Putri Diana Tewas 'Dibunuh' Agar Tak Menikah Dengan Muslim?

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 12 Agustus 2016 17:02
Putri Diana Tewas 'Dibunuh' Agar Tak Menikah Dengan Muslim?
Kabar tewasnya Diana menyedot perhatian dunia. Banyak orang merasa sedih dengan kematian Diana.

Dream - Putri Diana tewas dalam sebuah kecelakaan hebat di terowongan Paris, Perancis, pada 31 Agustus 1997. Kala itu, dia tengah berada di dalam Mercedes Benz W140 bersama kekasihnya, Dodi Al Fayed.

Kabar tewasnya Diana menyedot perhatian dunia. Banyak orang merasa sedih dengan kematian Diana lantaran putri itu dikenal sebagai sosok yang manusiawi dan berjasa besar bagi kemanusiaan.

Kesedihan itu juga dirasakan oleh pengawal pribadi Diana, Ken Wharfe. Saat insiden itu terjadi, Wharfe sedang tidak mengawal Diana. Dia tengah berada di pondokannya yang terletak di Dorset Inggris untuk berlibur.

Malam itu Wharfe merasakan cuaca sangat gerah. Sekitar pukul 04.00 pagi, pager milik dia berbunyi. Sebuah pesan muncul di layarnya. Pesan itu memaksa Wharfe bangkit dan buru-buru menghubungi Pimpinan Royalti and Diplomatic Protection Department, Inspektur Kepala Dai Davis.

" Tidak ada telepon di pondokan saya, jadi saya harus mengenakan pakaian lama dan berjalan menuju telepon umum. Langit mulai bercahaya di dini hari itu," kata Wharfe, seperti dikutip Daily Mail.

" Saya dapat kabar buruk," ucap Inspektur Kepala itu tanpa basa-basi. Apa yang dia katakan setelah itu membuat saya tertegun. Prince of Wales telah meninggal, tewas dalam kecelakaan lalu lintas malam itu," kataWharfe.

Wharfe mengatakan Inpekstur Kepala itu meminta dia kembali ke London secepat mungkin untuk berkoordinasi terkait pengaturan pemakaman. " Terkejut, hampir tidak bisa bicara, saya katakan saya sedang dalam perjalanan, lalu meletakkan gagang telepon," kata Wharfe.

Sepanjang perjalanan menuju London, hati Wharfe hancur. Putri yang telah lama dia kawal telah meninggal secara tidak wajar. " Sang Putri, yang sudah saya kawal selama bertahun-tahun, terbaring mati di rumah sakit di Perancis," kata dia.

 

1 dari 2 halaman

Menyalahkan pengawal Diana

Menyalahkan pengawal Diana © Dream

Dream - Wharfe merasa tidak terima. Dia menyalahkan pengawal yang dibayar keluarga Al Fayed untuk mengawal Diana, Trevos Rees-Jones. Bagi Wharfe, Rees-Jones tidak becus dalam bekerja.

Meski berasal dari satuan yang sama dengan Wharfe, Rees-Jones tidak memiliki pengalaman menjaga anggota Keluarga Kerajaan Inggris. Dia bahkan tidak pernah mendapat pelatihan Skotland Yard, Markas Kepolisian Metropolitan London.

Selain itu, fakta Rees-Jones selamat meski mengalami luka membuat Wharfe kemarahan Wharfe semakin menjadi. Penyebabnya, hanya dia dari penumpang Mercedez Benz itu yang masih hidup, sementara Sang Putri, Dodi Al Fayed, dan seorang sopir, Henri Paul, meninggal dunia.

" Saya masih sangat marah pada tim pengawalan yang membiarkan Diana dalam keadaan bahaya," kata Wharfe.

Rees-Jones, pengawal yang dibayar keluarga Al Fayed, memiliki latar belakang sebagai tentara. Dia baru saja pensiun dari tugas militer sehingga segala tindak tanduknya masih sangat 'tentara' Selain itu, menurut Wharfe, Rees-Jones memiliki cara pandang sebagaimana para tentara yang menganggap pers sebagai musuh.

" Dia mengira para fotografer sebagai sniper. Lensa kamera seperti selongsong senapan dan kilatan lampu kamera sebagai berondongan peluru," kata Wharfe.

 

2 dari 2 halaman

Sengaja Dibunuh?

Sengaja Dibunuh? © Dream

Dream - Beberapa saat usai pemakaman Diana, muncul teori konspirasi yang menyebut putri itu bukan tewas akibat kecelakaan, melainkan sengaja dibunuh. Penyebabnya, Diana tengah menjalin asmara dengan Dodi yang merupakan seorang Muslim. Bagi kerajaan Inggris, menikah dengan Muslim merupakan aib.

Isu tersebut dilontarkan oleh ayah Dodi, Mohamed Al Fayed. Dia mengatakan kecelakaan itu terjadi dengan disengaja melalui pengendara mobil Fiat Uno yang melintas dari depan dan seorang paparazi mengendarai sepeda motor.

Mohammed kemudian menyatakan Keluarga Kerajaan, Badan Inteligen Inggris dan Amerika Serikat harus bertanggung jawab atas insiden ini.

Isu itu sempat terdengar oleh Wharfe. Tetapi, dia tidak begitu saja percaya dengan teori tersebut.

" Saya mempelajari laporan petugas di hari dan jam kecelakaan itu terjadi. Dapat saya katakan dengan pasti, berdasarkan pengalaman polisi, kematian Diana bukan pembunuhan melainkan kecelakaan mengerikan," kata Wharfe.

Hasil akhir penyidikan menyimpulkan kecelakaan terjadi lantaran si sopir, Henry Paul mengemudi dalam kecepatan tinggi. Padahal, dia tengah dalam pengaruh alkohol.

Sumber: dailymail.co.uk

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More