Guru Besar Psikologi UI Prof Sarlito Usai Memberikan Pendapat Di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya (Dream.co.id/Maulana Kautsar)
Dream - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya terus memperbanyak informasi, selama proses penyidikan kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Salah satunya adalah meminta pendapat ahli.
Salah satunya pendapat dari ahli psikologi sosial yang juga Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia Profesor Sarlito Wirawan Sarwono.
Sarlito diundang untuk memberikan analisis terkait barang bukti yang telah didapat penyidik. Dalam analisisnya, Sarlito menilai alat bukti kematian Mirna telah signifikan untuk pembuktian.
" Saya diminta untuk memberikan kesaksian mengenai alat bukti. Menurut saya, alat bukti tersebut sudah signifikan," kata Sarlito di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis, 28 Januari 2016.
Sarlito mengatakan beberapa alat bukti krusial yang didapat tim penyidik kini telah siap digunakan, sebagai bahan pertimbangan penetapan tersangka.
Tetapi, dia enggan merinci apakah alat bukti yang dianalisisnya untuk menuruti saran dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
" Saya tidak diperkenankan memberikan informasi. Pokoknya alat bukti krusial sudah siap lah. Saya sudah laporkan ke berita acara," ucap dia.
Lebih lanjut, Sarlito enggan memberikan informasi apakah keterangannya akan digunakan untuk penetapan tersangka kasus Mirna. Dia menyerahkan hal itu kepada kepolisian.
" Itu kewenangan Pak Dir. Terserah, yang melanjutkan," ucap dia.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Krishna Murti yang mengantar Sarlito keluar ruangan penyidik enggan memberikan komentar.
Krishna juga belum mau membeberkan informasi rencana penggeledahan rumah Jessica yang kabarnya akan dijalankan hari ini.
" Sudah, sudah. Saya enggak ada komentar. Saya enggak bicara kabar (penggeledahan)," kata dia berlalu. (Ism)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah