Kisah Mengerikan di Balik Sekoci Terakhir Kapal Titanic

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 21 April 2016 09:13
Kisah Mengerikan di Balik Sekoci Terakhir Kapal Titanic
Tragedi itu meninggalkan sejumlah kisah mengharukan, namun juga mengerikan.

Dream - Kecelakaan maut yang menimpa kapal Titanic pada 104 tahun lalu meninggalkan sejumlah kisah mengharukan, namun juga mengerikan.

Salah satunya adalah kisah sekoci terakhir kapal Titanic yang diduga tidak pernah diluncurkan dari kapal nahas itu.

Satu bulan setelah kapal Titanic menabrak gunung es dan tenggelam di Samudra Atlantik, kapal Inggris RMS Oceanic menemukan tiga mayat laki-laki di sebuah perahu kecil sekitar 200 mil dari lokasi kecelakaan.

Perahu kecil itu kemudian diidentifikasi sebagai Collapsible Boat A itu ternyata sekoci terakhir dari kapal Titanic sebelum tenggelam. Sekoci terakhir itu tidak pernah diluncurkan dan baru terlepas setelah kapal Titanic mulai tenggelam pada 12 April 1912 malam.

Sebanyak 30 penumpang yang sedang berenang di laut berupaya menggapai sekoci terakhir itu. Namun sebagian besar menyerah dan meninggal karena tidak tahan dengan air laut yang sangat dingin. Sedangkan 12 orang lainnya diselamatkan oleh sekoci lain.

Pada tanggal 13 Mei 1912 atau satu bulan setelah Titanic tenggelam, kapal Oceanic melintas dan melihat sebuah perahu kecil terombang-ambing di tengah laut. Kapten Oceanic memerintahkan awak kapal untuk mendekatinya.

Dengan menggunakan teropong, mereka melihat ada tiga mayat dalam perahu kecil itu yang ternyata sekoci terakhir kapal Titanic. Ketiga mayat tersebut sudah sangat sulit dikenali.

Namun tiga mayat tersebut diyakini adalah dua petugas pemadam kebakaran dari ruang mesin dan penumpang kelas satu bernama Thomson Beattie, 37, yang masih mengenakan jasnya.

Dalam sebuah surat, seorang penumpang kapal Oceanic yang tidak diketahui identitasnya menulis, " Saya melintas Samudra Atlantik satu bulan setelah bencana menimpa Titanic."

" Kami mengangkat sebuah sekoci yang di dalamnya ada tiga mayat penumpang Titanic yang sudah tidak dikenali, seorang memakai jas dan dua lainnya pemadam kebakaran."

" Semua bantuan datang dari awak kapal Oceanic. Mayat-mayat itu dibacakan doa dan kemudian dimakamkan. Sementara sekoci itu dinaikkan ke dek."

Bersama surat itu ditemukan...

1 dari 3 halaman

Dalam Surat Itu Terdapat...

Dalam Surat Itu Terdapat... © Dream

Bersama surat itu, terdapat tiga foto hitam-putih yang menggambarkan proses penyelamatan dan pengangkatan sekoci terakhir Titanic.

Di sekoci terakhir Titanic, ditemukan cincin kawin milik Gerda Lindel yang bertuliskan 'Edward untuk Gerda'.

Wanita itu meninggal dunia ketika mencoba untuk mencapai suaminya Edward di sekoci. Edward pun meninggal tak lama setelah istrinya, sambil tetap memegang cincin kawin itu.

Tubuhnya kemudian dibuang di laut untuk meringankan beban sekoci yang diperkirakan kelebihan muatan.

Surat, foto, dan cincin kawin yang menjadi saksi bisu kecelakaan Titanic dan penyelamatan sekoci terakhir kapal nahas itu akan dijual di rumah lelang Henry Aldridge and Son, Devizes, Wiltshire, Inggris pada Sabtu, 23 April mendatang.

Koleksi memorabilia Titanic tersebut diperkirakan akan laku sekitar 3,000 poundsterling (sekitar Rp 56,7 juta).

2 dari 3 halaman

Korban Titanic Selamat Karena Menyuap

Korban Titanic Selamat Karena Menyuap © Dream

Dream - Surat bernada marah dari seorang bangsawan Inggris yang selamat dari tenggelamnya Titanic pada 1912 akan dilelang di Amerika Serikat, pekan depan.

