Nikah Juni, Gibran-Selvi Buka-bukaan

Reporter : Sandy Mahaputra
Selasa, 14 April 2015 19:24
Nikah Juni, Gibran-Selvi Buka-bukaan
Berapa banyak undangan yang akan disebar dalam pesta tersebut?

Dream - Keluarga Presiden Jokowi angkat bicara ikhwal pernikahan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda yang akan berlangsung Juni 2015 mendatang.

" Saya akan menikahi anak saya Gibran dan Silvi awal Juli. Tempatnya di Solo. Nantinya pernikahannya menggunakan adat tradisonal Jawa (Solo)," kata Ibu Negara Iriana, istri Presiden Jokowi saat menggelar keterangan pers ke media di Solo, Jawa Tengah, Selasa malam 14 April 2015.

Namun Iriana belum mengungkapkan tanggal pasti pernikahan putranya. " Nanti kepastiaan tanggalnya akan saya sampaikan menjelang hari H," ujar dia.

Untuk undangan, Iriana belum merinci berapa jumlahnya yang akan disebar. Lantaran masih ditata, jadi belum bisa dipastikan.

Ia menambahkan, keluarga Gibran telah bertemu dengan Selvi serta orangtuanya untuk membicarakan pernikahan tersebut.

" Untuk gedung, katering, EO (panitia pelaksana) kita garap sendiri," kata Iriana.

Pada kesempatan itu Iriana memperkenalkan calon mantunya, Selvi Ananda yang duduk bersebelahan dengan Gibran. (Ism) 

1 dari 3 halaman

Berapa Harga Busana Pernikahan Gibran-Selvi?

Berapa Harga Busana Pernikahan Gibran-Selvi? © Dream

Berapa Harga Busana Pernikahan Gibran-Selvi?

Dream - Presiden Jokowi bakal menggelar pesta pernikahan putra tertuanya, Gibran Rakabuming Raka, dengan Selvi Ananda yang akan berlangsung Juni mendatang.

Berbagai persiapan sudah mulai dilakukan. Salah satunya menyiapkan pakaian pernikahan. Keluarga Jokowi mempercayakan perancang busana langganannya di dekat rumahnya di Solo, Jawa Tengah, rumah mode Bilqis.

Tuty Adib, perancang busana sekaligus pemilik rumah mode Bilqis menuturkan untuk calon mempelai wanita, dipesankan busana kebaya yang akan dipakai ijab kabul dan baju muslim untuk acara pengajian sebelum di hari pernikahan.

Pakaian tradisional kebaya Jawa yang dipilih dan disandingkan dengan beskap landhung untuk mempelai laki-laki.

" Untuk busana akad nikah mempelai perempuan pakai busana kebaya warna broken white. Untuk pengajian baju muslim panjang warna hijau muda emerald. Dan mempelai laki-laki akan mengenakan beskap yang disesuaikan," jelas Tuty.

Pemilihan warna dan motif berasal dari berbagai rekomendasi yang diberikan perancang. Tuty Adib dikenal dengan rancangan busana yang elegan dan anggun. Ia pun mencoba bermain di motif payet untuk memberikan kesan cantik.

" Warna dan motif memang kami diskusi bersama. Berhubung dia adalah putra presiden, jadi saya buatkan karakter Jawa yang kental dengan tampil anggun," ujarnya.

Disindir soal harga, Tuty tidak bisa menjelaskan secara gamblang. Dikarenakan proses pengerjaan masih dalam tahap rancang desain. Tuty sering mendapat tawaran orderan dengan nilai hingga jutaan rupiah.

" Saya masih tahap desain jadi belum ketahuan berapa harga nanti. Tapi kalau saya buat pada umumnya yah segitu bisa jutaan, tapi saya nggak bisa jawab pasti," terang Tuty.

Tuty menambahkan keluarga Jokowi akan tampil seragam di hari sakralnya itu. Bagi calon mempelai wanita yang tampil sederhana. Keluarga Jokowi tidak banyak permintaan untuk busananya.

" Saya belum tahu apakah nanti seragam, mungkin nanti mengikuti. Yang saya tahu mereka baru pesan dua baju saja. Karena dipakai hanya sekali aja," ungkap Tuty lagi.

Rumah mode Bilqis juga tidak menutup kemungkinan memiliki pelanggan dari para publik figur. Ia sering mengerjakan pesanan keluarga Jokowi dengan karakter orang yang sederhana. Tapi hasil rancangannya itu mampu menembus angka yang fantastis.

2 dari 3 halaman

Mengenal Gibran, Juragan Katering Anak Sulung Jokowi

Mengenal Gibran, Juragan Katering Anak Sulung Jokowi © Dream

Mengenal Gibran, Juragan Katering Anak Sulung Jokowi

Dream - Tak seperti biasa. Muka Gibran bersungut-sungut pagi itu. Raut anak sulung Joko Widodo itu tak secerah sang bapak yang kala itu akan dilantik jadi Presiden Indonesia. Di hadapan para wartawan, dia menggugat. Tak terima pernah disebut `anak haram` oleh media tertentu.

Memang, selama kampanye pemilihan presiden Juli yang lalu, berbagai informasi berseliweran. Beberapa di antaranya bahkan menyudutkan pribadi dan keluarga kandidat. Termasuk keluarga Jokowi.

