Malam Ini Gerhana Bulan Total, Berikut Waktu Kejadiannya

Reporter : Irma Indriani
Sabtu, 4 April 2015 15:02
Malam Ini Gerhana Bulan Total, Berikut Waktu Kejadiannya
Pada waktu-waktu berikutnya, semua pengamat bisa mengamati fase-fase gerhana hingga berakhirnya fase Gerhana berakhir.


Dream - Setelah gerhana matahari total, akan terjadi lagi fenomena alam yang tak kalah menakjubkan. Gerhana bulan total.

Seperti dilansir keterangan resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hari ini Sabtu 4 April 2015 akan terjadi Gerhana bulan total.

Gerhana ini dapat diamati dari wilayah Indonesia. Gerhana ini dapat diamati juga dari Amerika, Samudra Pasifik, Australia, Asia kecuali bagian Barat, dan sebagian kecil Afrika Timur.

Seluruh proses Gerhana Bulan akan bisa diamati dari wilayah Papua bagian Timur. Hal ini mengingat Bulan sudah terbit sebelum fase Gerhana mulai terjadi.

Adapun pengamat di daerah Papua bagian Barat, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara dan sebagian Kalimantan bagian Timur akan mendapati Bulan dalam fase Gerhana Penumbra saat Bulan terbit.

Pengamat yang berada di Kalimantan Timur bagian Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat,Kalimantan Selatan, Bali, Jawa dan Sumatra akan mengamati Bulan dalam fase Gerhana Sebagian saat Bulan terbit.

Pada waktu-waktu berikutnya, semua pengamat bisa mengamati fase-fase gerhana hingga berakhirnya fase Gerhana berakhir. Berikut rinciannya:

Malam Ini Gerhana Bulan Total, Berikut Waktu Kejadiannya

Waktu kejadian gerhana bulan total pada 4 April 2015 (Sumber: BMKG)  Baca Juga: Gerhana Bulan Total Akhir Pekan Ini Akan Mengubah Dunia Kini Tak Perlu Menangis saat Kupas Bawang Terkuak! Mengapa Wanita Suka Nonton Film Penguras Air Mata Berkat `Tetes Mata Ajaib`, Bisa Melihat dalam Gelap Cinta Sejati Bisa Dicari Pakai Rumus Matematika

1 dari 3 halaman

Ternyata, Setiap Gerhana Matahari Burung Berhenti Berkicau

Ternyata, Setiap Gerhana Matahari Burung Berhenti Berkicau © Dream

 

Setiap Gerhana Matahari Burung Berhenti Berkicau

Dream - Saat ini di Inggris terjadi gerhana matahari total. Namun ada kejadian menarik yang membuat fenomena itu disebut langka.

Saat bulan mulai menutup sinar matahari, pagi hari di Inggris akan menjadi gelap seperti saat senja. Namun jika dicermati ada fenomena unik lain yang dirasakan oleh manusia.

Burung-burung yang biasa ramai berkicau pada pagi hari, tiba-tiba sepi karena keadaan Inggris yang seperti senja.

Binatang-binatang malam seperti burung hantu dan kelelawar mulai keluar sementara binatang ternak dan peliharaan akan mencari tempat untuk beristirahat.

Selama gerhana terjadi, capung terlihat bersembunyi di balik daun, semut-semut kembali ke sarang mereka dan belalang berhenti berbunyi.

Menurut Chris Hickman dari Woodland Trust dikutip Dream.co.id dari laman The Telegraph, Jumat, 20 Maret 2015, seperti yang diperkirakan, burung-burung untuk sementara merasa bingung dengan mengira pagi ini malam hari. Hal itu terlihat sekali saat gerhana total terakhir pada 1999.

Para ahli memperingatkan binatang yang resah akan menjadi bingung dengan gerhana total ini dan para pemilik disarankan untuk memasukkan mereka di dalam rumah.

" Mereka akan mengira hari sudah gelap. Meskipun malam terjadi setiap hari, Anda tidak akan merasakan perbedaan saat intensitas cahaya berkurang banyak di pagi hari. Itu agak mengganggu bagi mereka," kata Donald Broom, profesor di University of Cambridge.

" Hewan di ladang akan berhenti merumput dan pindah ke tempat yang lebih terlindung seperti yang mereka lakukan pada malam hari."

" Ada kemungkinan beberapa hewan merasa rutinitas mereka terganggu dan menjadi bingung atau cemas," kata seorang juru bicara RSPCA.

" Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Yang penting para pemilik binatang menyadari tanda-tanda kecemasan pada hewan mereka untuk berjaga-jaga," imbuhnya.

Penjaga di kebun binatang London mengambil langkah-langkah untuk memastikan koleksi binatang tidak terganggu.