Lady Lucy Duff-Gordon, bangsawan yang menjadi target kemarahan publik setelah dia menyelamatkan diri dari kapal laut malang itu dengan sekoci hampir kosong. Dia menulis dua lembar surat di London satu bulan setelah bencana.

Rumah lelang di New England, RR Auction, mengatakan surat itu diperkirakan akan laku US$ 6 ribu (Rp 75 juta) saat lelang online diadakan di Boston pada 22 Januari mendatang. Penjualan akan digelar seminggu setelah lelang online dilakukan.

Duff-Gordon, 48 tahun dan suaminya, Sir Cosmo Duff-Gordon, 49 tahun, adalah dua penumpang kelas I di Titanic, saat kapal nahas itu melakukan pelayaran perdananya dari Southampton di Inggris ke New York di Amerika Serikat.

Mereka menjadi bahan gunjingan dan cemoohan saat sekoci mereka hanya memuat 12 orang yang seharusnya berisi 40 orang.

Kapal Titanic tenggelam di perairan pulau Newfoundland di Kanada pada 15 April 1912 setelah menabrak gunung es. Kecelakaan yang menimpa Titanic hingga kini masih dianggap sebagai tragedi kelautan terburuk sepanjang sejarah.

Pasangan bangsawan itu diduga telah menyuap para kru agar tidak kembali menyelamatkan penumpang lain saat mereka berada dalam sekoci. Namun pihak penyelidik di Inggris mengklaim kesimpulan itu tidak berdasar.

Mereka adalah satu-satunya penumpang yang dipanggil untuk memberi kesaksian sebelum penyelidikan oleh British Wreck Commissioner dimulai, pada Mei hingga pertengahan Juli 1912.

(Ism, Sumber: Emirates 24/7)

3 dari 3 halaman

Terkuak, Fakta Mengerikan Laundry Hotel

Terkuak, Fakta Mengerikan Laundry Hotel © Dream

Dream - Sebuah laporan investigasi The Beijing News menguak praktik berbahaya pada laundry atau penatu hotel di Ibukota China. Ternyata, penatu-penatu hotel itu menggunakan bahan kimia berbahaya.

Laporan itu menyebut hotel-hotel di Beijing itu menggunakan berkilo-kilogram soda api untuk mencuci seprai dan juga handuk untuk tamu.

Tak hanya satu hotel. Praktik yang dinilai berbahaya itu dilakukan hampir di semua hotel di Beijing. Mulai hotel kecil hingga berbintang.

Bahan dengan nama kimia Natrium Hidroksida disebut-sebut sangat korosif. Selain itu, bisa berdampak buruk pada kulit jika terus-menerus terkena dalam jangka waktu yang lama.

Inilah yang mengundang kemarahan pengguna medis sosial di China. Mereka khawatir praktik ini akan berbahaya dan merugikan para tamu hotel.

Kepada reporter The Beijing News yang menyamar, pekerja laundry hotel di wilayah Distrik Fengtai, mengatakan, penggunaan soda api dengan jumlah banyak akan mempermudah proses pencucian.

“ Kita tidak butuh waktu terlalu lama untuk mencuci seprai, soda api bisa membersihkan bagian yang paling kotor sekalipun,” tutur pekerja itu.

Alkali Natrium Hiroksida sering digunakan sebagai bahan pembersih industri yang kuat karena dapat melarutkan lemak, minyak dan kotoran dari protein. Tetapi disarankan tidak digunakan untuk mencuci bahan seperti tempat tidur yang bersentuhan dengan kulit, karena dapat memicu masalah dermatologis.

Dalam laporan investigasi itu, reporter The Beijing News mendaftar nama-nama hotel yang melakukan praktik berbahaya pada laundry ini. Hasil tes air bekas cucian laundry pada salah satu hotel menunjukkan tingkat keasamannya mencapai 10. Padahal ukuran normal dan aman adalah 6,5 hingga 7.

Menurut Xiang Yikui, dokter kulit dari Rumah Sakit Union, sebuah rumah sakit terkemuka Beijing, alkali yang terpapar pada handuk bisa menyebabkan kulit gatal dan pada jangka pangang akan menimbulkan masalah serius pada kulit. (Sumber: CCTV News)

Beri Komentar