menunggu dua sahabatnya, Mirna dan Hani datang, di meja sudah tersaji dua minuman.
Tak lama, kemudian Mirna dan Hani datang. Saat bertemu, Hani tampak memeluk Jessica sedang Mirna berada di belakang Hani.
Data CCTV
Kuasa hukum Jessica, Andi Joesoef menjelaskan, rekonstruksi dilakukan untuk memperdalam pemeriksaan dan mencocokkan dengan data yang dilihat dari CCTV kafe.
" Rekonstruksi ini untuk kebutuhan pendalaman pemeriksaan. Ini sudah ketiga kalinya," kata Andi.
Pada rekonstruksi kali ini, ada sejumlah adegan tambahan untuk proses kroscek dengan data penyidik di CCTV.
" Saya sih belum lihat CCTV. Tapi ini untuk sinkronkan data di CCTV juga. Polisi jangan hanya fokus ke Jesica. Semua harus diperiksa termasuk yang mengaduk kopinya," imbuhnya.
Dream - Polisi meyakini Wayan Mirna Salihin diracun di lokasi kejadian. Racun sianida itu dimasukan oleh seseorang ke dalam es kopi yang diminumnya.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi, Krishna Murti mengatakan, kecil kemungkinan racun itu dimasukkan oleh pihak kafe.
Sebab, dari hasil pemeriksaan Puslabfor terhadap sampel kopi yang diambil dari kafe, tidak ditemukan adanya kandungan Natrium Sianida (NaCN).
" Dari kopi-kopi lain di kafe itu, proses pembuatan dan lain-lain kecil kemungknan sianida masuk di proses pembuatan itu. Ada critical point yang sedang kita gali, ini kita butuh waktu 1-2 hari," kata Krisna di kantornya, Jakarta, Senin 18 Januari 2016.
Dia memastikan, Tempat Kejadian Perkara (TKP) Mirna diracun adalah di Kafe Olivier Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
" TKP-nya kemungkinan hanya satu TKP untuk masuknya racun itu ke tubuh Mirna, yaitu di kafe Olivier Grand Indonesia," ujarnya.
Namun, untuk memastikan tindak pidananya apa, penyidik akan menggelar perkara terlebih dahulu. Racun itu diduga masuk ke dalam tubuh Mirna melalui kopi itu.
" Racun sianida itu masuk ke tubuh Mirna melalui kopi. Apakah itu diracun atau teracun nanti kita gelar lagi," katanya menegaskan. (Ism)
Advertisement
Foto Nisya Ahmad Kecil Mirip Banget Lily, Netizen: Memang Sudah Takdir
Jepang Butuh 400 Ribu Tenaga Kerja Tiap Tahun, Peluang Pekerja Migran Makin Besar
Penasaran Suasana Kuliah, Kakek 60 Tahun Wujudkan Impian Jadi Mahasiswa
Cemaran Radiasi Cs-137 Terdeteksi, KLH Tetapkan Status Kejadian Khusus di Kawasan Industri Cikande
Penasaran Suasana Kuliah, Kakek 60 Tahun Wujudkan Impian Jadi Mahasiswa
Berawal Dangdut Keliling, Ini Sumber Penghasilan Ayu Ting Ting yang Kini Jadi Artis Tajir
Diet Telur yang Benar Efektif Turunkan Berat Badan, Pastikan Perhatikan Hal Ini
Foto Nisya Ahmad Kecil Mirip Banget Lily, Netizen: Memang Sudah Takdir
Ultah ke-3, Finally Found You! Rilis The Ultimate Concentrates
Jepang Butuh 400 Ribu Tenaga Kerja Tiap Tahun, Peluang Pekerja Migran Makin Besar