Kondisi KBRI Yaman Usai Pemboman (seskab.go.id)
Dream - Kondisi konflik di Yaman semakin memanas. Pemboman di Sana'a kemarin membuat pemerintah fokus mempercepat penyelamatan WNI di Yaman.
Insiden pemboman tersebut mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo. Melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Presiden Jokowi meminta Menlu Retno Marsudi memberikan penanganan semaksimal mungkin.
" Presiden telah menginstruksikan kepada Menlu RI Retno agar semua pihak yang terimbas oleh kejadian ini mendapatkan penanganan yang baik," ujar Pratikno, seperti dikutip dari laman Seskab.go.id, Selasa, 21 April 2015.
Terkait insiden pemboman sendiri yang berimbas pada rusaknya gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Yaman di Sana'a, Presiden Jokowi menyampaikan rasa keprihatinan. Meski tidak terlibat, Gedung KBRI turut terkena imbasnya.
" Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut karena KBRO seharusnya bukan menjadi sasaran serangan konflik bersenjata," kata Pratikno.
Serangan yang ditujukan pada sasaran berupa depot amunisi di Sana'a terjadi kemarin menimbulkan korban berupa warga setempat. Tidak hanya itu, sejumlah fasilitas umum pun hancur.
Saat ledakan terjadi, terdapat 17 WNI yang terdiri dari staf diplomat dan beberapa pengungsi di KBRI Sana'a. Dua orang staf diplomatik dan satu orang WNI dilaporkan mengalami luka ringan.
Para WNI tersebut segera dievakusi ke rumah dinas Duta Besar di Sana'a. Sesudah di sana, para WNI tersebut diusahakan secepatnya dapat pindah menuju Hudaidah. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN