Presiden Petahana Suriah, Bashar Al Assad (Shutterstock.com)
Dream - Presiden Suriah, Bashar Al Assad, kembali memenangi pemilihan umum (Pemilu) dengan raihan suara mencapai 95,1 persen. Ini menjadi kemenangan ke empat bagi Al Assad sehingga dia tetap bisa duduk di kursi presiden.
Pemerintahan Al Assad menyatakan pemilu yang digelar pada Rabu. Mereka mengklaim hasil pemilu itu menunjukkan Suriah telah kembali normal usai satu dekade dilanda perang sipil. Ratusan ribu orang tewas dan 11 juta penduduk terpaksa mengungsi akibat perang.
Ketua Parlemen Suriah, Hammouda Sabbagh, mengumumkan hasil pemilu dalam konferensi pers pada Kamis waktu setempat. Dia menyatakan tingkat partisipasi pemilih mencapai 78 persen dengan lebih dari 14 juta rakyat Suriah ambil bagian.
Pemilu tetap berjalan meski ada seruan dari PBB agar pemilihan dijalankan di bawah pengawasan internasional. PBB menilai pengawasan internasional dapat membantu terciptanya pemilu yang adil dan terbentuknya konstitusi baru di Suriah.
Pemilu tersebut mendapat banyak kecaman, khususnya dari negara-negara Eropa. Menteri Luar Negeri Prancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat, mengkritik Assad dengan menyatakan pemilu tidak mungkin dapat berjalan dengan bebas dan adil.
Kecaman juga datang dari Turki yang merupakan musuh Assad. Turki menegaskan pemilu yang memenangkan Assad tersebut tidak sah.
Kemenangan ini mengantarkan Assad memimpin tujuh tahun lagi dan memperpanjang kekuasaan keluarganya di Suriah. Ayah Assad, Hafez Al Assad, memimpin Suriah 30 tahun lamanya hingga dia meninggal pada 2000.
Tahun-tahun kepemimpinan Assad diwarnai beragam konflik. Dimulai dari aksi protes damai pada 2011 yang berubah menjadi perang saudara yang memecah belah Timur Tengah dan menarik keterlibatan asing baik sekutu maupun lawan.
" Terima kasih kepada semua warga Suriah atas nasionalisme mereka yang tinggi dan partisipasi penting mereka. Untuk masa depan anak-anak Suriah dan masa mudanya, mari kita mulai kampanye kerja kita untuk membangun harapan dan membangun Suriah," tulis Assad di Facebook kampanyenya. halaman.
Assad telah mendapatkan kembali kendali atas sekitar 70 persen negara itu. Kini dia harus mengadapi tantangan yaitu ekonomi yang sedang merosot.
Pengetatan sanksi AS, keruntuhan finansial negara tetangga Lebanon, pandemi Covid-19 yang menghambat pengiriman uang dari warga Suriah di luar negeri dan ketidakmampuan sekutu Rusia serta Iran memberikan bantuan yang cukup, membuat prospek pemulihan ekonomi nasional tampak buruk.
Ribuan orang berunjuk rasa dengan mengibarkan Bendera Suriah dan memegang foto Assad berlangsung sepanjang Kamis. Mereka bernyanyi dan menari di jalanan untuk merayakan pemilihan.
Para pejabat mengatakan pihak berwenang menyelenggarakan demonstrasi besar dalam beberapa hari terakhir untuk mendorong pemungutan suara. Aparat keamanan yang mendukung pemerintahan yang didominasi minoritas Alawit Assad telah menginstruksikan pegawai negeri untuk memberikan suara.
Pemungutan suara itu diboikot oleh pasukan pimpinan Kurdi yang mengelola wilayah kaya minyak di timur laut dan di wilayah barat laut Idlib, daerah kantong pemberontak terakhir yang ada. Orang-orang mengecam pemilihan tersebut dalam demonstrasi besar pada hari Rabu.
Assad mencalonkan diri melawan dua kandidat yang tidak jelas, mantan wakil menteri kabinet Abdallah Saloum Abdallah dan pimpinan partai kecil oposisi, Mahmoud Ahmed Marei.
Marei mendapat 3,3 persen suara, sementara Mr Saloum menerima 1,5 persen.
Sumber: abc.net.au
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang