Potongan Salinan Alquran Ditemukan di Lokasi Puing MH370

Reporter : Sandy Mahaputra
Senin, 10 Agustus 2015 16:15
Potongan Salinan Alquran Ditemukan di Lokasi Puing MH370
Ini adalah temuan terbaru di pantai pulau tersebut yang dikaitkan dengan hilangnya Malaysia Airlines MH370.

Dream - Salinan Alquran --ditulis dalam huruf Jawi atau Arab Melayu-- yang digunakan di Brunei dan Malaysia, ditemukan di Pulau Reunion, Samudera Hindia pada Jumat pekan kemarin.

Ini adalah temuan terbaru di pantai pulau tersebut yang dikaitkan dengan hilangnya Malaysia Airlines MH370.

Seorang wartawan Malaysia mengatakan Alquran itu kemungkinan milik penumpang Malaysia, Indonesia atau Brunei, tiga negara di Asia Tenggara dengan mayoritas Muslim, atau dari Mindanao, sebuah pulau di Filipina.

Pada Rabu pekan lalu pejabat Malaysia memastikan beberapa benda dan puing yang ditemukan di Pulau Reunion dipastikan sebagai bagian dari MH370 yang hilang.

Sejak itu, upaya untuk mencari lebih banyak bukti puing MH370 telah dilakukan secara besar-besaran. Prancis sebagai pemilik Pulau Reunion menggenjot pencarian pada Jumat kemarin dengan tidak hanya menggunakan helikopter tambahan dan pesawat di atas langit pulau tersebut, tetapi juga menyertakan kapal untuk survei di laut.

Walikota Saint-Andre di Pulau Reunion, mengatakan penyidik akan melakukan pencarian rinci di sepanjang pantai pulau tersebut.

Dengan semakin banyaknya benda dan puing yang ditemukan, keluarga dari korban MH370 yang mencapai 239 penumpang berharap bisa datang ke pulau tersebut. Sebagian besar merasa gelisah karena belum juga diberi fasilitas pergi ke sana.

" Saya ingin melihat koper anak saya ada di sana," kata Lu Zhanzhong, yang anaknya menjadi salah satu korban. " Kami ingin pergi ke pulau dan melihat kebenarannya."

Beberapa kerabat korban juga menuduh pemerintah Malaysia berusaha untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi atas musibah yang terjadi pada 8 Maret 2014 silam itu.

" Pemerintah Malaysia menolak mengirim orang untuk menemui kami," kata Jiang Hui, yang ibunya juga menjadi korban dalam penerbangan tersebut. " Saya tidak tahu apa yang ditakutkan pemerintah Malaysia, atau mereka mencoba untuk menutupi sesuatu."

Walikota Saint-Andre mengatakan kerabat penumpang akan disambut dan diperlakukan sebagai tamu kehormatan. Dia mengatakan kotanya akan menyelenggarakan upacara peringatan bagi penumpang yang hilang.

(Sumber: Telegraph.co.uk, Ibtimes.co.uk)

Beri Komentar