" Gerhana matahari, terutama gerhana total, bisa memengaruhi penerbangan ngengat malam dan kupu-kupu diurnal - yang mengandalkan cahaya untuk navigasi," kata Dave Clarke, Kepala Invertebrata Butterfly Paradise di Kebun Binatang London.

" Di sini kita akan mengubah pencahayaan sedikit untuk mengatasi kebingungan mereka selama gerhana matahari parsial."

Gerhana jarang terjadi karena orbit yang tidak sama antara Bulan dan Bumi. Gerhana sebagian atau penuh bisa terjadi jika Bumi dan Bulan dalam posisi yang sejajar. Selain itu gerhana hanya bisa terjadi saat Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi.

Gerhana total berikutnya akan terjadi pada 2081 dimulai dari Eropa tengah, dan akhirnya menuju Inggris pada 2090. Sebuah gerhana parsial akan terjadi di Inggris pada 2026.

2 dari 3 halaman

Fenomena Langka `Bulan Darah`

Fenomena Langka `Bulan Darah` © Dream

Fenomena Langka 'Bulan Darah'

Dream - Gerhana bulan total akan terjadi petang nanti. Namun, gerhana kali ini merupakan peristiwa langka. Sebab bulan akan terlihat kemerah-merahan, sehingga fenomena ini disebut pula dengan nama 'bulan darah'.

Saat puncak gerhana total, bulan akan masuk pada bayangan Bumi. Saat proses itu, atmosfer Bumi akan membiaskan cahaya kemerahan dari matahari, seperti yang biasa terjadi saat sang surya terbenam maupun terbit. Cahaya itu kemudian terpantul ke bulan, sehingga wajah satelit Bumi itu terlihat merona merah, sehingga disebut 'bulan darah'.

Menurut artronom Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Jamaluddin, gerhana bulan ini mulai terjadi pada pukul 16.15 WIB, Rabu 8 Oktober 2013. Namun untuk wilayah Indonesia barat, termasuk Jakarta, tak bisa melihat awal mula gerhana total ini. Sebab saat proses awal terjadinya gerhana, bulan belum terbit.

Gerhana total baru terjadi pada pukul 17.25 WIB hingga 18.24 WIB. Gerhana baru berakhir pada pukul 19.34 WIB. Saat gerhana total sudah terjadi, barulah wilayah Indonesia barat bisa menyaksikan fenomena ini. Sementara, masyarakat di Indonesia bagian timur bisa menyaksikan seluruh proses gerhana bulan total ini, mulai awal hingga akhir.

Fenomena 'bulan darah' ini telah terjadi beberapa kali dalam setahun ini. Sebelumnya fenomena ini terjadi pada 15 April silam. Sementara, kejadian serupa diprediksi akan terjadi kembali pada 4 April 2015 dan 28 September 2015. (Sumber: Lapan)

3 dari 3 halaman

Momen Langka Gerhana Matahari Terakhir

Momen Langka Gerhana Matahari Terakhir © Dream

Momen Langka Gerhana Matahari Terakhir

Dream - Menutup tahun 2014, alam semesta akan memberikan suguhan terakhir fenomena gerhana matahari. Sayang, tak semua penduduk bumi bisa menikmati momen berharga ini, termasuk Indonesia.

Mengutip laporan Dailymail.co,uk, Kamis, 23 Oktober 2014, fenomena gerhana matahari yang keempat atau terakhir pada 2014 akan terjadi pada hari ini. 

Sebagian penduduk di wilayah Amerika Utara kemungkinan bisa menikmati fenomena gerhana matahari sebagian. Pemandangan terbaik bisa ditemui di Northwest Amerika Serikat dan Prince of Wales Island di sebelah utara Kanada.

Kemungkinan gerhana matahari ini akan pelan-pelan menghilang di Kamchatka Peninsula di timur jauh Rusia.

Badan Antariksa AS (NASA) memperingatkan agar penduduk tetap berhati-hati ketika mengamati fonemena gerhana matahari ini. Kacamata biasa sangat tak disarankan untuk dipakai.

" Sepanjang sejarah, gerhana matahari total menawarkan kesempatan langka bagi peneliti untuk mengamati korona matahari," ungkap NASA.

Meski hanya mengalami gerhana matahari sebagian, fenomena langka ini masih menarik perhatian para peneliti.

Jay Pasachoff, seorang professor dari Williams College in Williamstown, Massachusetts dan anggota dari International Astronomical Union's Working Group on Eclipse mengatakan gerhana kali ini akan membuat bulan menutupi matahari sepanjang 60 mile wilayah AS mulai dari Oregon hingga South Carolina, dengan lebih dari 80 persen matahari tertutupi di sebagian besar wilayah AS. (Ism)

Beri Komentar