Miris, Gerbang Sekolah MTs Ditembok di Hari Pertama Sekolah

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 4 Januari 2016 18:50
Miris, Gerbang Sekolah MTs Ditembok di Hari Pertama Sekolah
Cuma karena tak mau terganggu hilir mudik siswa, warga perumahan tega menutup gerbang sekolah dengan membangun sebuah tembok

Dream - Kisah memilukan terjadi di Karangkajen, Kota Yogyakarta, Senin, 4 Januari 2015. Di hari pertama sekolah usai libur panjang, ratusan siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah tidak bisa masuk ke sekolah mereka lantaran pintu gerbang ditutup dinding oleh warga perumahan Green House.

Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah Karangkajen Sukarni mengatakan kabar penutupan akses tersebut sudah berlangsung lama. Alasannya, warga perumahan tidak mau terganggu dengan aktivitas hilir mudik siswa.

Seperti diberitakan merdeka.com, Sukarni mengatakan sebelumnya para siswa yang kebanyakan berlatar belakang keluarga kurang mampu harus melewati jalan kecil di sisi utara jika ingin masuk sekolah. Jalan tersebut kini ditutup lantaran pemilik tanah berencana membangun rumah.

" Jalannya sebelumnya pakai di sebelah utara, tapi sejak tanggal 14 Desember akan dibangun oleh pemiliknya sehingga ditutup," ujar Sukarni.

Penutupan jalan sisi utara tersebut membuat Sukarni dan para pengelola MTs kebingungan mencari alternatif jalan. Satu-satunya cara adalah dengan membuka jalan di sisi selatan sekolah, yang masuk ke area perumahan Green House.

Sukarni sempat mengusahakan pembukaan jalan. Dia sempat berunding dengan sejumlah pihak seperti warga perumahan hingga pemerintah kota, tetapi tidak membuahkan hasil.

" Sebelumnya kami sebenarnya sudah berkomunikasi dengan warga perumahan Green House, mereka tidak mau memberi akses jalan karena merasa terganggu," kata dia.

Situasi ini membuat Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti turun tangan. Dia mendatangi lokasi pada pukul 05.00 WIB dan segera memerintahkan dinding yang menghalangi gerbang MTs dirubuhkan.

" Kita ingin ada akses jalan, karena ini untuk anak-anak kita," kata Haryadi.

Lebih lanjut, Haryadi mengatakan dengan tegas para siswa dapat melewati jalan baru untuk masuk ke area sekolah. Jalan yang dilalui para siswa merupakan jalan umum.

" Jalan itu adalah jalan umum, siapa saja boleh lewat," kata Haryadi.

Kabar terakhir menyebutkan, dinding penghalang tersebut sudah dirobohkan petugas dari Pemkot Yogyakarta dibantu Satpol PP. Sisa-sisa reuntuhan juga sudah diratakan agar bisa dilalui murid sekolah. 

Beri Komentar