Dream - Andi Wahyudi memberikan keterangan terbaru pengakuan baru terkait motif pembunuhan Hayriantira alias Rian, asisten bos provider XL Axiata.
Selain karena kesal diejek 'kejantanannya', pelaku mengaku membunuh Rian karena sempat mendapat 'ancaman' dari Rian.
" Kalau misalkan saya nggak mau 'begitu' sama dia saat itu, dia enggak mau bantuin lagi kerjasama dengan XL," kata Direskrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Krishna Murti menirukan keterangan Andi di Polres Garut, Jawa Barat, Jumat 7 Agustus 2015.
Kepada penyidik, Andi mengaku belum pernah teken kontrak kerjasama dengan XL untuk mensuplai alat pemadam kebakaran tower. Proyek itu batal karena korban tidak mau telepon dia lagi selama 1 tahun.
Namun, Andi mengaku menaruh harapan besar jika kontrak suplai alat pemadam kebakaran itu sampai terlaksana. Rencananya, kontrak itu untuk 3-8 ribu unit alat pemadam kebakaran.
Dan Andi mendapatkan fee Rp 500 ribu per unit jika berhasil meloloskan kontrak. " Dia harapannya kontrak itu jadi," imbuhnya.
Andy mengaku sebenarnya tidak berniat membunuh Rian dan hanya ingin membungkam mulut korban, karena tak berhenti mengejeknya soal 'kejantanan'.
" Keterangan pelaku ini memang berubah-ubah setiap hari. Jadi kita terus dalami soal motif," kata Krishna. (Ism)
Gelagat Aneh Pelaku Sebelum Bunuh Asisten Bos XL di Hotel
Dream - Andy Wahyudi mempunyai gelagat aneh saat tiba di hotel kawasan Garut, Jawa Barat, pada Kamis 30 Oktober 2014. Hari di mana Andi mengakui membunuh Hayriantira atau Rian, sekretaris bos provider XL Axiata.
Itu terlihat dari Kamera CCTV di hotel yang merekam kedatangan mereka. Keduanya masuk ke kamar nomor 5, yang letaknya tersorot dekat dari Kamera CCTV.
Di rekaman kamera CCTV, saat mobil sudah terparkir, Andi terlihat keluar dari mobil lebih dulu dan Hayriantira belum keluar.
Andi keluar dari mobil, lalu menuju ke bagian depan mobil di mana tubuhnya sepenuhnya tersorot kamera CCTV. Dia kemudian menoleh ke kiri dan ke kanan (celingukan) seperti mencari sesuatu.
Setelah celingukan, Andi kemudian berjalan menuju kamar hotel. Barulah Hayriantira kelihatan keluar dari mobil.
" Dia memang terlihat celingukan saat baru keluar dari mobil. Tak tahu kenapa Dia celingukan," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti di Polres Garut usai menggelar pra rekonstrusi pembunuhan Rian, Jumat 7 Agustus 2016.
Saat ditanya apakah diduga Andi celingukan untuk mencari tahu apakah ada kamera CCTV di hotel atau tidak, Krishna mengaku belum bisa memastikan hal itu. " Itu yang masih terus kita dalami" . (Ism)
Pesan Terakhir Asisten Cantik Bos XL Sebelum Dibunuh
Dream - Sebelum hilang dan dibunuh, Hayriantira atau Rian, sekretaris cantik bos provider telekomunikasi Xl Axiata sempat menitip pesan kepada mantan suami. Dalam pesannya, Rian meminta agar mantan suaminya menjaga kedua anak mereka dan meminta agar tak dicari.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Krishna Murti mengatakan, sebelum pergi bersama pelaku ke Garut, korban menitipkan dua anaknya ke mantan suami. Lalu mengirim pesan untuk menjaganya.
" Korban ternyata sudah mengajukan cuti beberapa hari ke kantor tempatnya bekerja sebelum berangkat ke Garut," kata Krishna usai usai menggelar pra rekontruksi di Garut, Jawa Barat, Jumat 7 Agustus 2015.
Sedangkan pelaku, Andi Wahyudi sempat bilang ke keluarga jika ia hendak pergi ke Garut. Pelaku dan korban kemudian berangkat pada Kamis 30 Oktober 2014 pagi. Esoknya, Rian ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan dibunuh Andi di kamar hotel.
Diketahui, setelah bercerai pada September 2014, Rian mendapatkan hak asuh dua anaknya. Namun, Rian yang sibuk bekerja menyerahkan kedua buah hatinya kepada mantan suami, Dian, untuk diasuh.
Meski telah bercerai, hubungan Dian dan Rian masih terjalin dengan baik. Komunikasi anaknya dengan mantan istrinya terus berjalan. Hanya saja komunikasi terakhir Oktober tahun kemarin dan Rian tidak bisa lagi dihubungi.
Rian dinyatakan hilang oleh keluarga dengan melapor ke Polda Metro Jaya pada 14 April 2015, setelah tak bisa dihubungi sejak November 2014.
Wanita malang itu ternyata dibunuh di sebuah hotel kawasan Garut pada 30 Oktober 2014. Polisi kemudian menangkap Andi Wahyudi, pelaku pembunuhan yang tak lain adalah kekasih korban. Hingga kini polisi masih mendalam motif pembunuhan Rian.
Mayat 'Miss X' di Garut Ternyata Sekretaris Bos XL Aviata
Dream - Mayat Hayriantira (37), Sekretaris Bos PT XL Axiata yang hilang dan diketahui sudah tewas awalnya ditemukan tanpa identitas Polres Garut, Jawa Barat, pada 31 Oktober 2014 lalu.
