Dream - Dua wanita dan empat pria yang menjadi tersangka dalam pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jon-un dikabarkan orang-orang yang dibayar.
Menurut sumber keamanan Malaysia kepada Telegraph, mereka semua sebelumnya tidak saling kenal.
Keenam tersangka, yang sebagian besar dianggap agen tidur, tinggal di Kuala Lumpur. Mereka direkrut dan menerima pengarahan untuk membunuh Kim Jong-nam oleh seorang agen rahasia Korea Utara, menurut satu sumber yang tak mau disebutkan namanya.
Yang lebih mengejutkan, salah satu dari dua wanita yang terlibat pembunuhan Jong-nam itu adalah Siti Aisyah, seorang wanita asal Indonesia.
Siti adalah tersangka kedua yang ditangkap pada Selasa dini hari. Dia telah tinggal selama beberapa bulan di sebuah klub malam di Kuala Lumpur.
Baik Siti dan tersangka wanita lain, seorang wanita Vietnam, mengaku kepada polisi mereka dibujuk untuk menyerang Jong-nam sebagai bagian dari 'lelucon'.
Siti mengaku didekati oleh seorang pria misterius di klub malam tempatnya bekerja. Pria itu menawarkan uang US$ 100 untuk membantunya melakukan aksi lelucon itu.
Laporan, yang tidak dapat diverifikasi secara independen, itu menduga Siti menerima tawaran dengan kesepakatan karena dia membutuhkan uang.
Tapi Siti tidak tahu siapa Kim Jong-nam. Dilaporkan bahwa dia mengaku tidak tahu tersangka lainnya dalam kasus ini. Siti mengira mereka adalah kru film di sebuah acara televisi reality show.
Diketahui Siti berasal dari Serang. Siti sebelumnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta, sebelum pindah ke Malaysia pada 2013 dengan mantan suaminya sekarang.
Klaim Siti itu sesuai dengan pengakuan wanita lain, Doan Thi Huong, seorang warga negara Vietnam.
Dia juga mengatakan kepada polisi telah ditipu untuk mengoleskan racun pada Jong-nam dalam aksi yang dia percaya adalah acara reality show.
(Sah/Sumber: The Telegraph)
Dream - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, disebut telah membunuh kakak iparnya, Kim Jong-nam, 45 tahun, menggunakan pembunuh bayaran. Jong-nam ditemukan tewas di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Senin, (13/2/2017) kemarin.
Padahal, Jong-nam pernah menulis surat kepada Jong-un untuk membiarkan dia dan keluarganya tetap hidup. Jong-nam merasa dia bukan ancaman bagi kekuasaan diktator Korea Utara tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kim Jong-nam (45) tewas saat menunggu penerbangan ke Macau. Salah satu kota di China tersebut selama ini menjadi tempat pengasingannya.
Dalam pembunuhan ini, polisi Malaysia menangkap seorang wanita. Wanita itu diduga anggota komplotan pembunuh bayaran yang ditugasi Jong-un.
Sementara itu, Direktur Agen Rahasia Korea Selatan, Lee Byong-ho, mengatakan Jong-nam juga pernah menjadi target percobaan pembunuhan namun gagal. Kasus itu terjadi pada 2012 lalu.
Setelah itu, Jong-nam menulis surat kepada Jong-un. Dia meminta pemimpin Korea Utara itu untuk tidak lagi menyerang dia dan keluarganya.
Kata Byong-ho, Jong-nam telah berulang kali menyatakan dia tidak punya ambisi untuk menguasai Korea Utara. Jong-nam pun sempat meyakinan Jong-un dia bukan ancaman.
" Tetapi pembunuhan menggunakan racun di Bandara Internasional Kuala Lumpur ini adalah akibat kelainan halusinasi dari Kim Jong-un," tambah Byong-ho.
Istri pertama Jong-nam, Shin Jong-hui, saat ini tinggal di pinggiran utara Beijing dengan anaknya. Sedangkan istri kedua, Lee Hye-Kyong, tinggal di sebuah kompleks apartemen di Macau dengan putra mereka, Han-sol, dan putri mereka, Sol-hui.
Pihak berwenang China dilaporkan telah meningkatkan keamanan di sekitar dua keluarga ini. Tetapi tidak jelas apakah pengamanan yang sama juga diberikan kepada istri ketiga Jong-nam, Chen Jia-Xi,dan tiga anak lain dengan wanita yang berbeda.
Pemerintah Perancis pernah memberikan pengamanan khusus kepada Kim Han-sol, putra Jong-nam pada 2013. Saat itu, Han-sol berusia 21 tahun.
Han-sol telah memancing amarah pamannya setelah menggambarkan Kim Jong-un sebagai 'diktator' dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV Finlandia pada tahun 2012.
Dalam wawancara itu, dia juga mengungkapkan ambisinya untuk membantu rakyat di semenanjung Korea agar bersatu kembali
Atas kematian Kim Jong-nam, Pemerintah Korea Utara telah mengirimkan diplomat senior ke Malaysia untuk meminta pihak berwenang tidak melakukan autopsi. Permintaan itu telah ditolak oleh Pemerintah Malaysia.
Anehnya, seorang juru bicara tidak resmi untuk Pyongyang yang berbasis di Jepang mengklaim Kim Jong-nam tidak mati.
Dia menambahkan laporan pembunuhan itu adalah usaha untuk mendiskreditkan Korea Utara dan mengalihkan perhatian dari kerusuhan politik di Korea Selatan.
Direktur Eksekutif Centre for North Korea-US Peace, Kim Myong-chol, mengatakan kepada The Telegraph pada Rabu kemarin, pria yang tewas di Kuala Lumpur itu bukan kakak ipar Jong-un.
" Itu bukan Kim Jong-nam, dan itu bukan keluarga Kim Jong-un," kata Myong-chol.
" Jika Anda mendengarkan aksennya, itu jelas Korea Selatan dan ini semua adalah pengalih perhatian," ucap dia melanjutkan
Sumber: telegraph.co.uk
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'