Pagi itu, Senin 20 Oktober, pemuda bernama lengkap Gibran Rakabuming Raka itu diperkenalkan di depan awak media oleh Jokowi. Selain anak tertua itu, Jokowi juga memperkenalkan istrinya, iriana, serta dua anak lainnya, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep.

Gibran memang jarang terlihat bersama sang ayah. Baik saat berkampanye menjelang pemilihan Gubernur DKI Jakarta maupun menjelang pemilihan Presiden yang lalu. Pemuda kelahiran Solo, 1 Oktober 1988 itu, sibuk mengurusi bisnis kateringnya, Chilli Pari Catering Service.

Sejak lulus sekolah dasar, Gibran memang sudah hidup terpisah dari orangtuanya. Sejak SMP, dia tinggal di Singapura. Dia menempuh pendidikan setingkat SMA di Orchid Park Secondary School, Singapura, pada tahun 2002. Dia kemudian melanjutkan pendidikan di Management Development Institute of Singapore (MDIS). Setelah lulus pada 2007, dia pindah ke Australia untuk belajar di University of Technology Insearch, Sydney, Australia.

Saat masih kuliah, Gibran mulai tertarik dengan bisnis tata boga. Namun keluarga tak mendukung. Dia justru disarankan meneruskan usaha keluarga yang dirintis Jokowi. Menjadi pengusaha mebel. Apalagi pendidikannya tak ada sangkut pautnya sama dengan urusan kuliner.

Tapi Gibran tak tertarik dengan bisnis mebel. Meski tak punya latar tata boga, Gibran tetap ingin berbisnis makanan. Satu yang dia pegang. Prospek bisnis ini sangat cerah. Potensinya di Solo besar. Sehingga, setelah lulus kuliah pada 2010, dia nekat membuka katering kecil-kecilan. Gudang mebel sang ayah disulapnya menjadi kantor dan dapur.

Berdirilah usaha Chilli Pari Catering Service itu. Nama itu tak asal dipilih. Gibran mempertimbangkan nama itu secara filosofi. Chilli berarti cabai. Warna merahnya menggambarkan keberanian. Sementara Pari yang dalam bahasa Indonesia berarti padi menggambarkan kemakmuran. Bagi Gibran, nama Chilli Pari berarti keberanian untuk lepas dari bayang-bayang orangtua.

Meski keluarganya sudah mapan, Gibran tak meminta modal ke orangtua. Dia sebar tujuh proposal pinjaman dana. Namun hanya satu yang membuahkan hasil. Uang Rp 1 miliar dari satu proposal itulah yang dijadikan modal untuk membangun bisnis katering pada 2010 itu. 

Tak mudah bagi Gibran untuk menjalankan usaha katering ini. Maklum, dia tak mau menebeng nama besar sang ayah yang pernah menjadi walikota Solo. Dia memilih merangkak dari bawah. Menggunakan keringatnya sendiri untuk membesarkan usaha ini. Awalnya, Gibran hanya mempekerjakan belasan orang. Namun sejak Januari 2011, perusahaan katering ini sudah memakai tenaga ratusan orang.

Bisnis katering ini dengan cepat tumbuh. Sebuah terobosan dia lakukan. Tak melulu menyediakan menu makanan khas Solo. Menu-menu andalan dari Jawa, Jepang, dan bahkan dari negara Barat, dia sajikan. Nama Chilli Pari pun semakin berkibar. Dan kini, Gibran tercatat sebagai Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo. (Ism)

3 dari 3 halaman

Fakta Menarik Selvi Ananda, Calon Mantu Jokowi

Fakta Menarik Selvi Ananda, Calon Mantu Jokowi © Dream

Fakta Menarik Selvi Ananda, Calon Mantu Jokowi

Dream - Gibran Rakabuming Raka, putra pertama Presiden Jokowi dikabarkan akan menikah. Adalah Putri Solo tahun 2009 bernama Selvi Ananda Putri yang bakal menjadi calon mantu Jokowi.

Menurut Kepala Bidang Pelestarian, Promosi dan Kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Budy Sartono, Selvi menjadi juara I Pemilihan Putra Putri Solo pada 2009.

Budy menilai Selvi pantas menyandang gelar Putri Solo. " Dia (Selvi) pintar, sederhana dan kepribadian juga baik dan bagus," ungkapnya.

Selvi mendapatkan penilaian tertinggi saat pemilihan waktu itu. Saat menang ia berpasangan dengan Putra Solo Suryo Wahyu Raharjo.

Berdasarkan data di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta tentang Pemilihan Putra Putri Solo 2009, Selvi Ananda merupakan gadis kelahiran Solo, 9 Januari 1989.

Selvi beralamat di Pasar Kliwon. Ia kuliah di STIE AUB Surakarta. Saat itu, ia bersaing dengan 42 pendaftar Putri Solo lainnya.

Saat menyandang sebagai gelar Putri Solo, Pemkot Solo sering mengajak Selvi ke luar negeri dalam rangkaian promosi pariwisata Kota Solo.

" Pernah ikut serta dalam rombongan promosi wisata ke Australia dan Singapura. Selvi punya kemampuan bahasa Inggris dan bahasa daerah yang sangat bagus," ujar dia.

Budy mengakui tidak tahu kapan secara pasti, Selvi dan Gibran Rakabuming Raka dekat. Namun, yang pasti kedekatan antara Selvi dan Gibran tak mempengaruhi penilaian Pemilihan Putra Putri Solo. " Mungkin saat itu Selvi dan Mas Gibran belum kenal," imbuhnya.

 

Beri Komentar