Muslim LA Berjuang Hadapi Stereotipe Negatif

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 23 Juli 2015 11:00
Muslim LA Berjuang Hadapi Stereotipe Negatif
Komunitas muslim Los Angeles menggelar kampanye 'Loyalitas Muslim', menunjukkan kepada dunia muslim yang taat juga mencintai bangsanya.

Dream - Komunitas muslim di Kota Chino, Los Angeles, Amerika Serikat, berjuang menghadapi stereotipe negatif tentang Islam. Tetapi, bukan dengan cara kekerasan, melainkan mengundang non-Islam untuk menghadiri acara buka puasa bersama.

Kepala Kepolisian China Karen Comstock begitu mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Islam di Masjid Baitul Hameed. Menurut dia, para jemaah itu berusaha menunjukkan pemberitaan yang disiarkan media selama ini tentang Islam adalah salah.

" Kami selaku penegak hukum profesional, merasakan penderitaan sebagaimana mereka rasakan akibat pemberitaan di media. Kalian melihat media sekuler memberitakan cara penegakan hukum yang bagi saya itu semua salah," ujar Comstock.

Comstock mengatakan polisi telah terlatih secara profesional. Tetapi, citra yang dimunculkan media tentang polisi ketika menangani kelompok muslim adalah salah besar.

" Ada begitu banyak pria dan wanita di profesi ini yang sangat saya cintai, mereka bertindak sangat profesional dan melindungi komunitas yang kalian ada di dalamnya," kata dia.

Media di Amerika ternyata kerap memberitakan sosok polisi yang kejam. Hal serupa juga menimpa para Muslim.

Presiden Komunitas Muslim Los Angeles Ahsan Mahmood Khan mengatakan pemberitaan media terkait ekstrimis Islam di Timur Tengah dan seluruh dunia tidak merefleksikan umat Islam yang sesungguhnya.

" Anda banyak mendengar berita tentang ISIL atau ISIS dan apa yang terjadi di Timur Tengah. Ini sungguh mengerikan, dan kita dengar setiap hari. Hal ini sama dengan apa yang terjadi pada tragedi 11 September. Mereka mengaku Muslim melakukan perbuatan keji atas nama Allah dan Nabi Muhammad," ungkap Khan.

Khan bersama anggota komunitas Muslim Los Angeles membuat kampanye 'Loyalitas Muslim'. Kampanye ini bermaksud menunjukkan kepada masyarakat Amerika bahwa orang Islam yang taat juga bagian dari Amerika.

" Ini merupakan cara kami menunjukkan pada dunia bahwa seorang muslim juga harus setia pada bangsanya," ungkap dia.

Sumber: voanews.com

Beri Komentar