Rupiah Makin Kinclong, Indeks Syariah Malah K.O

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 26 Juli 2018 16:57
Rupiah Makin Kinclong, Indeks Syariah Malah K.O
Ketiga indeks syariah kompak melemah.

Dream - Indeks saham syariah kembali terpeleset ke zona merah seiring aksi wait and see pelaku pasar. Sentimen penguatan kurs rupiah terhadap dollar AS yang mulai menjauhi level 14.500 belum mampu menarik investor melantai. 

Sentimen negatif muncul dari melemah bursa China dan Jepang. Aksi beli pemodal asing pada saham syariah juga turut menekan laju tiga indeks acuan saham syariah. 

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 26 Juli 2017, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), beringsut 0,425 poin (0,24%) ke level 177,663. Indeks ISSI sebetulnya bergerak menguat ke level 178,520 sejak awal perdagangan. Namun beberapa menit jelang penutupan, tekanan jual mulai bermunculan, 

ISSI melalui perdagangan sesi kedua dengan bergerak fluktuatif dan sempat menyentuh level terendah di 177.270.

Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII), sedikit bergerak lebih baik. Masih bisa menguat di awal sesi kedua, JII akhirnya harus takluk terhadap tekanan jual. Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini menutup perdagangan dengan melemah 1,408 poin (0,16%) ke level 663,992.

Berbeda dengan Indeks JII70 yang bergerak melemah di akhir perdagangan sesi pertama. JII70 menutup perdagangan dengan koreksi 0,415 poin (0,19%) ke level 221,375.

Transaksi perdagangan saham syariah meningkat tinggi hari ini. Hingga sesi paska-penutupan perdagangan, lantai bursa syariah dibanjiri dana Rp5,02 triliun dari 69,83 miliar lembar saham yang berpindah tangan.

Sebagian besar indeks sektoral sebetulnya bergerak menghijau. Aksi beli saham pada emiten sektor komoditas mendorong indeks pertambangan dan pertanian terangkat 1,00 persen dan 0,90 persen. Kenaikan juga tercatat pada indeks sektor barang konsumsi sebesar 0,89 persen.  

Sayangnya, kenaikan sebagian besar indeks tak dapat menopang pelemahan indeks industri aneka dan properti. Kedua indeks ini melemah masing-masing sebesar 2,23 persen dan 1,39 persen.

Investor lebih tertarik membeli saham ITMG dan membuat harganya melesat sebesar Rp1.775. Penguatan harga emiten keping biru syariah di jajaran top gainer ini diikuti oleh UNTR yang terangkat Rp375, INDY Rp150, PTBa Rp110, dan ICBP Rp100.

Sebaliknya, yang menjadi top loser kali ini adalah ASII yang harga sahamnya terkoreksi Rp200, UNVR Rp125, BRPT Rp65, SMGR Rp50, dan TPIA Rp50.

Dari pasar uang, kinerja rupiah semakin kinclong. Setelah terpuruk di level Rp14.509, rupiah sanggup bangkit dan mempertahankan kinerja positifnya. Hingga sore ini, nilai tukar rupiah menguat 58 poin (0,40%) ke level Rp14.451 per dolar AS dan bertengger di posisi puncak di Rp14.420 per dolar AS.

Penguatan rupiah juga tercatat pada data Jakarta INterbank Spot Rate Dollar JISDOR Bank Indonesia. Hari ini dollar AS rata-rata diperdagangkan di level Rp14.443.

(Sah)

Beri Komentar