" Kita cek ke Polres Garut ternyata benar. Dulu, ditemukan mayat tanpa identitas pada Oktober 2014 di sebuah hotel di Garut," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Krishna Murti.
Wanita yang akrab disapa Rian itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Badan telungkup tanpa busana di bak kamar mandi.
Karena tak ditemukan identitas sedikitpun dan tidak ada pihak keluarga yang mencari keberadaan korban, akhirnya mayat Rian dimakamkan dengan nama " miss X" di Tempat Pemakaman Umum (TPU) RSU dr Slamet Garut, kampung Cibunar, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul Garut.
Rian dinyatakan hilang oleh keluarga dengan melapor ke Polda Metro Jaya pada 14 April 2015, setelah tak bisa dihubungi sejak November 2014.
Wanita malang itu ternyata dibunuh di sebuah hotel di Garut pada Oktober 2014. Polisi kemudian menangkap Andi Wahyudi, pelaku pembunuhan yang tak lain adalah kekasih korban.
Kepada polisi, Andi mengaku kesal lantaran kekasihnya akan menjual mobil untuk membayar hutang. Padahal mobil itu dipakai sama pelaku.
Hilangkan Jejak, Mayat Asisten Bos XL Diredam Air Mendidih
Dream - Hayriantira, sekretaris cantik bos provider Xl Axiata dibunuh teman dekatnya, Andy Wahyudi di sebuah hotel kawasan Garut pada 30 Oktober 2014. Jasadnya ini baru diketahui dan dilaporkan ke Polisi Resorts (Polres) Garut sehari kemudian.
" Pada saat menerima laporan, kita langsung melakukan cek TKP," kata Kapolres Garut Ajun Komisaris Besar Polisi Arif Rachman, Jumat 7 Agustus 2015.
Olah TKP dilakukan dengan melibatkan tim Inafis. Pada saat ditemukan, jenazah Rian dalam keadaan tidak berbusana dan mengambang di kolam mandi berisi air hangat kamar hotel.
Kata Arief, Polres Garut saat itu mengalami kesulitan mengungkap kasus tersebut. Ada beberapa hal kendala, seperti di antaranya, jasad korban yang sudah mengelupas.
" Kita lakukan sidik jari, tetapi tidak bisa terlihat, karena kulit korban sebagian besar sudah mengelupas. Jari-jari tangannya itu tidak terbaca alur sidik jarinya karena sudah mengelupas dan membengkak," kata Arif.
Menurut Arif, suhu air panas alami itu sekitar 50 derajat celcius. Sehingga, jika berendam lebih dari 15 menit, kulit akan panas hingga melepuh.
" Ada merah-merah seperti lecet itu akibat rendaman air panas," ujarnya.
Selain masalah sidik jari, kendala lainnya juga tidak adanya KTP yang ditinggal pada saatcheck-in. Andy hanya menuliskan nama palsu di buku tamu hotel. " Dia hanya nulis nama Gery, tidak ada KTP dan tidak menulis alamat serta nomor telepon."
Rekaman CCTV di hotel juga tidak merekam wajah baik Andy maupun Rian. Hanya terlihat mobilnya saja, itu pun pelat nomornya setelah dicek ternyata palsu.
Karena identitas korban tidak diketahui, polisi langsung melakukan otopsi dan pengambilan sampel DNA sebagai bekal jika suatu saat ada keluarga korban yang mencari orang hilang.
Otopsi sehari selesai. Pada November 2014, jasad Rian kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum untuk jenazah tidak beridentitas.
Tersangka pembunuh yakni Andi sendiri telah menjalani pra rekonstruksi pembunuhan kekasihnya itu. Pelaku memeragakan sekitar 30 adegan di kamar nomor 5 hotel, Kamis malam 6 Agustus 2015.
Pembunuhan Asisten Cantik Bos XL Direncanakan?
Dream - Polisi menduga pembunuhan sekretaris bos provider XL Axiata, Hayriantira, sudah direncanakan. Berangkat dari pengakuan pelaku dan pra rekonstrusi, penyidik merasa ada sejumlah kejanggalan.
" Keterangan pelaku ini memang berubah-ubah setiap hari," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Krishna Murti usai menggelar pra rekontruksi di Garut, Jawa Barat, Jumat 7 Agustus 2015.
Menurutnya, beberapa hal yang memperlihatkan unsur pembunuhan berencana, antara lain memilih memakai mobil dengan pelat nomor palsu yang dibuat sendiri.
Lalu usai membunuh, pelaku membuang baju dan ponsel korban di Halte Guntur. " Dia mengaku tahu Halte Guntur dari aplikasi Wazze. Tapi itu kami masih dalami," kata Krishna.
Ia menambahkan pelaku juga memilih tidak membawa apa-apa ke Garut. " Banyak hal yanag mencurigakan, kami akan selidiki dugaan pembunuhan ini direncanakan atau tidak," tuturnya.
Keluarga korban sendiri mengaku tidak percaya jika Andi Wahyudi sampai tega membunuh Rian. Keluarga Rian mengaku sudah mengenal Andi sejak ia masih duduk di bangku SMP. Andi adalah teman kakak korban. Mereka menduga ada motif lain di balik tewasnya Rian.
Advertisement
Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG di Yogyakarta
Alasan Orang Korea Sangat Percaya MBTI Bisa Ungkap Kepribadian
Presiden Prabowo Bertemu Marc Marquez dan Pebalap Tanah Air Bahas Sport Tourism
Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Menag Tanggapi Isu Pelibatan Santri dalam Pengecoran Gedung
Cara Mudah Bikin Parfum Bareng Casablanca di Campus Beauty Fair