KPAI Temukan Lagi Buku Ajar Cetak Yerusalem Ibu Kota Israel

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Jumat, 15 Desember 2017 11:53
KPAI Temukan Lagi Buku Ajar Cetak Yerusalem Ibu Kota Israel
Penulisnya menggunakan sumber yang sama.

Dream - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali menemukan buku pelajaran IPS Kelas 6 SD/Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang menuliskan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Buku itu berasal dari penerbit yang berbeda. 

" KPAI kembali menerima laporan yang sama tetapi berbeda penerbit, kali ini penerbit Intan Pariwara," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Jumat 15 Desember 2017.

Berdasarkan laporan dari masyarakat, buku-buku tersebut ternyata diterbitkan dari 2009 dan sudah digunakan oleh sekolah untuk materi pembelajaran cukup lama.

" Artinya sudah dipergunakan sebagai pembelajaran sejak 8 tahun yang lalu. Namun, baru heboh tahun 2017 karena kontroversi pernyataan Presiden Amerika Serikat baru-baru ini terkait pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel," ucap dia.

Retno menjelaskan, dalam buku IPS kelas 6 yang dicetak itu terdapat materi yang menjelaskan nama-nama negara Asia Barat dalam bentuk tabel.

" Di tabel Asia Barat itulah tertulis di kolom negera Israel dan di kolom ibukota Yerusalem," ujar dia.

Buku salah cetak

Sedangkan di buku IPS kelas 6 yang dicetak oleh Yudistira, pada pembahasan Benua Asia, kesalahan serupa juga muncul.

" Negara Palestina dengan ibukotanya hanya diisi tanda strip alias kosong," ucap dia.

Buku salah cetak

Berdasarkan penjelasan penerbit Yudistira dengan nomor surat 12/Pnb-YGI/XII/2017 tertanggal 12 Desember 2017, menyatakan sumber data bahwa negara Israel ibu kotanya Yerusalem dari world population sheet 2010.

Meski beda penerbit, kedua buku tersebut dibuat oleh pengarang yang sama yakni Shandy Amalia dan I.S Sadiman.

" Penerbit beda, penulisnya sama," kata dia.

(Sah)

 

Beri Komentar