Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Nama kelompok teror ISIS kembali mengemuka pascarentetan teror di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur serta Pekanbaru, Riau.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyebut, saat ini Polri mencatat sebanyak 500 veteran kelompok radikal ISIS kembali ke Indonesia.
" Secara rahasia kita lakukan pemantauan, tidak bisa dibuka umum," kata Setyo, Selasa, 15 Mei 2018 kemarin.
Secara umum, Polri berkoordinasi dengan Ditjen Imigrasi untuk memantau kepulangan WNI dari Suriah.
" Kita kan tidak tahu mereka dari mana kalau tidak koordinasi dengan imigrasi," ujar Setyo.
Sejak mengemuka, ISIS menjadi daya tarik bagi simpatisannya. Warung Nusantara (WN) 88 Sub Unit Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebut pada Juli 2017 sekitar 30 anggota teroris jaringan ISIS kembali.
" Angka itu hasil informasi dari Mabes Polri dan Densus 88, makanya perlu perhatian serius dari pemerintah daerah," kata Sekretaris WN 88 Kabupaten Garut, Cepi Krisna, kepada Liputan6.com.
Dream - Di bulan yang sama, otoritas keamanan Turki juga menangkap 435 warga negara Indonesia (WNI) yang bergabung dengan ISIS. Peneliti dari Institute for Policy Analysis of Conflict Sidney Jones menyebut jumlah itu merupakan terbanyak kedua.
Sidney menyebut jumlah besar WNI yang ditangkap di Turki berpergian secara berkeluarga.
" Tiga kelompok pertama yang dideportasi dari Turki ke Indonesia beberapa waktu lalu berjumlah 137 orang. Sekitar 79,2 persennya adalah anak-anak dan perempuan," kata Sidney.
Sidney Jones menjelaskan banyaknya keluarga yang terperangkap ISIS bukan karena alasan ideologi. Melainkan gaya hidup.
" Ketika kita berbicara tentang 'militan jihad' persepsi kita mengarah pada laki-laki yang menjadi teroris. Namun faktanya, warga Indonesia yang pergi ke sana adalah keluarga yang ingin 'merasakan kehidupan Islam secara murni'," ujar Sidney.
Dream - Remaja 17 tahun yang turut serta masuk ke lingkungan ISIS yaitu Nurshandrina Khairadhania. Dia ke Suriah bersama nenek, orangtua, saudara perempuan paman, bibi, dan saudara sepupunya.
Dalam wawancara yang diunggah di SCTV, Nur mengatakan masuk ke lingkaran ISIS karena jargon masyarakat Islam baru, kehidupan yang enak, pendidikan gratis, dan kesehatan yang terjamin.
" ISIS menjanjikan fasilitas dan membayar semua hutang umat Muslim yang bergabung dengan ISIS." kata Nur.
" Semua yang dikatakan ISIS jauh dari Islam. Sebab yang dikatakan Islam adalah kedamaian," ucap dia menambahkan.
Usai tersadarkan, mereka melarikan diri. Saat ini Nur dan keluarga tinggal di kampung pengungsian Ain Issa di Raqqa, Suriah. Mereka berharap dapat kembali kampung halamannya Jakarta. (Ism, Sumber: Liputan6.com.)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati